HUKUMAN

73 4 0
                                    

Paginya, di sekolah Zelin mendapatkan kabar dari temannya yang bernama ( Asyel ). Asyel menunjukkan foto Cassia yang sedang makan bersama 4 kembar anak Danunendra itu.

"Gue bingung siapa dia? Kayaknya dia adik kelas kita gak sih?"

"Bisa jadi," Jawab Zelin.

"Lu tau hubungan itu cewek sama 4 kembar itu gimana?"

"Hmm, gue gak tau sih, yang jelas kalau gak salah itu cewek yang pernah ngelawan sama Dylan, Dareen, Deon , dan Davin waktu mau dibully." Jelas Asyel.

"Hmm, jadi cewek itu?"

"Ya, makasih infonya Asyel, mungkin gue akan coba selidiki itu cewek." Jawab Zelin yang tampak terlihat tenang.

"Ya, lu harus selidiki sih!"

"Yaudah, lu boleh pergi." Ujar Zelin.

"Ya," Jawab Asyel lalu pergi meninggalkan Zelin.

"Gue tau lu mau jebak gue Syel, lu mau bikin sifat buruk gue diketahui orang - orang dengan lu mancing - mancing emosi gue terhadap orang lain, tapi hal itu gak berguna wkwk. Gue akan tunggu permainan lu Asyela Pramitha." Batin Zelin.

Cassia tiba di kelasnya, tiba - tiba semua murid disana berkumpul mengelilingi Cassia, wajah mereka tampak ketakutan.

"C-cassia, maafin gue, maaf.,"

"Gue minta maaf karena udah ngebully lo kemarin, gue bener - bener nyesel Cassia, "

Banyak teman - teman sekelasnya yang berusaha meminta maaf kepada Cassia.

"Eh, iya gak apa - apa , udah gue maafin kok," Jawab Cassia.

"Seriusan?! MAKASIH CASSIA!"

"Makasih Cassia, lu emang bener - bener temen yang baik!"

"Iya sama - sama," Jawab Cassia.

Cassia pun duduk kembali di bangkunya. Seperti nya kini teman sekelasnya terlihat takut oleh Cassia.

"Mereka beda banget sama yang kemarin, ini aneh banget sih, kalo 1 orang sih oke aja, tapi ini banyak cuii, masa sih orang sebanyak ini bisa tobat dalam 2 malem, kayak aneh aja! Tapi gue harus berpositif thinking, barangkali emang mereka nyesek gitu mungkin,"Batin Cassia.

"Lingga," Panggil Cassia kepada Lingga yang terlihat lebih dingin dan cuek dari biasanya.

"Ya kenapa?"

"Engga, nanti mau kekantin bareng gak sama temen gue di kelas sebelah?" Ajak Cassia.

"Gue mau ke perpus abis ini, gue gak akan kekantin." Jawab Lingga

"Oh oke," Jawab Cassia.

"Lingga belakangan ini beda banget, dia kayak ngejauhin gue, sebenarnya ada apa ya?" Batin Cassia.

Pada saat jam istirahat, Cassia pun pergi ke kelas Dara untuk mengajak nya pergi ke kantin.

"Maafin gue Cas, gue gak bisa bantu lo waktu lo di bully sama temen sekelas lo,"

"Gak apa - apa kok gak perlu minta maaf santai aja," Jawab Cassia.

"Tapi gue ngerasa bersalah sama lo Cass,"Ujar Dara.

"Ini bukan salah lo kok Dar, ini emang ulah mereka, sekarang aja mereka semua minta maaf ke gue."

"Hufft, untung lah, semoga mereka emang beneran tobat!" Ujar Dara.

"BENER!"

Saat mereka akan menuju kantin, tiba - tiba ada ribut - ribut di tengah perjalanan mereka .

"Eh itu pada ngapain ya?" Tanya Cassia.

"Gue gak tau woi, kayaknya perlu kita cek gak sie?"

"Iya , yuk cek!" Ajak Dara .

Ternyata itu adalah Ion yang sedang menyelesaikan kasus bully, tapi ia malah ikut di olok - olok oleh si pembully bernama (Andre). Yang awalnya hanya ingin membantu seorang anak lelaki culun yang dibully, Ion malah di siram oleh es kopi yang di pegang Andre. Lalu pertengkaran diantara mereka pun terjadi.

"LU JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN GUE!" Kesal Andre.

"URUSAN LU KALI INI JUGA URUSAN GUA!"Kesal Ion.

"DIAM! ANDRE ION, CEPAT KALIAN KE RUANG BK." Bentak seorang guru killer bernama Daniel.

Andre dan Ion pun menghentikan pertengkaran mereka dan bergegas menuju ruang BK. Hal itu membuat heboh sekolah dan seisinya.

Setelah melihat kejadian itu, Dara dan Cassia segera melanjutkan perjalanan mereka menuju kantin.

"Dar, ternyata kalo si Andre dan Ion berantem, mereka berdua serem juga ya,"

"Iya lah, mereka berdua itu sama - sama keras kepala dan gak mau kalah."

"Tapi kalo disuruh milih, gue lebih pilih si Ion, soalnya itu si Ion itu gak suka ngebully, malah dia benci banget sama yang namanya bully." Jelas Dara.

"Ohh," Cassia menyimak cerita Dara.

Pulang sekolah, Cassia tidak langsung pulang kerumahnya, ia pergi dulu ke perpustakaan untuk meminjam buku novel. Setelah selesai meminjam buku novel, Cassia pun segera turun kebawah . Akan tetapi setelah sampai di halaman sekolah, ia malah melihat Ion menyapu lapangan seorang diri.

"Walaupun galak, ternyata dia orang nya bertanggung jawab juga ya, dia rela - relaan sapu lapangan Segede gaban ini sendiri." batin Cassia.

Ion sadar bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh Cassia.

"Bantuin dong mba, bukan liatin doang, kalo cuma buat liatin lebih baik lu pulang!" Ujar Ion.

"E-eh dia sadar?" Batin Cassia.

"Ya maaf, itu kan hukuman lo , bukan gue. Btw, murid yang satu lagi dihukum kemana?" Tanya Cassia.

"Andre?"

"Iya"

"Ck, dia mana mau bersihin lapangan kek gini." Jawab Ion.

"Dia kabur?"

"Ya," Ion mengangguk kepala.

"Kasian banget ya lo, harus bersihin lapangan ini sendirian," ujar Cassia.

"Alah segini mah kecil!"

"Masa?"

"Iya, gue udah bisa beresin lapangan kek gini." Jawab Ion .

Tiba - tiba hujan deras mengguyur mereka berdua, Cassia dan Ion segera menepi di sebuah pos satpam.

" Bjir, gue bingung sekarang pulang naik apa astaga!" Keluh Cassia.

"Mana lapangan yang udah gue bersihin kotor lagi gegara daun yang jatoh nya banyak."

"Sabar ya bro!"

_______________________________________

_______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ION

CASSIA AND 4DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang