6

29 3 2
                                    

Kim Ta sha. Tidak bisa menyembunyikan degup jantungnya yang berdetak kencang sedari tadi. Perasaan gundah berkecamuk setelah mengatakan hal yang paling gila sepanjang hidupnya. Meminta hal diluar nalar pada lelaki yang beberapa hari lalu baru dia tolak lamarannya.

Manual pumping.

Anggaplah Kim Ta sha memang buntu dan habis akal. Dia sudah tidak tau lagi harus berbuat apa. Selama dua hari dia membiarkan Ga eun tanpa susu karena susu kedelaipun tidak banyak diminumnya.

Bukan tanpa usaha. Dua hari itu Ta sha terus memompa tanpa henti sehingga menimbulkan lecet pada nipple-nya. Tidak pernah terlintas dibenaknya bila perjuangan seorang ibu tidak berakhir setelah melahirkan saja. Ternyata melahirkan itu hanya permulaan dari segala bentuk pengorbanan.

Jujur, Ta sha menyesali keputusannya meninggalkan Ga eun sehingga tidak tau bila selama ini anaknya tidak bisa minum susu sapi. Beruntungnya Ga eun punya ibu asuh yang bisa menyusuinya. Istri Sung deuk yang memberikan ASI untuk Ga eun.

Detik terus berlalu. Hampir sejam lebih tapi tidak terlihat tanda-tanda kemunculan Min Yoongi. Ta sha kembali merutuki diri. Dia menolak ajakan menikah pria itu namun dengan seenaknya meminta pria itu menyentuhnya. Apa yang akan dipikirkannya tentang Ta sha saat ini?

Suara ketukan dan pintu yang terbuka membuyarkan lamunan Ta sha. Nyaris berpikir pria itu tidak akan datang. Tapi begitu melihatnya didepan mata membuat debaran itu muncul lagi.

Ta sha terus berkata dalam hati bila ini bukan mengarah pada hal-hal intim, tapi usaha mereka untuk Ga eun. Namun tetap saja, melihat pria yang dicintai depan mata dan akan menyentuhnya saja sudah membuat imajinasinya menggila.

Yoongi masuk dan menutup pintu, anehnya dia juga mengunci pintu kamar. Mungkin dia mencoba mengantisipasi bila saja ada yang masuk tiba-tiba lalu melihat apa yang mereka lakukan. Berjalan perlahan mendudukkan diri disofa sudut kamar. Sofa dekat jendela yang biasa digunakan Ta sha untuk melamun sambil melihat pemandangan diluar. Kemarinpun Yoongi melihat Ta sha menangis disofa ini.

Keduanya membisu, seperti mengalami Dejavu. Mereka pernah duduk disebuah Sofa dengan berjarak dan diliputi perasaan tak menentu. Ya, setelah malam panas pertama mereka di LA beberapa tahun lalu.

"Sekarang?" Tanya Ta sha

Berniat mengakhiri keheningan di ruangan ini. Tapi malah semakin berdebar. Dan bukan hanya Kim Ta sha, seorang Min Yoongi pun dilanda rasa gugup. Rasanya seperti akan melakukan malam pertama setelah menikah karena dijodohkan.

"Kau mau apa?" Tanya Yoongi saat melihat Ta sha membuka satu kancing bajunya. Tangan lentik itu berhenti dan mematung.

"A-aku atau kau yang akan membukanya?"

Astaga Ta sha!! kalian bukan akan melakukan itu. Pumping Ta sha Pumping .

"Ma-maksudku. Haish.." racau Ta sha kembali diam dari pada salah memilih kosakata. Yoongi tanpa sadar menggaruk kepala belakang yang tak gatal.

"Panas?" Tanya Ta sha mengartikan gerak gerik Yoongi.

Berniat mengatur suhu AC agar lebih dingin ternyata sudah maksimal lupa kalau tadi saat menunggu dia menaikan suhu AC karena merasa panas ketika membayangkan yang tidak-tidak antara dirinya dan Yoongi nanti.

"Sudah maksimal ternyata. Duh, kenapa canggung sekali. Kau ingin melakukannya disofa atau di kasur?"

Kim Ta shaaaa... jahit mulutmu mulai sekarang. Kau terlihat murahan sekali. Ta sha merutuk dalam hati

"Anni maksudku..." Ta sha semakin panik

"Hentikan! Fokus pada tujuan kita untuk Ga eun"

Ta sha mengangguk cepat.

Versteek Noona 2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang