20

26 2 2
                                    

"Aku menyukaimu oppa. Sangat menyukaimu.."

Dalamnya lautan atau seberapa luasnya angkasa adalah misteri yang paling sulit dipecahkan, begitu juga perasaan. Semaju apapun teknologi atau ilmu psikologi tetap saja bila berurusan dengan hati dan perasaan maka hanya satu kata yang bisa menggambarkannya, rumit.

Seperti itulah saat sebuah perasaan diungkapkan. Baik yang mengungkapkan juga yang menerima pernyataan akan bergelut dengan kata rumit itu. Dan Min Yoongi yang mendapat pernyataan itu juga Kim Ta sha yang mendengarnya sama-sama terpaku mencerna rumitnya situasi ini.

Pandangan Yoongi tertuju pada Soo hyun yang baru saja menyatakan cinta. Gadis itu bahkan sengaja membuat dirinya mabuk agar berani menyatakan perasaannya, lalu beralih pada punggung wanita yang berdiri memegangi knop pintu tepat membelakangi Soo hyun. Kedua wanita ini tepat dihadapan Yoongi.

Waktu seakan terhenti bagi ketiganya tidak ada yang ingin berada disituasi seperti ini. Baik menyaksikan sang kekasih menerima pernyataan cinta dari wanita lain atau menerima pernyataan cinta dari wanita lain tepat dihadapan sang kekasih. Sangat Canggung. Juga rumit bukan. Apalagi bila ini bukan hanya pernyataan cinta biasa.

"Aku bersedia menikah denganmu dan menjadi ibunya Ga eun"

Ta sha semakin dibuat tak percaya dengan kenekatan gadis muda ini. Sontak perlahan dia berbalik menatap punggung Soo hyun yang tidak menyadari keberadaannya.

"Jujur saja. Saat mendengar kabar kau mengadopsi anak, aku pikir kau telah menikah dan tidak bisa memiliki keturunan sehingga mengadopsinya." Jelas Soo hyun dengan perlahan tapi pasti. Ta sha sampai menduga bila gadis ini tidak sepenuhnya mabuk.

"...Tapi saat pertama kali bertemu Ga eun lalu menggendongnya. Aku bisa melihat dari matanya. Dia bukan diadopsi tapi dia anakmu oppa... Dia darah dagingmu"

Baik Ta sha dan Yoongi kembali dibuat terperangah dengan ucapan gadis ini. Benar-benar kepekaannya sangat tinggi. Mungkin kepekaan itu hanya hal yang berkaitan dengan Min Yoongi.

"Aku tidak tau kemana ibunya bahkan tidak mau tau tapi, aku bersedia menjadi ibunya Ga eun"

Ta sha harus mengakui keberanian gadis ini.

"Kau tau oppa, tumbuh tanpa ibu itu sangat sulit dan Aku tau rasanya seperti apa. Jadi, mari kita menikah dan biarkan aku menjadi ibunya Ga eun"

Dan kini hanya Ta sha yang dipandang oleh Yoongi. Menunggu dan mencoba mencari jawaban respon apa yang akan Ta sha berikan saat ada wanita lain yang menawarkan diri menjadi ibu untuk Ga eun disaat dirinya tidak bisa mengakui bahwa dia adalah ibunya. Disaat dia malah menolak lamaran Yoongi saat itu. Entah kenapa seketika hatinya remuk.

"Oaaaa... oaaaa..."

Suara tangis Ga eun memecahkan keheningan diruang ini. Ta sha yang hendak melangkah menahan diri saat Soo hyun dengan sigap berjalan ke kamar Ga eun, untungnya Ta sha memang sudah memindahkan Ga eun kembali ke kamarnya. Soo hyun mendapati Ga eun yang terbangun dan menangis dengan keras seperti mengalami mimpi buruk. Perlahan dia gendong tubuh bayi itu dan menepuknya pelan hingga lebih tenang. Harus mereka akui Park Soo hyun memang memiliki sifat keibuan untuk gadis seusianya. Sementara Ta sha berbalik dan memutuskan masuk kedalam kamar. Bersandar pada pintu kamar berharap tidak terlihat oleh gadis itu saat keluar dari kamar Ga eun.

"Soo Hyun berikan Ga eun padaku" Pinta Yoongi.

"Kau tau oppa, Ga eun tetap butuh sosok ibu untuk menenangkannya"

"Mamm..ma"

Celoteh bayi itu seraya mengulurkan tangan kearah pintu kamar Yoongi.

"Kau lihat dia merindukan seseorang yang bisa dia panggil mamah"

Versteek Noona 2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang