19

24 1 1
                                    

"Kamchagi!!"

Suara Ta sha mengusik tidur Ga eun. Buru-buru dia menepuk punggung bayi bulat itu agar kembali terlelap.

"Sst suaramu mengejutkan Ga eun." Sahut suara berat dihadapan Ta sha.

"Kau juga mengejutkanku Yoon." Balasnya tidak terima.

Memang pria itu penyebabnya. Ta sha yang terbangun dibuat terkejut mendapati sosok Yoongi tengah berbaring didepannya dengan mata terpenjam namun satu lengannya tergantung dipinggang Ta sha. Seolah dirinya tengah memeluk Ga eun dan Ta sha sekaligus.

"Ke-kenapa kau disini?"

"Ini kamarku. Jelas aku disini."

Ta sha tersentak ditengah gugupnya akan pose intens mereka saat ini. Matanya menatap sekeliling. Dia baru ingat bila ini memang kamar Yoongi. Ta sha belum pulang dia masih berada di mansion Yoongi.

Sepulangnya mereka dari rumah Seokjin, Ta sha yang diajak ke rumah Yoongi malah ditinggal kerja begitu pria itu dapat telepon dari seorang musisi kenalannya, akhirnya Ta sha menghabiskan waktu bermain dengan Ga eun. Sampai Ga eun tertidur dan Ta sha yang kelelahan malah ikut tertidur.

"Ah mianhe..."

"Tidak masalah. Aku dan Ga eun tidak keberatan."

Ta sha mengerutkan dahi. Kenapa pula anaknya harus keberatan untuk tidur dengan ibunya.

"Dia pasti senang makannya tidurnya nyenyak."

Yoongi membuka mata. Menatap wanita yang menunggu penjelasan. Apa selama ini anaknya tidak tidur nyenyak? Kenapa Yoongi berkata seperti itu?

"Ini pertama kali dia tidur dengan eomma dan appanya."

Deg

Seperti ada sebuah batu yang menghantam. Desiran aneh mengalir menimbulkan debaran kecil namun hangat. Kalimat yang sangat mengena. Ta sha menatap Ga eun meyakinkan bila bayi ini memang tertidur nyenyak. Benar ini pertama kalinya mereka tidur bertiga. Bahkan saat di Toronto sekalipun Ta sha dan Yoongi bergantian menemani Ga eun tidur dikamarnya. Sebenarnya disini juga Ga eun memiliki kamar sendiri. Yoongi termasuk tipe orang tua dengan gaya parenting barat.  Membiarkan anak tidur sendiri sejak usia dini. Namun sesekali bibi Hwang akan menidurkan Ga eun di kamar Sang majikan agar pria ini bisa memiliki quality time dengan sang anak yang sering dia tinggal kerja hingga larut.

"Seandainya saat itu kau menerima lamaranku pastinya Ga eun sudah bisa tertidur nyenyak tiap malam."

Ta sha harus akui pria ini sangat pintar membuat lawan bicara mati kutu dengan sikap dan kata-kata savage-nya. Bila kemampuan linguistik Ta sha bisa mempengaruhi lawan bicara seperti para member Bangtan. Maka kelemahan Ta sha adalah pria ini. 

"A-aku pulang dulu" jawab Ta sha. "Tidak enak bila ada yang melihat saat aku keluar dari sini nanti."

"Pulang kemana? Bukankah ini tempatmu? Disisi Ga eun dan.. aku."

"Yoon.." lirih Ta sha seperti memelas.

"Baiklah aku paham. Kau tidak ingin membahasnya. Tapi ini sudah larut tidurlah lagi aku masih ada pekerjaan jadi tolong temani Ga eun"

 Tapi ini sudah larut tidurlah lagi aku masih ada pekerjaan jadi tolong temani Ga eun"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Versteek Noona 2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang