i.

400 30 1
                                    

°•°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°•°

SEASON 1.

Liberio, Marley, 836

Hujan deras mengguyuri kota Liberio, Marley. Banyaknya orang-orang berteduh. Tidak sekali dua kali beberapa orang yang lewat memandang miris ataupun mencemooh seorang gadis kecil berusia 15 tahun terlihat seperti gelandangan tengah terduduk diam ditepi jalan dengan pakaian sepenuhnya basah.

Tatapan gadis itu jelas berbeda, terkesan kosong. Rambut hitam legamnya yang acak-acakan dan pakaian kotor. Seharusnya sudah tidak heran lagi bila pemandangan ini terlihat di Liberio, tempatnya pengasingan bangsa Eldia di Marley.

Sudah berlalu beberapa menit—jam sang gadis tetap dalam posisi yang sama. Seorang anak lelaki sebayanya datang dan berbicara.

"Kau orang baru ya disini? Aku tidak pernah melihatmu." sahut anak itu, gadis itu menoleh dan mengangguk pelan. Anak itu tersenyum dan mengajak gadis yang baru dikenalnya untuk mengikutinya.

Saat sudah sampai, gadis itu—Libertha sedikit terkejut melihat kondisi para anak yang ia yakini anak terlantar atau istilahnya gelandagan. Benar, namanya Libertha. Hanya Libertha, kata seseorang yang pernah merawatnya. Libertha gadis berusia 15 tahun. Memang ia berasal dari tempat yang cukup jauh, sangat jauh.

"Teman-teman! Kita mendapat teman baru!" girang anak lelaki yang mengajak ia tadi.

"Siapa namamu?" lanjut anak itu.

"Libertha. Kau bisa memanggilku Bertha." ujarnya.

Anak itu tersenyum, "aku Linre Nilett. Kita bisa menjadi teman baik!"

Singkatnya, begitulah pertemuan pertama Libertha dengan Linre dan yang lainnya. Merekalah teman-teman pertama Libertha di Marley yang hanya bertahan sebulan.

--------

Satu bulan setelahnya.

Bertha terlihat menikmati sepotong roti bersama Linre. Cuaca hari ini cukup hangat di Liberio, tidak ada lagi musim hujan. Mereka berdua mendapat sedikit koin setelah bernyanyi lalu membeli dua potong roti. Tidak sekali dua kali mereka kerap membicarakan orang-orang yang berlalu lalang. Bersama Linre, Bertha menjadi dirinya lagi.

Perhatian mereka teralih saat seorang wanita berambut pirang beriris biru mendatangi mereka berdua. Wanita itu menatap lekat kedua anak didepannya—lebih tepatnya menatap lekat Libertha.

ᴘᴇᴀᴄᴇ : ʟɪʙᴇʀᴛʜᴀ ᴅʜᴀʟɪꜱᴇ (ᴀᴏᴛ × ᴏᴄ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang