Chapter XXI

618 46 2
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Sudah sebulan lebih zee tak bertemu dengan nunew, ia hanya mendapatkan kabar nunew dari suruhannya yang selalu mengikuti kemana nunew pergi.

Dan sebulan lebih ini, zee menjadi pribadi yang cepat marah dan emosi juga sangat jarang pulang. Dan itu membuat frey menjadi sedikit bersalah pada zee. seperti sekarang ini, jam sudah menunjukkan pukul 23.30 zee masih berkutat dengan leptop di depannya dan tak bergerak sedikit pun di kursi kekuasaannya.

“zee ingat kau bukan lagi anak kecil lagi yang harus ku ajari melihat jam, liat sekarang sudah tengah malam apa kau akan menginap di kantor lagi”

zee yang hanya melirik sekilas ke arah frey lalu kembali memfokuskan pandangannya pada layar monitor.

Frey menghela nafasnya Lelah melihat  zee yang sepertinya tak peduli akan kesehatannya. Frey benar-benar tak bisa melihat zee yang seperti ini, ia lalu keluar dari ruangan zee dan kembali ke ruangannya.

Setelah kepergian frey dari ruangannya, zee lalu mengambil ponselnya dan melihat email dari salah satu suruhannya yang mengikuti  nunew, jujur zee baru menyadari perasaan sesungguhnya pada nunew.

Ia benar-benar bersalah akan perasaan yang baru ia sadari beberapa minggu lalu saat ia kembali mengingat momen Bersama nunew walau hanya nunew sendiri yang menikmatinya dan zee yang tak peduli akan itu.

Setelah membaca beberapa pesan dari suruhannya yang mengatak bawah nunew baik-baik saja akhir-akhir ini, zee lalu menyadarkan punggungnya di sandaran kursi lalu menutup matanya yang kelelahan karena seharian ini ia terus bekerja tanpa beristirahat.

.

Siang yang cerah di sebuah café terlihat jia li  yang tengah  duduk sambil menyeruput kopinya dan melihat-lihat suasana café yang terbilang cukup ramai.

Tak lama seorang pria tampan masuk kedalam café dan menghampiri jia li yang tak jauh dari  pintu masuk. Pria itu lalu mengetuk meja membuat jia li yang tengah  memainkan ponselnya langsung menengok keatas lalu tersenyum melihat orang yang ia tunggu akhirnya datang.

“Alby akhirnya kau datang juga, ayo duduk aku sudah memesankan kau kopi” ucap jia li menyambut kedatangan alby dan menyuruhnya untuk duduk di depannya.

“jadi bagaimana? Apakah kau sudah mendapatkan hati adikku?”

“sedikit lagi, malam itu aku sudah menyatakan perasaanku pada nunew, sepertinya ia sedikit terkejut mendengar ungkapanku jadi aku menyuruhnya untuk memikirkan dulu sebelum menjawab pernyataan ku” ucap alby sambil menyeruput kopi yang di pesankan jia li.

Baru saja Alby meminum kopinya, ia lalu teringat teringat akan kejadian waktu di pasar malam tersebut, ia melihat ke arah jia li ingin menanyakan pria yang sepertinya sangat dekat nunew.

“jia… ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu” ucap alby dan di anggukan oleh jia li.

“malam itu saat aku mengajak nunew ke pasar malam tiba-tiba seorang pria dengan pakaian kantoran memegang tangan nunew dan kelihatan marah, aku yakin ada sesuatu di antara mereka”

Jia li begitu terkejut mendengar ucap alby barusan “kau jangan langsung menyimpulkan kalau mereka ada sesuatu, pria yang kau liat itu mungkin keluarga nunew yang tak sengaja melihatnya di sana” ucap jia li memikirkan alasan agar alby percaya akan kata-katanya.

Bad Romance (ZEENUNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang