5

24 3 1
                                    

Min Yoongi terpaksa harus keluar kamar dan turun ke dapur untuk mengambil minum karena persediaan air dikamarnya telah habis. Saat melewati kamar Kim Ta sha yang berada tepat disebelah tangga masih terdengar suara getaran alat pompa ASI dibalik pintu. Diliriknya jam diruang tengah lantai dua yang menunjukkan pukul 3 pagi. Seingatnya mereka kembali ke kamar masing-masing  untuk tidur suara itu masih ada. Dan semenjak Ta sha merebut pompa lalu pergi ke kamarnya dia tidak pernah muncul lagi.

Apa dia melakukannya semalaman?

Sedikitnya Yoongi tau betapa wanita itu sangat keras kepala dan sangat berusaha dalam melakukan suatu hal. Apa lagi kali ini hal yang sangat penting untuk anaknya. Dia ingin memberikan yang terbaik, dia benar-benar telah menjadi seorang ibu.

Tidak ingin mengganggu tapi langkah Yoongi terhenti saat mendengar suara isak diantara suara getar pompa ASI dan tidak berapa lama suara benda pecah belah jatuh terdengar dari dalam

Dia?

Tok tok tok

Sedikit cemas Yoongi mengetuk pintu kamar Ta sha. Lama tak ada jawaban membuatnya gusar sampai suara serak dari dalam mempersilahkan masuk.

Terlihat Ta sha memalingkan wajah buru-buru mengusap air matanya tidak ingin ketahuan begitu melihat Yoongi diambang pintu. Yoongi melangkah masuk melihat keadaan sekitar. Sebuah pas bunga dari kaca berserakan dan tengah dipunguti oleh Ta sha. Kasur yang masih rapih menandakan gadis ini tidak sempat berbaring diatasnya.

Kemudian tatapannya tertuju pada botol pompa yang masih kosong. Tidak ingin bertanya apa yang terjadi Yoongi sudah bisa menebak bila usaha wanita ini belum membuahkan hasil.

Ta sha masih diam tidak menatap Yoongi sama sekali. Membiarkan pria itu membantunya memunguti pecahan kaca dilantai.

"Mereka bilang memang akan butuh waktu yang lama. Bukan berarti kau harus memporsir diri hingga pagi"

"Iya aku tau. Aku hanya-" Tiba-tiba air matanya turun begitu saja tanpa bisa dikendalikan saat pandangan keduanya bertemu.

"Ah, astaga kenapa mata ini? Aku tidak apa-apa Yoon, percayalah. Ini terjadi di luar kendaliku. Aku hiks.. suka tiba-tiba mengeluarkan air mata bila-"

Sreet

Yoongi mendekap kepala wanita itu dalam pelukannya.

Ya, Dia melihat sendiri Kim Ta sha memang menderita baby blues.

"Gwenchana. Kau bisa mencoba lagi nanti. Bila sudah berusaha beberapa kali tidak berhasil juga, Aku akan membantumu." Ta sha menengadahkan kepala menatap mata hitam Yoongi. "Aku akan melakukannya."

Mendapat tatapan penuh tanya dari Ta sha. Yoongi tau apa yang hendak ditanyakan wanita ini.

"Pompa ASI manual.." ucapnya dengan perasan tidak karuan. Apa terlihat niatnya untuk membantu atau malah terdengar seperti memanfaatkan keadaan.

"Ta-tapi.."

"Jangan berpikir terlalu jauh. Pikirkan saja Ga eun. Kita berusaha untuknya"

Yoongi membawa tubuh Ta sha untuk duduk disofa. Dengan lembut dia menangkup pipi lembut itu untuk menatap padanya.

"Aku pernah dengar dibalik anak yang sehat terdapat ibu yang bahagia. Jadi, kita obati dulu baby blues mu sambil berusaha untuk Ga eun"

Tangan lembut Yoongi menghapus air mata yang masih tersisa diujung mata coklat milik Ta sha.

"Sekarang tidur, kau harus istirahat."

Ta sha mengangguk seperti anak kecil. Dia masih terhipnotis dengan semua sikap dan tutur kata lembut Min Yoongi yang sanggup membuatnya terbuai. Pria ini memang tidak berubah.

Versteek Noona 2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang