21

2.5K 135 23
                                    

Jeno melihat pantulan dirinya di depan cermin memakai setelan jas hitam dipadu padankan dengan kemeja putih dan dasi kupu kupu. Rambutnya dia tata keatas dan memperlihatkan keningnya. Menunjukkan kesan berkharisma dan dewasa.

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu Jeno, pasalnya setelah ini Jaehyun akan menjadi milik Jeno seutuhnya. Pernikahan diadakan sederhana saja itu permintaan Jaehyun dan hanya di datangi kerabat dan teman terdekat saja.

Di dalam aula, Jeno sudah bersiap di altar menunggu pengantinnya. Pintu terbuka menampilkan Jaehyun dengan setelan jas berwarna putih. Jaehyun tampak tampan dengan gaya coma hair. Berjalan bersama sang ayah dan membawa sebuket bunga menuju altar.

Sumpah suci merek ucapkan, lalu saling memasangkan cincin dan diakhiri pelukan dengan ciuman untuk menunjukkan rasa cinta keduanya

"Aku mencintaimu Jaehyun," Jeno berbisik ditengah pelukan.

"Mee too" Jaehyun mengeratkan pelukannya. Dia masih tidak menyangka akan menikah dengan Jeno murid yang selalu membuatnya darah tinggi.

Semuanya disaksikan oleh tamu tamu yang datang dengan tatapan haru dan bahagia. Ikut merasakan kebahagiaan kedua pengantin yang saling menyalurkan cinta.

Renjun juga jadi salah satu tamunya ikut merasakan bagaimana bahagianya mereka.

"Sakit ya? Ditinggal nikah" Tiba tiba ada suara orang yang berdiri disampingnya.

"Jaemin? Ngapain lo disini?" Ya kaget aja, Jaemin kan musuh Jeno ga mungkin dia diundang. "Mau cari masalah sama Jeno lagi ya lo?"

Jaemin melirik malas. Belum belum udah dituduh aja dia "pak Jaehyun sepupu gue, ya jelas lah gue diundang di pernikahannya, suudzon mulu" jawabnya sambil nyomot kue di meja.

Renjun mendengus pelan kembali menatap Jeno yang ada diatas altar sedang sesi menyapa tamu bersama Jaehyun. Sedangkan Jaemin dari tadi hanya ngelirik sambil tersenyum kecil.

"Udah jangan liatin suami orang. Disamping lo ada orang ganteng nih, jangan diaggurin dong"

"Idih najis" Renjun masang muk jijiknya melirik Jaemin sinis dan diempu hanya terkekeh, seru juga godain cowok mungil disampingnya.

"Ikut gue yok" Jaemin berseru.

"Kemana?"

"Udah ikut aja" lalu menggandeng tangan Renjun menjahui kerumunan entah Jaemin akan membawanya kemana.

Disisi lain Jeno dan Jaehyun sedang sibuk menyapa tamu mereka meskipun hanya kerabat dan teman dekat saja, pesta pernikahan mereka cukup meriah. Hingga tiba saatnya Jeno harus menyapa kedua orang tuanya. Jeno penasaran dengan reaksi papanya.

"Selamat ya sayang, gak nyangka bakalan punya mantu anak sahabat sendiri" itu nyonya Lee atau mama tiri Jeno. Wanita itu bergantian memeluk Jeno dan Jaehyun mengucapkan kata selamat dengan begitu antusias. "Kalian keliatan cocok banget"

"Makasih tante" jawab Jaehyun.

"Panggil mama dong, kamu kan anak mama juga sekarang" dan di balas senyuman manis oleh Jaehyun.

Hubungan mereka semakin dekat, Jeno juga sudah menerimanya sebagai mama tirinya. Itu satu hal yang bagus, bahkan anak itu lebih dekat dengannya dari pada papanya sendiri.

"Papa gak pengen kasih aku selamat?" Jeno bertanya sengaja saat melihat papanya diam saja sejak tadi.

Jeno bisa melihat tatapan ayahnya yang kecewa, namun saat si tua itu memeluk tubuh besarnya Jeno agak terkejut.

"Papa cuma mau kamu dewasa Jeno, kamu punya tanggung jawab sekarang. Jangan di sia sia kan" tuan Lee menatap anak semata wayangnya dengan senyum tipis "selamat atas pernikahanmu"

Meskipun ini diluar ekspektasi Jeno, pemuda Lee itu juga membalas dengan senyum tipis.














                (Skip aja kalo kalian lagi puasa)


















Mereka berada disebuah apartemen yang dibelikan khusus untuk mereka berdua tinggali. Setelah acara pernikahan yang melelahkan. Sudah waktunya mereka berdua untuk melakukan sesuatu yang biasa dilakukan pasangan setelah menikah, benar malam pertama.

Jeno menarik tengkuk Jaehyun untuk memperdalam ciumannya. Lidah mereka saling melilit satu sama lain menimbulkan suara ciuman yang basah dan panas untuk dua orang yang sedang bergumul di atas ranjang.

"Mmmh~" erangan tertahan menggema di ruangan itu. Jeno melepas ciumannya memberi waktu  Jaehyun untuk bernafas.

"Sudah siap sayang?" Jeno bertanya dengan jarak wajah mereka yang sangat dekat.

"Lakukan perlahan Jeno, mereka masih rentan" jawab Jaehyun.

Jeno menarik senyum lalu berbisik seduktif ditelinga Jaehyun "tenang saja aku akan bersikap lembut, si kembar pasti sudah merindukan daddynya"

Jeno melempar jasnya asal lalu, membuka kancing kemeja atasnya dan melepas dasi yang menganggu. Tak lupa membuka milik suami manisnya juga.

Desahan kenikmatan dari Jaehyun dan geraman rendah Jeno mengisi kamar minimalis itu. Ditambah suara tubrukan kulit mereka membuat ac yang dingin tidak dapat menghentikan keringat yang keluar dari tubuh telanjang keduanya.

"Ahh jenohh~"

Pemuda Lee itu menyeringai saat menemukan titik kenikmatan Jaehyun dan semakin cepat memaju mundurkan pinggulnya. Jeno menciumi dan mengigit leher dan dada yang lebih tua untuk memberi tanda lagi.

Jaehyun meremas rambut Jeno saat pemuda itu bermain main dengan putingnya. Bibirnya tak henti melontarkan desahan laknat. Jeno memang lebih muda dari Jaehyun tapi anak itu seperti  berpengalaman dengan sex dari pada dirinya.

Mereka melakukannya selama beberapa jam. Entah itu Jeno dan Jaehyun mereka sama sama saling membutuhkan malam itu. Jika sebelumnya hanya satu pihak yang diuntungkan, sekarang mereka melakukan karena cinta dan persetujuan dua bela pihak setelah menjadi pasangan sah.





































•end

Akhirnya end juga. Buat para readernim yang udah mau nunggu dan masih setia baca cerita aku makasih banyak atas dukungan kalian🫶🏻

Mungkin ada yang mau request mau kapal apa? Siapa tau bisa jadi ide buat cerita nanti. Khusus buat Jae uke aja ya:)

Kritik dan saran kalian aku apresiasi banget. Ketemu lagi di karya ku selanjutnya see u🖤

Jaehyun saem [Nohyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang