xiii.

219 24 2
                                    

°•°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°


District Stohess, Linre Bar.

"AKU AKAN MINUM-MINUM SAMPAI PUASSS!!" teriak Hange. Malam ini, Libertha, Hange, Grace, Linre, Erwin, Levi, Mike dan Nanaba berkumpul. Mereka datang karena pesta pembukaan Bar baru milik Linre.

"Minumlah sampai pengar, Hange." kekeh Linre. Mereka semua tersenyum, terkecuali Levi yang masih setia dengan raut malasnya.

Bahkan Erwin—juga tersenyum. Bertha tahu pria itu pasti senang akan kebenaran yang didapatkannya baru-baru ini.

Mereka memulai minum segelas anggur, "Loh, Grace? Tumben sekali kau tidak minum. Bukankah aku, kau dan Bertha adalah trio peminum?!" Hange memekik, aneh sekali Grace.

Bertha dan Linre berpandangan sembari tertawa kecil.

Mike mendekat pada Grace dan mendengus-dengus wanita itu. Ia mendapat delikan tajam dari Erwin.

"Baumu kali ini berbeda." ujar Mike.

Tidak lama, Nanaba menoyor kepala Mike. "Jika tatapan bisa membunuh, aku yakin kau sudah mati 100 kali oleh Erwin, Mike." ucap Nanaba, mengundang tawa, bahkan Levi tersenyum.

"A-aku, itu eum..." gugup Grace, semua melongo kecuali Bertha dan Linre.

"Sejak kapan kau menjadi pemalu? Membuatku merinding." tukas Levi.

Dalam sekejap, sikap malunya tadi hilang. Grace melototi Levi. Lalu, wanita berambut merah sebahu itu menatap Erwin berbinar-binar.

Erwin menautkan alisnya.

Linre dan Bertha benar-benar tertawa keras.

"A-aku, itu... Ha...mil." lirih Grace.

Jelas sekali. seluruh orang bangkit dan membulatkan matanya.

-------

Siang ini, Bertha berkumpul bersama adik-adiknya.

"Pasukan Pengintai akan melaksanakan ekspedisi ke-57 dalam sebulan." ujar Reiner.

"Ini semacam simulasi. Kami sudah diberikan informasi formasi Pasukan, hanya saja posisi Eren tidak jelas." lanjutnya.

Bertha mengerutkan dahinya.

"Kami berharap peranmu kali ini, Annie." ujar Berthold.

Reiner menggambar peta yang dingatnya. Bertha menunjuk formasi.

"Mulailah dari sayap kanan, Annie." ucap Bertha.

Annie mengangguk. "Jika.... Kita berhasil, kita akan pulang kan?" tanya Annie. Bertha menoleh pada gadis itu, dan mengangguk singkat.

Walau tidak terlalu kentara—mata Annie jelas berbinar. Ia pasti ingin menemui ayahnya.

"Itu berarti, dalam sebulan kalian akan melaksanakannya. Pasukan Pengintai itu tidak bodoh, terutama Erwin." ujar Bertha.

ᴘᴇᴀᴄᴇ : ʟɪʙᴇʀᴛʜᴀ ᴅʜᴀʟɪꜱᴇ (ᴀᴏᴛ × ᴏᴄ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang