"Ssst—"
Jeno meringis saat kapas beroleskan alkohol mengenai luka disudut bibirnya . Tadi saat dia berkelahi dengan Jaemin, tiba tiba Jaehyun datang dan melerai mereka, alhasil mereka berdua dipanggil keruang bk, meskipun akhirnya Jaemin meminta maaf, Namun Jeno gak peduli, dia tau anak itu cuma pura pura.
Sekarang dirinya hanya berdua di ruangan Jaehyun. Tadinya Jeno berniat pergi setelah Jaemin pergi, tapi Jaehyun menyuruhnya untuk tetap disini. Jeno bingung tapi saat melihat Jaehyun dengan wajah khawatir Jeno malah tersenyum. Lihat sekarang dia sedang menatapi wajah Jaehyun yang serius dan telaten mengobati lukanya.
"Jae"
"Argh— pelan pelan!" Rengek Jeno saat Jaehyun dengan sengaja menekan kapas itu terlalu keras.
"Saya gurumu Jeno, Panggil yang sopan!"
Jeno menotasikan matanya "apa kau sungguh tidak menyukaiku?"
"Apa itu penting sekarang? Lihat wajahmu saja sudah membuatku muak"meskipun dengan mendumel tapi tangan lentik Jaehyun tetap berhati hati mengobati luka luka Jeno. "Lagian kamu kenapa berantem sama Jaemin?"
Mendengar pertanyaan Jaehyun Jeno mendengus, males ngomonginnya, jadi teringat hal yang buat dia kesal tadi. "Cuma ngasih Feedback"
Jaehyun menghela nafas "Kamu tuh selalu aja buat masalah, dasar pembuat onar! untung aja ada Renjun yang panggil saya tadi, kenapa kamu selalu buat saya khawatir? Lihat gini kan jadinya pasti ini sakit " secara tidak sadar Jaehyun berkata seperti itu, Jeno merasa lucu dengan wajah khawatir Jaehyun membuat dia terkekeh.
Tiba tiba Jaehyun menitihkan air mata, dia juga bingung kenapa dia sangat sensitif jika menyangkut Jeno, nalurinya keluar begitu saja.
"Perasaan aku deh yang luka, kok kamu yang nangis" dia berkata dengan candaan, lucu sekali Jaehyunnya ini.
Tawa Jeno malah membuat Jaehyun kesal dengan air mata yang mengalir "apa ini waktunya bercanda?" Marahnya.
Tawa Jeno terganti dengan senyuman hangat, senyuman yang hanya dia tunjukan pada Jaehyun saja "Aku gak papa Jae" dia mengusap air mata Jaehyun dengan ibu jarinya. "Maaf buat kamu khawatir"
Mereka saling menatap, Jaehyun baru sadar jika dirinya dan Jeno sedekat ini. Lama dia tersihir tenggelam dalam mata tajamnya, tanpa sadar Jaehyun memajukan wajahnya dan mengecup singkat bibir milik pemuda itu.
Jeno tentu terkejut dengan tindakan tiba tiba dari Jaehyun, namun melihat mata Jaehyun yang seakan menggodanya, dia tersenyum nakal, wajahnya bergerak mendekat reflek Jaehyun memejamkan matanya.
Dia memegang tengkuk Jaehyun dan menyatuhkan bibir mereka dengan lembut. Melumat kecil, merasakan bagaimana manisnya bibir sang submissive. Jeno menggigit bibir bawah Jaehyun membuatnya terbuka dan memasukan lidahnya, mengabsen rentetan gigi milik si manis.
Menyeringai kecil, saat Jaehyun mulai membalas cumbuannya, semakin lama mereka semakin tenggelam dengan gairah. Bunyi kecipak basah mengalun di ruangan berAC itu, bahkan tanpa sadar lengan Jaehyun sudah melingkar di leher kokoh milik Jeno, membawa tubuhnya lebih dekat dan memperdalam ciumannya.
Mereka mencumbu sekitar beberapa menit hingga Jaehyun menepuk dada Jeno Karena butuh pasokan oksigen, Jeno yang paham memutus ciumannya.
Nafas terengah-engah dengan posisi yang sangat dekat dan wajah yang memerah. Jeno tersenyum menatap Jaehyun dengan bibir bengkak dan mata yang sayu, demi apapun gurunya ini memang sangat sexy."Maaf"
Ucap Jaehyun menyesali perbuatannya, hendak berdiri dari kursi sebelum tangan Jeno lebih dulu menarik dan membuat Jaehyun duduk di pangkuannya.
"Kenapa minta maaf sayang? Kau tidak membuat kesalahan" Jeno memposisikan lengannya melingkar di pinggang ramping Jaehyun.
Jaehyun menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena malu, meruntuki perbuatannya yang terlalu tiba tiba tadi, bahkan Jaehyun tak percaya melakukan itu. Jeno menyingkirkan tangan Jaehyun yang menutupi wajah manisnya.
"Kenapa? Kamu malu? Lagipula aku suka kok" goda Jeno.
"Diamlah!" Ketusnya, bisa dipastikan wajah Jaehyun sudah seperti kepiting rebus sekarang. Hal itu sontak membuat Jeno tertawa gemas lalu mencium pipi gembul milik gurunya.
"Lucu banget sih bumil"
"apaan bumil, aku bukan ibu ibu ya" Jaehyun hanya memutar bola matanya. "ehm nanti, kamu pulang duluan aja" tiba tiba mengganti topik.
"Kenapa?"
"Nanti ada rapat, jadi gak usah nungguin"
Jeno menaikan alisnya, tidak setuju "gak, aku bakalan tetep anterin kamu, kan aku udah bilang tadi aku bakalan nungguin"
"Rapatnya lama Jeno, nanti aku bisa naik bus atau dijemput mas—Johnny" dia melirihkan kata terakhir, rasa bersalah muncul dibenaknya.
Jeno menyadari perubahan wajah Jaehyun, "jangan naik bus dan gak usah minta Johnny jemput, aku bakal nungguin kamu" finalnya.
Jaehyun menatap Jeno, tatapan yang selalu dapat meyakinkannya. Dia berdiri dari pangkuan Jeno "kamu kembali aja kekelas, nanti guru mapel mu mencari" ucap Jaehyun.
"Sampai kapan kamu terus membohongi perasaanmu sendiri?" Jeno berkata membuat Jaehyun menatapnya bingung.
"Maksud kamu?"
"kamu harus milih"Jawab Jeno "aku tau aku udah maksa kamu selama ini, maaf karena udah nyakitin dan ngerusak kamu, tapi kali ini aku gak akan maksa lagi dan aku gak mau egois, kamu berhak milih antara aku atau Johnny" sambungnya sebelum beranjak dari kursi.
"Tapi jangan larang aku buat tetap mencintaimu, apapun pilihan kamu putuskan—aku bakalan tetap tanggung Jawab dengan anak kita" lalu berjalan keluar meninggalkan Jaehyun yang diam mencerna kata kata Jeno barusan.
•tbc
Ada yang masih nungguin gak? Maaf banget kalo slowup😔

KAMU SEDANG MEMBACA
Jaehyun saem [Nohyun]
Fanfiction🔞BXB Rate M Jeno siswa bermasalah yang terobsesi dengan guru muda bernama Jung Jaehyun. Jeno top Jaehyun bot