ION

63 3 0
                                    

Malamnya Cassia bercerita tentang hari yang mengejutkan ini kepada Adara. Mungkin Adara juga akan kaget mendengar cerita ini pikir Cassia.

*Sambungan telepon

Cassia : Adara tau gak sih!?

Adara : Apaan?

"Eh, apa gue rahasiain dulu aja kali ya, gue belum siap kalo misalnya di publish."Batin Cassia.

Cassia : Engga jadi hehe, bercyandahhh!

Adara : Gabut amat dah lo Cass!

Cassia : Pengen ngerjain temen tercinta! 🤩

Adara : Hadeh dasar, btw, gimana nih hari pertama lo jadi anaknya om Damar?

Cassia : Seru kok dan om Damar juga baik banget.

Adara : Kalo saudara - saudara tiri lo? Apa mereka dapat nerima lo?

Cassia: Maybe, gue gak tau juga haha!

Cassia : Tapi gue berharap sih mereka nerima kehadiran gue,

Adara : Iya, gue harap lo bahagia di keluarga baru lo Cassia.

Cassia : Iya makasih do'a nya Adara.

Adara : Sama - sama,

Tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kamar Cassia dengan keras. Menurut Cassia ketukan itu seperti ketukan seseorang yang sedang menagih hutang.

Cassia : Sebentar ya Dara,

Adara : oke!

Cassia menyimpan handphone nya di kasurnya. Ia bergegas membukakan pintu kamarnya. Terlihat Dylan dengan muka tidak sabaran nya.

"Lama banget sih bukain pintu nya! Cepetan papa mau ngomong sama lo diruang keluarga."

"Iya maaf, lagian lo ngetuk pintu nya kek orang lagi nagih hutang." Jawab Cassia.

"Bodo amat."

"Eh, kok kayak kenal suaranya ya?"Batin Adara saat mendengar suara cowok di sambungan telepon nya dengan Cassia.

"Adara sebentar ya, gue dipanggil sama papa gue, nanti kita telepon na lagi."

"Oh iya siap Cass!" Jawab Adara lalu mematikan telepon.

Cassia bergegas pergi kelantai bawah mengikuti Dylan. Cassia penasaran dengan apa yang akan diomongkan oleh Damar. Saat sudah sampai ke ruang keluarga, ia melihat Damar dan ke 3 kakak tiri nya yang lain.

"Ayah ada apa manggil Cassia?" Tanya Cassia.

"Ini ayah mau kasih uang jajan buat kamu dan kakak - kakak kamu ." Jawab Damar.

"Dareen,Deon,Davin,Dylan kamu dapat 10 juta ya. Cek aja di rekening kalian masing - masing."

"Dan untuk Cassia, Kamu dapat 25 juta ya, kalo kakak - kakak kamu minjem jangan dikasih oke?"

"Lah kok dia lebih gede?" Protes Davin.

"Iya pah, gak adil dong kalo kayak gini." Dylan melanjutkan ucapan Davin.

"Kalian jangan banyak protes, dari kecil kalian udah dapet jajan lebih dari Cassia, kalo Cassia dapet lebih jangan iri oke? Cassia berhak kok dapet ini semua." Jelas Damar.

"T-tapi yah, Cassia cukup 500rb aja, uang sebanyak ini Cassia malah jadi bingung."

"Cassia, 25 juta ini terserah kamu buat beli apa aja, ayah percayain ke kamu Cassia." Ujar Damar.

"Papa gak adil!" 4 kembar itu serempak meninggalkan ruang keluarga.

"Tenang Cassia, mereka gak ngerasain apa yang kamu rasain selama ini,"

"Mereka harus belajar untuk hemat."

"I-iya yah," Jawab Cassia.

PAGINYA

Baru saja si 4 kembar bersiap - siap menuju garasi untuk berangkat ke sekolah, tiba - tiba langkah mereka dihentikan oleh Damar.

"Hei!"

"Kalian tungguin Cassia dulu,"

Dylan menepuk jidatnya, baru saja ia ingin memulai paginya dengan indah malah dirusak oleh adik tiri nya .

"Duh pa, dia berangkat sendiri aja deh!" Protes Dylan.

"Tau pa, kenapa harus sama kita sih?!" Davin membenarkan ucapan Dylan.

"Males banget!" Kesal Deon.

"Gak - gak, mau gimanapun Cassia itu sekarang adik kalian, ya kalian harus lindungi adik kalian. " Jawab Damar.

Tiba - tiba Cassia turun dari atas kamar nya, ia keheranan dengan ekspresi ayahnya dan kakak - kakaknya, kelihatan nya mungkin sudah mengobrol serius.

"Cassia, kamu bareng kakak - kakak kamu ya nak?"

"Ohh engga yah hehe, Cassia mau naik taxi online aja," Jawab Cassia.

"Loh kenapa Cass?" Bingung Damar.

"Emm, yah, Cassia belum siap buat ngepublish kalo Cassia sekarang jadi bagian keluarga ini."

"Loh kenapa?" Bingung Damar.

"Cassia belum siap aja ayah," Jawab Cassia.

"Dan kalo misalnya sekarang Cassia berangkat bareng sama kakak - kakak Cassia, otomatis publik bakal nyari tahu lebih dalam, kenapa bisa Cassia bisa berangkat bareng sama anak keluarga Danunendra. Sebelumnya juga Cassia gak ada hubungan apa - apa sama kakak - kakak Cassia." Jelas Cassia.

"Tuh denger kan pa, Cassia tuh pengen nya berangkat sendiri," Puas Dylan.

"Hmm, yasudah kalau itu mau kamu Cassia, apapun keputusan kamu nanti nya, ayah akan setuju." Jawab Damar.

Cassia pun mengangguk, ia segera berpamitan dengan Damar dan segera memesan taxi online. Sedangkan 4 kembar menaiki mobil Lamborghini nya itu .

************************************

Saat Cassia baru saja sampai ke gerbang sekolah, ia tak sengaja menabrak seorang cowok disekolah nya karena tidak fokus melihat jalan. Akibatnya minuman botol cowok itu jatuh ke tanah.

"Maaf, g-gue gak sengaja,"

Cowok itu menatap jengkel kearah Cassia. Sedangkan, Cassia hanya bisa menunduk dan meminta maaf.

"Lo kalo jalan tuh liat - liat! Ini masih pagi loh, gue udah dibikin emosi aja!!" Kesal cowok itu.

"Maaf banget, mau gue gantiin minuman nya?"

"Lo pikir dengan ngegantiin minuman gue, mood gue bisa balik?"

Cassia baru menyadari bahwa cowok yang ada dihadapan nya kali ini adalah Ion, ketua Osis yang terkenal galak.

"Ya terus gue harus gimana? Gue udah minta maaf dan gue juga udah nawarin buat ngegantiin minuman lo."

"Pikir sendiri!" Ion pergi meninggalkan Cassia.

"Nih cowok keknya PMS setiap hari deh!' Celetuk Cassia.

"Maksud lo!?" Ion berbalik ke arah Cassia.

"Eh, anjir, kok dia denger sih? Selain galak ternyata telinga dia tajam banget!" Batin Cassia.

"Eh, engga - engga hehe, itu temen gue ada yang lagi PMS,"

Ion tidak peduli dan meninggalkan Cassia seorang diri. Sekolah ini memang bagus dan keren menurut Cassia, tapi murid yang ada disekolah ini sungguh sangat random, sabar - sabar aja deh ya Cass!

************************************

CASSIA AND 4DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang