9 : Movie Theater

3.3K 659 77
                                    

Daripada menghabiskan waktu dengan meratapi nasib, hampir dua minggu belakangan ini Leisha lebih sering melakukan beragam aktifitas yang disukainya seperti melukis, membuat tembikar, dan juga merajut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daripada menghabiskan waktu dengan meratapi nasib, hampir dua minggu belakangan ini Leisha lebih sering melakukan beragam aktifitas yang disukainya seperti melukis, membuat tembikar, dan juga merajut. Sesekali ia memang masih datang memenuhi undangan acara dari para wanita sosialita atau datang bersama Seth ke pesta undangan pengusaha lain, sekedar untuk absen dan secara tak langsung menunjukkan pada semua orang bahwa rumah tangganya dengan sang suami masih baik-baik saja.

Bukan tanpa alasan Leisha melakukannya. Biar bagaimanapun, ia masih harus menjaga nama baik keluarganya sendiri; nama baik keluarga Carrington. Ia takut gosip tak sedap akan merebak jika ia tak pernah lagi menghadiri undangan, hingga sampai ke telinga kedua orang tuanya. Sebab sampai saat ini, Leisha masih merahasiakan perihal perselingkuhan Seth dari siapa pun, kecuali Jeisson dan David.

Ah, selain melakukan kegiatan favorit, Leisha juga cukup sering pergi keluar bersama Jeisson. Meski hanya sekedar minum kopi atau makan siang bersama, Leisha tetap merasa senang. Ia merasa Jeisson mengerti perasaannya, Jeisson mendengar seluruh keluh kesahnya dan meletakkan banyak kepedulian terhadapnya. Leisha merasa sangat nyaman bicara dengan Jeisson.

Seperti malam ini, mereka berdua pergi ke bioskop untuk menonton sebuah film. Mereka sepakat untuk menonton sebuah film action ketimbang film romantis. Leisha bilang, ia sedang tidak ingin merasa iri dan dengki melihat adegan manis yang ada di film. Padahal Jeisson bergumam dalam hati; jikalau Leisha menginginkan sesuatu yang romantis, Jeisson siap untuk merealisasikannya, haha.

Tapi, sudahlah. Jeisson tidak ingin banyak menggoda Leisha malam ini. Yang terpenting saat bersamanya, Leisha bisa tersenyum dan tertawa tanpa beban, bisa sejenak melupakan masalah yang sedang menimpa.

"Menurutmu, bagaimana filmnya?" Jeisson sesekali menoleh pada perempuan yang duduk di kursi penumpang. Film sudah selesai diputar beberapa waktu yang lalu, dan kini mereka sudah berada dalam perjalanan pulang.

Leisha memiringkan kepala, mengerutkan dahi, pertanda bahwa ia sedang berpikir. "Aku terkejut dengan plot twist di akhir film. Ternyata, Josh diperintahkan untuk mencuri lukisan itu, karena di dalam lukisan tersebut terselip sebuah chip yang berisi bukti-bukti penyuapan pemerintah. Tapi kalau begitu, mengapa harus repot-repot mencuri lukisannya? Benda itu terlalu besar dan merepotkan untuk dicuri. Padahal tinggal hancurkan saja bingkai kanvasnya, ambil chip-nya, lalu Josh bisa pergi dengan lebih mudah."

Jeisson terkekeh. "Tidak bisa. Lukisan itu termasuk barang bukti yang harus disertakan untuk memperkuat penyelidikan. Tuan McLean menyembunyikan chip itu di dalam lukisannya sendiri yang ia beli puluhan tahun yang lalu. Ia terbukti menyembunyikan chip berkat lukisan tersebut, itu sebabnya lukisannya harus dibawa agar ia tidak memiliki alibi lain untuk membela diri di persidangan."

"Ah, benar juga. Tapi bukankah yang dilakukan oleh Detektif Noah adalah tindakan ilegal? Ia memerintahkan Josh untuk mencuri lukisan tersebut. Meski barang yang dicuri adalah barang bukti, tetap saja cara yang digunakan untuk mendapatkannya ilegal, bukan?"

Feign✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang