Jaehyun menatap Doyoung dengan intensitas yang sulit diartikan. Pria itu, dengan wajah yang tak pernah berubah, seolah menyimpan segudang rahasia di balik mata sipitnya. Jaehyun merasa terjebak dalam permainan yang tak pernah ia minta.
Sekitar 5 menit yang lalu Jaehyun duduk di kafe tempat perjanjian mereka bertemu, namun topik pembicaraan mereka seolah hanya berputar pada satu hal saja.
"Johnny," gumam Jaehyun, "dia baik baik saja?"
Doyoung tersenyum sambil memegang cangkir kopi dengan tenang. "Dia hancur"
"Tidak keluar kamar dan semakin gila bekerja. Kau yang lebih tau Johnny seperti apa, dia tidak akan melakukan hal bodoh. Jangan khawatir" sambung Doyoung seolah tau isi pikiran Jaehyun.
Meskipun terlihat menghibur Jaehyun tapi tak dipungkiri masih ada rasa bersalah di benak hati.
Doyoung menarik napas dalam-dalam. "Johnny ingin mengembalikan cincin ini padamu."
Ia mengeluarkan kotak cincin dari dalam saku jaketnya dan meletakkannya di atas meja. "Dan soal pernikahan kalian, aku sudah mengurus semuanya."
Jaehyun merasa dunianya berputar. Cincin itu, yang pernah mengenakannya dengan penuh harapan, kini kembali padanya. "Terima kasih"
Doyoung tersenyum membalas kecil.
"Ehm bolehkah aku minta satu permintaan lagi?" Agak ragu ingin mengutarakan tapi Jaehyun hanya punya kesempatan untuk terakhir kali.
"Apa itu?"
***
Jaehyun berjalan dengan tidak semangat kearah apartemennya. Moodnya tiba tiba berubah agak buruk hari ini, entah mungkin karena dirinya yang sedang hamil atau juga karena masalah masalah lain yang datang bertubi-tubi akhir akhir ini.
"huft" Jaehyun menghela nafas sebelum membuka pintu apartemennya, setidaknya dia tidak sendiri dirumah dia butuh seorang untuk mendengarkan ceritanya dan Jeno adalah orang itu.
Namun nampaknya Jaehyun harus mengurungkan niatnya saat melihat punggung wanita yang sangat ia kenal, duduk memunggunginya dan Jeno ada di hadapannya menunduk. Apa mereka sudah ketahuan? Firasatnya mengatakan jika dia akan terkena masalah lagi.
"mama"
nyonya Jung menoleh bersamaan dengan Jeno juga mendongkak menatapnya, seolah ini situasi yang tidak baik dari tatapan mamanya yang tampak dingin Jaehyun paham, dia duduk disamping Jeno.
"aku bisa jelaskan ma"
"tidak perlu" sela nyonya Jung "Jeno sudah menceritakan semuanya" sambungnya.
Jaehyun melirik Jeno yang juga menatapnya memberi isyarat jika itu benar. kemudian beralih menatap nyonya junga dengan gugup.
"mama kecewa banget sama kalian"
Benar, mamanya pasti kecewa banget sama dia, tapi bagaimana? itu semua kecelakaan dan sekarang Jaehyun juga mencintai Jeno. Terlalu banyak yang jaehyun korbankan untuk itu dan semua itu sudah menjadi pilihannya. Jaehyun harus mempertahankan.
"maaf buat mama kecewa"
nyonya Jung menghela nafas "kenapa gak cerita dari awal? padahal mama kan bisa buat kalian nikah secepatnya"
Tunggu Jaehyun tidak salah dengarkan "maksud mama?"
"Jeno tuh anak tiri sahabat mama, dari dulu mama pengen jodohin kamu sama Jeno. Eh udah keduluhan kamu punya pacar, gak jadi deh. Trus mama denger dari doyoung kamu batalin pernikahaan karena kamu hamil anak orang lain, mama sebenarnya marah tapi saat tau orangnya Jeno." nyonya Jung bercerita dengan antusias "Mama jadi gak sia-sia ke dukun"
Jaehyun melongoh mendengar jawaban mamanya yang gak terduga, plotwist macam apa ini? mana segala pake bawah dukun. Saat dia melihat Jeno pun pemuda itu malah cengengesan. ternyata Jeno udah tau, cuma pura pura gak tau aja.
"namanya jodoh itu gak bakalan kemana tante, meskipun harus tanam saham dulu" Ucap Jeno dengan senyum menyebalkan, seolah puas membodohi Jaehyun.
Disisi lain Jaehyun lega karena ekspetasinya tidak semenyeramkan itu. Mamanya sangat menerima Jeno malah menantikannya.
"Jadi kalian mau nikah kapan? Mama gak mau ya cucu mama lahir duluan"
"Jae belum kepikiran Jeno aja masih belum lulus" jawab Jaehyun. Yakali dia harus nikah sama pemuda yang statusnya masih siswa di sekolahnya.
"Tinggal ambil surat kelulusan dan itu seminggu lagi" ucap Jeno pada Jaehyun lalu beralih ke nyonya Jung "kita bisa laksanakan pernikahan setelahnya, bagaimana tante?"
"Tunggu? Bukankah terlalu cepat" Jaehyun menyelah.
"Hei lebih cepat lebih baik, mama setuju dengan Jeno" setelah mengatakan hal itu nyonya Jung pergi menjauh sebentar untuk menelpon.
"Jeno, kamu serius? Lalu papa kamu gimana?"Jaehyun beralih bertanya pada Jeno.
"Tentu saja aku serius, jangan khawatir aku udah mikirin itu semua kamu tenang aja" ucap Jeno, pemuda itu nampak terlalu tenang menanggapi. Sebenarnya Jeno ingin memberi kejutan pada ayahnya, bagaimana reaksi si tua Lee itu saat melihatnya menikah. Pasti menyenangkan.
•tbc
Ekhemm! Makasih ya yang udah nunggu cerita gaje ini:)
Kemarin itu aku lagi fokus ujian jadi gak sempet lanjutin. Nah sekarang lagi nganggur banget dirumah,kyknya aku bakalan selesai in cerita ini sambil nunggu kuliah.Kritik dan sarannya🫶🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
Jaehyun saem [Nohyun]
Fiksi Penggemar🔞BXB Rate M Jeno siswa bermasalah yang terobsesi dengan guru muda bernama Jung Jaehyun. Jeno top Jaehyun bot