13

2.8K 131 2
                                    

Benar Jeno memang menjemputnya tadi pagi, Jaehyun minta diturunkan di gerbang belakang saja tapi anak itu tidak mendengarkan dan memarkirkan motornya di parkiran area sekolah, alhasil mereka jadi pusat perhatian. Jaehyun cuma bisa menghela nafas sambil nunduk.

"Kamu gak mau turun?" Jeno bersuara, karena Jaehyun masih tetap di posisinya padahal motor Jeno sudah berhenti diparkiran.

"O-oh iya"

Dia langsung turun dan langsung berlalu pergi tanpa menunggu Jeno, melihat itu Jeno mengikuti langkah Jaehyun sambil menenteng tas punggung yang cuma berisi satu buku tulis itu, dan berjalan beriringan dengan Jaehyun.

"Kenapa? malu?" Jeno berkata lirih melirik si manis di sampingnya.

"Enggak" Jaehyun mencoba bersikap biasa saja seperti sikap yang selalu dia tunjukan di sekolah.

"Telingamu merah" Pemuda April itu berniat menggoda.

Jaehyun reflek memegang telinganya dan mendengus mempercepat jalannya, karena demi apapun selama berjalan menuju lorong mereka diperhatikan oleh murid murid disana. Jeno tertawa kecil dan kembali menyamakan langkah dengan Jaehyun.

Dilihat lagi Jeno baru sadar jika hari ini Jaehyun tampak berbeda, pria itu memakai kacamata, kaca mata berbentuk oval dan rambut yang diponi. Jika biasanya Jaehyun selalu merapikan rambutnya kebelakang memperlihatkan dahinya, sekarang guru itu terlihat sangat manis dan imut.

"Berhenti menatapku Jeno, kita sedang disekolah" tegur Jaehyun berhenti di lorong didekat taman belakang yang agak sepi.

Jeno mengangkat alisnya "Lalu? Salahkan dirimu yang begitu imut hari ini" ucapnya sambil mencubit pipi Jaehyun pelan, menimbulkan decakan tidak suka dari si manis,  "apa kamu emang sengaja dandan seperti ini untukku?" Sambung Jeno dengan pedenya dan menyeringai menggoda.

"Apapun itu gak ada hubungannya sama kamu Jeno" Jaehyun menjawab dengan malas, ini masih pagi dan ini disekolah dia tidak mau kesal.

"Jadi berhenti menatapku dan pergi kekelas" titahnya.

"Baiklah, aku akan menatapmu sepuasku nanti saja"

Jaehyun mengernyit "maksudmu aku harus pulang denganmu juga?"

"Tentu saja" Jeno melangkah mendekat "Aku akan menunggumu, jadi jangan coba kabur"

Jaehyun menghela nafas melangkah mundur "memang aku punya pilihan?"Lalu berjalan menjauh meninggalkan Jeno yang diam.

kata kata Jaehyun membuat Jeno mengingat kalimat terakhir yang Johnny ucapkan kemarin malam. "Apa gue terlalu maksa ya?" Gumamnya menatap punggung Jaehyun yang berjalan menjauh.

"Butuh kaca?"

Jeno menoleh mendengar suara yang datang dari belakang dan ternyata itu Renjun yang lagi berdiri di balik tembok, cowok mungil itu menghampiri Jeno dengan mata yang disipitkan.

"Sejak kapan lo disana?"

"Sejak gue denger drama picisan kalian" emang dari tadi tuh Renjun gak sengaja ketemu mereka berdua yang lagi ngobrol di tengah lorong, mau nyamperin tapi urung, takut ganggu jadi dia milih nguping aja.

"Ooh" Jeno mengangguk angguk lalu kembali Jalan kearah kelas.

Renjun ngikuti langkah Jeno jadi Jalan beriringan, dia menatap Jeno dengan tatapan menuntut "Oh doang? Gue tau lo sama pak Jaehyun pasti ada apa apanya kan? Ngaku lo"

"Ada apa apanya pun emang gue mau cerita sama lo?"

Wah Renjun sakit hati sih dia merasa gak dipercaya sama sohibnya sendiri. "Gini nih punya temen sebelas dua belas sama setan, giliran ada masalah aja gue yang di ikut ikutin, tapi giliran kayak gini dilupain, emang dasar kacang lupa kulit lo"

"Dih baperan" ucap Jeno lalu jalan cepat ninggalin Renjun.

Melihat itu Renjun menghela nafas, perasaan dia deh yang marah kenapa dianya yang ditinggal?

Sedangkan dikelas udah ramai murid murid yang datang dan sibuk dengan kesibukan masing masing, ada yang ambis dan ada juga yang sibuk ngomongin orang.

"Eh lo tau gak?" Seorang siswi berambut pendek memulai.

"Ya gak tau kan lo belom ngomong" celetuk siswi lain yang duduk didepannya.

"Denger in dulu. Sebenernya pak Jaehyun itu juga suka gak sih sama Jeno?"

"Ya gak mungkin lah, lo lupa pak Jaehyun udah tunangan" sahut siswi lain yang duduk disebrang meja.

"Bener tuh, lo kayak gak tau aja gimana Jeno, semua orang juga tau kali kalo dia suka sama pak Jaehyun"

"Tapi gue liat tadi Jeno sama pak Jaehyun berangkat bareng, tumben banget gak sih? Biasanya juga dianter tunangannya. Trus ada rumor kalo Jeno pernah nginep di apartnya pak Jaehyun"

"Masa sih?"

"Dibilangin gak percaya"

"Tapi emang bener sih, kebetulan apart gue kan deket nih sama apart pak Jaehyun nah disana gue liat Jeno jemput pak Jaehyun, mana pake nyubit pipi lagi trus pak Jaehyunnya kayak gak keberatan gitu"

"Lah masa iya pak Jaehyun selingkuh?"

"Gila sih udah dapet yang sempurna kek Seo Johnny masih aja selingkuh, emang ya dasar manusia, punya satu pasangan aja gak cukup, kayak lo ver"

"Anjing ya lo mana ada gue kek gitu" Jawab siswi berambut pendek tak terima " Tapi gak nyangka aja sih gue, pak Jaehyun diem diem gitu ternyata—" siswi itu mengantungkan kalimatnya, wajahnya memasang ekspresi meledek.

"Ternyata apa?"

Dia mendekatkan wajahnya ke tiga temannya lalu berkata lirih "Jalang juga" lalu keempat siswa itu tertawa.

BRAKK!

Semua orang dikelas terjengkit kaget saat kursi terlempar dengan kelas ke lantai, termasuk keempat sisiwi yang asik gosip tadi, mereka langsung diam dan menoleh pada pelaku yang membuat keributan, itu Jeno dengan tatapan tajam dan menusuknya menatap bangku yang di duduki keempat gadis itu.

Lalu berjalan mendekat kearah mereka yang diam membeku, Jeno menatap mereka bergantian sorot mata tajamnya berhenti saat bersitatap dengan salah satu siswi dengan rambut pendek , dia membaca name tagnya 'Vera' lalu kembali menatap mata bulat gadis itu yang bergetar takut.

"Barusan lo bilang apa?" Tanya Jeno nadanya datar dengan suara berat membuat atmosfer di kelas itu seketika menegangkan.

"i-itu—" perasaan dia berkata lirih kenapa Jeno bisa dengar? Dan sejak kapan Jeno ada dikelas? Itu pertanyaan diotaknya.

Jeno masih menatap tajam sisiwi itu, lalu tak lama seorang siswa datang dan mendorong Jeno menjauh hingga sedikit oleng.

"Ngapain lo deket cewek gue anjing!" Siswa itu langsung berdiri dia hadapan sisiwi bernama Vera itu yang sudah berkaca kaca.

Jeno tersenyum muak "Sorry gue gak nafsu sama cewek murahan"

"Apa lo bilang?!"

"Ya gue bilang cewek lo Jalang" Ucap Jeno dengan enteng dan remeh.

"Bangsat!" Siswa itu tak terima dan memukul wajah Jeno dengan cukup kelas hingga tersungkur hingga terkena meja.

Jeno yang tak siap menerima pukulan tentu marah dan membalas memukul rahang siswa itu dengan keras, mereka saling memukul hingga keduanya babak belur. Meja dan kursi yang tak bersalah jadi berantakan akibat ulah mereka. Siswa siswi yang ada disana hanya melihat perkelahian mereka tanpa berniat melerai, karena takut. Bahkan mereka sudah jadi tontonan oleh siswa siswi kelas lain.

"JENO!"




















•tbc

Jaehyun saem [Nohyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang