32

28 2 3
                                    

"Kau ingin meminta ijin pada orang tuaku bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ingin meminta ijin pada orang tuaku bukan?"

Yoongi terpaku sesaat dan kembali menatap pusara dengan ukiran bertuliskan Justin Liam dan Ida Ayu Pradita, jujur Yoongi sedikit kesulitan mengeja tulisan dibatu nisan itu untungnya dia mengeja dalam hati.

Sama sulitnya ketika hendak membaca apa yang dipikirin oleh Ta sha saat ini. Berdiri dihadapan pusara kedua orang tuanya setelah bertahun-tahun menghilang tentu membuka luka lama yang selama ini dia tutup rapat. Yoongi masih ingat bagaimana Ta sha menangis dipelukannya setelah mengetahui kenyataan bila kedua orang tuanya telah tiada. Dan sejak saat itu tidak ada yang tau pasti sedalam apa luka yang membekas dihati Ta sha.

Setelah terdiam cukup lama dan tenggelam dalam pikiran masing-masing Yoongi memutuskan berdiri lalu membungkuk untuk memberi penghormatan meski dia tidak yakin apa begitu cara memberi penghormatan pada orang yang sudah meninggal di Negara ini. Tapi setidaknya Ta sha yang sudah lama tinggal di Korea mengerti apa yang Yoongi lakukan.

"Aku Min Yoongi. Salam kenal. Maaf baru mengunjungi paman dan bibi saat ini. Aku.. ingin meminta ijin untuk menikahi anak kalian. Ah tidak, aku sudah menikahinya" Ta sha tersenyum geli melihat Yoongi begitu gugup saat berbicara dengan batu nisan kedua orang tuanya.

"Aku.. ingin meminta restu karena telah menikahi putri kalian." Ralat Yoongi. "..dan kami sudah memiliki seorang putri. Cucu kalian sangat cantik."

Yoongi menatap Ta sha yang juga duduk disebelahnya "Ng-orang tuamu tidak akan marah karena hal itu bukan?"

"Kurasa orang tuaku tidak begitu kolot tapi, aku sangat berharap pria ini berdiri didepan kita dengan gulungan koran ditangan yang dia gunakan untuk memukul kepalamu" bisik Ta sha pelan.

"Aku tidak keberatan dengan itu bahkan satu atau dua pukulan keraspun akan kuterima selama mereka menerimaku." Kembali Yoongi menghadap ke batu nisan.

"Aku.. mencintai putri kalian" Ta sha terkesima menatap Yoongi. "Aku bukan pria sempurna seperti yang diberitakan media. Terkadang aku sangat keras juga implusif. Aku tidak bisa berjanji untuk tidak membuatnya menangis karena dia memang mudah menangis bahkan saat menonton film. Tapi.. Aku berjanji akan menjaga putri kalian sebaik-baiknya dengan seluruh jiwaku oleh sebab itu aku mohon restuilah kami berdua, ayah ibu"

Deg

Yoongi meraih tangan kecil Ta sha. Tangan putih yang dingin karena udara pagi. Rasa hangat menjalar saat tangan pria itu menggenggamnya erat sama halnya seperti rasa hangat yang menjalar dihati Ta sha atas setiap tutur kata Yoongi pada orang tuanya.

"Terimakasih"

Yoongi memberikan kecupan dipunggung tangan sang istri sebelum kembali keduanya menatap batu nisan itu.

"Kau tau Yoon. Aku tidak tau apa yang kurasakan saat berdiri didepan mereka seperti ini. Apa mereka masih mengenaliku atau disana mereka kebingungan karena asing dengan siapa yang mengunjunginya."

Versteek Noona 2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang