17 : Recuperation

4K 637 43
                                    

Jeisson membawa Leisha untuk menempati salah satu rumah miliknya yang ada di dekat bukit Hellerbos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeisson membawa Leisha untuk menempati salah satu rumah miliknya yang ada di dekat bukit Hellerbos. Area ini masih termasuk wilayah Rothenbelle, hanya saja datarannya lebih tinggi dari pusat kota. Mereka memerlukan waktu sekitar tiga jam untuk bisa sampai di sana. Jeisson sengaja membawa Leisha ke tempat itu agar Seth tidak bisa menemukannya. Kondisi Leisha belum baik-baik saja. Perempuan tersebut belum siap untuk bertemu dengan seseorang yang telah menyakitinya.

Rumah kabin berbahan dasar kayu itu hanya memiliki dua kamar tidur, ruang televisi sederhana, dapur dan meja makan yang tak seberapa besar, toilet yang bersebelahan dengan ruang mencuci, lalu area teras depan di mana ada dua buah kursi dan meja kecil yang menghadap pada hamparan rumput serta anak sungai. Suasana di luar begitu dingin, namun di dalam justru terasa begitu hangat.

"Maaf, aku tidak memiliki banyak persediaan pakaian di sini," ujar Jeisson seraya memberikan sepasang piyama laki-laki pada Leisha.

Leisha tersenyum tipis, menerimanya dengan baik. "Tidak masalah. Aku bisa memakainya untuk sementara waktu."

Jeisson menatap sendu, membelai kepala Leisha dengan hati-hati. "Bagaimana perasaanmu sekarang?"

"Sedikit lebih baik. Rumah ini tampak nyaman untuk ditempati. Aku akan menyembuhkan diri di sini."

Jeisson memeluk tubuh Leisha sekali lagi. Ia menyesal karena sempat membiarkan Leisha pulang dengan Seth. Semestinya ia lebih peka pada situasi dengan berpikir bahwa Seth tidak akan melepaskan Leisha begitu saja. Laki-laki itu memang sinting luar biasa. Jeisson harus menghajarnya lebih keras di lain waktu.

"Maafkan aku," cicit Jeisson.

Leisha mengulas senyum samar, mengerti betul bahwa biar bagaimana pun Jeisson tetap merasa bersalah atas apa yang baru saja menimpanya. Leisha lalu mengusap-usap punggung sang kekasih. "Terima kasih sudah menyelamatkan aku. Terima kasih sudah mencintaiku. Aku adalah perempuan beruntung yang bisa mendapatkan seluruh hatimu."

Ya, Leisha lah si perempuan beruntung itu. Walau agak terkejut dan sedikit kecewa karena Jeisson merencanakan sesuatu yang tak terduga untuk bisa dekat dengannya, namun Leisha mengerti bahwa Jeisson melakukan semua itu karena pria tersebut begitu mencintainya.

Leisha kemudian mengganti pakaiannya, lalu membasuh wajah untuk menghapus bekas-bekas lelehan air mata. Ia kemudian menemukan Jeisson yang sudah duduk di ruang televisi bersama dua gelas cokelat hangat.

"Kemarilah." Jeisson membuka selimut yang tersampir di pundaknya, membiarkan Leisha duduk di sisinya hingga mereka bisa berbagi kehangatan bersama. Mereka tak lagi membahas soal Seth atau apapun yang menyangkut dengan rumah tangga Leisha dengan Seth.

Leisha bertanya, "Kau sering datang ke tempat ini?"

"Emm, baru tiga kali jika dihitung dengan hari ini." Jeisson meletakkan mug-nya kembali setelah menyesap isinya sesaat. "Rumah kabin ini sengaja aku beli dengan tujuan untuk merelaksasi diri usai menyelesaikan segala bentuk proyek. Aku sangat menyukai suasananya."

Feign✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang