15 : Found Out

4.1K 677 90
                                    

[Kau akan kemari pukul berapa, sayang?]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Kau akan kemari pukul berapa, sayang?]

Leisha sudah cukup terbiasa mendengar panggilan lembut nan manis itu di telinganya. Sembari terus melangkah memasuki garasi, senyumnya terukir secara natural sebagai refleksi dari kegembiraan di hati. "Aku akan berangkat sebentar lagi."

[Ah, seandainya saja aku bisa lebih sering menjemput dan mengantarmu pulang. Atau sekalian saja, deh; kita tinggal bersama supaya aku tidak perlu bersusah payah menahan rindu.]

Leisha menelurkan kekeh di sana. "Kau pasti ingat jika poin kedua belum memungkinkan untuk diwujudkan sekarang. Poin pertama masih bisa terjadi. Tapi karena kau masih sibuk dengan pekerjaanmu, jadi aku tidak ingin merepotkan. Aku masih bisa berangkat dan pulang sendiri, sayang."

Leisha sudah bersikap secara terang-terangan bahwa dirinya juga berselingkuh dengan Jeisson. Sejak pertengkaran yang terjadi antara dirinya dengan Seth sebulan yang lalu, Seth belum pulang ke rumah atau sekedar menghubungi Leisha. Mungkin Seth sudah sadar bahwa Leisha telah mengetahui tindakan perselingkuhannya dengan Katherine. Hanya tinggal menunggu waktu sampai kata 'cerai' disepakati.

Jujur saja, meski nanti hati Leisha belum sepenuhnya siap; namun jika Seth hendak menceraikannya, Leisha tidak akan menolak. Ia tidak akan memohon pada Seth untuk memperbaiki rumah tangga mereka, walau hatinya hancur lebur. Tapi jika laki-laki itu tak kunjung menceraikannya, maka Leisha akan menunggu hatinya siap terlebih dahulu agar nantinya ia tak memiliki penyesalan apapun karena telah menceraikan Seth lebih dulu.

Leisha merasa beruntung karena Jeisson bersedia untuk menantinya. Jeisson begitu berani mengambil risiko untuk menggenggam hati Leisha yang telah rapuh. Leisha sangat tidak ingin mengecewakan Jeisson. Ia sudah tahu bagaimana rasanya dikecewakan dan dikhianati oleh seseorang yang dicintai. Jadi ia tidak ingin Jeisson merasakan hal yang sama seperti dirinya.

Jeisson kemudian tertawa pelan dari seberang telepon. [Baiklah. Yang terpenting, kita masih bisa bertemu. Aku akan menunggumu.]

"Okay!"

Sambungan telepon kemudian terhenti. Leisha tersenyum tipis, memandangi layar ponselnya sejenak, sebelum lantas memasukkan benda itu ke dalam tas tangannya. Leisha lalu mendongak, meliarkan bola mata pada jajaran mobil yang ada di dalam garasi; separuh milik Seth, separuhnya lagi milik Leisha. Dahulu, Seth membebaskan Leisha untuk mengendarai mobilnya. Yah, salah satu bentuk kebaikan yang Seth lakukan, namun tetap tak membenarkan tindakan perselingkuhan yang ia lakukan.

Setelah memandang selama beberapa waktu, akhirnya pilihan Leisha jatuh pada sebuah Lamborghini Aventador berwarna putih. Jika kau ingat, ini adalah mobil yang pernah dipakai Leisha saat datang ke acara reuni. Sebuah acara yang mempertemukannya kembali dengan Jeisson, sekaligus saat di mana mobilnya mendadak mogok. Sejak selesai diperbaiki, Leisha belum pernah memakainya lagi. Agak rindu juga, sebab mobil ini merupakan salah satu mobil favoritnya.

Setelah meraih kuncinya pada etalase penyimpanan kunci, Leisha masuk ke dalam mobil. Ia hendak memeriksa riasan wajahnya terlebih dahulu, sehingga ia harus meletakkan tas tangannya di atas kursi penumpang. Namun saat melayangkan tas mahal tersebut, ternyata ujung tasnya tak sengaja menyenggol dashcam hingga salah satu bagian kameranya jatuh.

Feign✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang