27

23 2 6
                                    

Saat kita bermimpi indah biasanya alam bawah sadar kita sengaja ingin tertidur lebih lama agar mimpi itu tidak berakhir. Bila ini adalah mimpi maka Kim Ta sha jelas tidak ingin terbangun. Namun angin yang berhembus lembut menyibakan tirai putih membuat cahaya masuk menggelitik mata, memaksa wanita ini untuk bangun dari mimpi indahnya.

Membuka mata menjadi hal sulit karena rasa lelah dan kantuk yang masih tersisa. Butuh beberapa detik untuk bisa melihat langit-langit kamar dan sekitarnya dengan jelas. Menyadari bila dirinya terbangun disebuah kamar asing karena jelas ini bukan kamarnya. Ya, ini kamar sang kekasih. Ah, salah bukan kekasih tapi suami, ralatnya sendiri. Bukankah itu berarti ini kamarnya juga?

Senyum tersipu malu mengembang diwajah kecilnya. Dimana Ta sha sudah berkelana dengan pikirannya sendiri mengingat kata 'suami'. Dia benar-benar menjadi seorang wanita bersuami. Tidak seperti status yang dia sandang selama ini istri dari seorang pria yang dia kira pamannya. Kali ini benar-benar menjadi istri dari seorang pria yang dicintainya.

Ta sha menggeliat perlahan merasakan gesekan tubuhnya dalam selimut, bisa dipastikan tanpa sehelai kain. Selain itu dia juga merasakan beberapa bagian yang pegal terutama pusat tubuhnya.

Itu bukan mimpi. Kejadian semalam hingga adegan panas di kamar mandi dan berakhir diranjang ini. Ta sha membalikkan badannya merentangkan tangan sepanjang mungkin barulah tersadar dirinya sendiri tanpa si pemilik kamar. Mengedarkan pandangan kesetiap sudut namun tidak ada pria itu.

Ta sha membuka beberapa bagian selimut mencari baju yang dikenakan kemarin namun sama tidak ada. Hanya sebuah kaos berwarna biru tua tergantung diujung kasur itupun yang Yoongi kenakan semalam. Tidak ada pilihan lain maka dipakainya kaos itu. Kaos yang cukup besar untuk tubuh Ta sha dan begitu kaos itu terpasang menutupi tubuhnya Ta sha bisa melihat tulisan permission to dance  ditengahnya. Membuat Ta sha teringat salah satu single Bangtan yang cukup terkenal kala itu. Tanpa menunggu lama dia keluar untuk mencari Min Yoongi.

Pria itu ada di dapur, tengah menyiapkan makanan untuk makan siang. Berbalik badan setelah mendengar langkah kaki Ta sha yang menghampiri. Yoongi tertegun sesaat lalu tersenyum manis saat menatap Ta sha, entah apa yang ada dipikirannya.

"Wae? Kenapa ekspresimu begitu?" Tanya Ta sha penasaran.

"Melihatmu berdiri disana membuatku teringat sesuatu.."

"Apa itu?"

"Malam pertama kita di LA. Ah, entah apa bisa disebut malam pertama" jawab Yoongi.

"Tentu saja itu malam pertamaku!!" Protes Ta sha tidak terima.

Yoongi hanya tersenyum. Tanpa perlu dikatakan jelas Yoongi tau bila saat itu pertama kali untuk wanita yang terpaut usai satu tahun lebih tua darinya ini.

"Aku ingat malam itu seorang wanita keluar dari kamarku hanya memakai kaos sama persis seperti yang kau kenakan."

"Pasti pakainnya ada dibawah kakimu" Goda Ta sha. Keduanya tersenyum mengingat malam itu. Malam panas mereka yang mereka lalui karena dorongan perasaan yang dipendam keduanya.

"Duduklah, kau pasti lapar"

Ta sha duduk dikursi meja makan selagi Yoongi menyajikan masakannya.

"Oh iya ngomong-ngomong dimana pakaianku? Aku tidak menemukannya sehingga aku pakai ini"

"Bajumu ku cuci. Dan aku juga tidak menyiapkan pakaian wanita. Seharusnya aku menyimpan beberapa pakaian wanita disini"

"Tidak apa, justru akan sangat menggangguku bila kau punya pakaian wanita disini. Hanya sekedar informasi aku tipe wanita pencemburu." Jelas Ta sha dengan raut wajah serius.

Versteek Noona 2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang