12

28 2 7
                                    

Ta sha keluar dari salah satu bilik toilet wanita setelah memuntahkan seluruh makanannya tadi pagi. Merasa sayang karena pagipun sarapan hanya sedikit, mengingat sekertaris Kang sudah menyeretnya untuk menghadiri meeting pagi ini. Meeting yang membuatnya harus bertemu dengan CEO Kim dan itu berati adu mulut penuh sarkasme tidak bisa dihindari. Karena CEO Kim yang merupakan Kakak sepupu Kim Hyun Jin memang sangat tidak menyukai keberadaan Kim Ta sha.

Sambil berkumur Ta sha menatap pantulan wajahnya dicermin. Memandang sosok wanita dicermin itu yang setiap hari semakin tidak dikenalnya. Siapa wanita ini?

Ada setitik rasa lelah setiap hari bila harus menjalani kehidupan seorang hwejangnim dibawah bayang-bayang Kim corp. Tapi itu menjadi resikonya ketika dia memilih kembali ke Korea karena ucapan Yoongi kala itu di Toronto.

Meski takut. Meski menolak. Nyatanya Ta sha memang tidak bisa melepaskan Yoongi begitu saja. Pikirannya sudah dipenuhi oleh pria Min ini. Dan lihat bahkan langkah kakinya tanpa sadar menuntun kedepan pintu Genius lab nama studio Yoongi. Merutuki diri dan merasa konyol sendiri dengan tingkahnya.

"Kenapa diam? Kau kan tau password pintu itu."

Suara dingin sedikit serak itu membuyarkan lamunan. Dan bisa dipastikan Min Yoongi ada dibelakangnya.

"Ng-aku"

Kelabakan karena tertangkap basah Ta sha mencari alasan kenapa dirinya berdiri didepan studio Yoongi. Meski sepertinya percuma.

Yoongi bergeser menekan tombol passcode untuk masuk studionya tepat didepan Ta sha. Mengingatkan Ta sha bila dirinya tau angka itu. Begitu pintu terbuka dengan sengaja Yoongi membuka selebar mungkin pintunya. Gesture yang jelas mempersilahkan Ta sha untuk masuk kedalam ketika dirinya masih berdiri memegangi pintu.

Ragu. Perlahan Ta sha melangkah kedalam studio itu. Melihat sekitar, bernostalgia tentang kenangan mereka ketika menjadi pacar pura-pura untuk project rahasia agensi. Banyak kenangan yang terjadi diruang ini.

Mulai dari Yoongi yang mengobati luka dibahu Ta sha karena ketidak sengajaannya melukai Ta sha. Saat mereka berdebat karena ketidaksukaan Yoongi atas kehadiran Ta sha. Pernah Ta sha menemukan pria ini pingsan dilantai saat mabuk berat karena merasa bersalah atas malam panas mereka di LA. Juga pernah menatap pintu ruang ini berjam-jam saat merindukan Min Yoongi setelah kembali dari negara asalnya dengan kenyataan bila orang tuanya telah tiada. Menatap pintu itu sepertinya memang cara Ta sha mengobati penat dipikirannya tanpa harus mengganggu sang pemilik studio. Banyak hal yang dilalui dan sepertinya baru terjadi kemarin.

"Bernostalgia?"

"Tidak! Tidak ada yang berubah." Alih Ta sha sedikit waspada bila Yoongi benar-benar bisa membaca pikirannya.

"Ya, Kecuali penghuninya yang kini sudah jadi seorang ayah." Yoongi berbalik menatap Ta sha dan melihat kebawah wanita ini. "Dan juga.."

"Aku tau, buka alas kakikan?" Sambung Ta sha yang selalu kena omel Yoongi karena masuk ke studio dengan menggunakan sandal. Meski dulu Ta sha suka berdalih bila dia mengenakan sandal rumah.

Ta sha menotice cukup berantakannya tempat ini dengan berbagai kertas catatan yang berserakan.

"Produser Min sangat sibuk rupanya."

"Iya. Album baru, Konser tourku, dan kolaborasiku. Itupun kalau tidak ditunda karena comeback Bangtan."

"Lakukan saja. Semua rencanamu ini lakukan saja. Karena akan butuh waktu lumayan lama untuk membawa dua mahluk itu kembali."

"Menurutmu butuh waktu lama?"

"Aku bisa membuatnya sedikit lebih lama"

"Apa sekarang aku sedang mendapat benefit karena menjadi mantan kekasih Kim hwejangnim?" Sindir Yoongi.

Versteek Noona 2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang