DERITA DAVIN

59 5 0
                                    

Mereka berlima sampai di sebuah restoran. Setelah makan siang mungkin mereka akan tau tujuan mereka akan kemana.

"Hmm, gue udah gantiin baju olahraga lo Cas, sekarang lagi di bawa sama mang Toto," Dareen membuka topik pembicaraan.

"Segitu aja gak cukup, kalian juga harus gantiin uang bunda Rini. Kalian pikir nyari uang gampang?"

"Iya gue ngerti, oke, tujuan kita sekarang ke panti asuhan lo Cassia. Kita akan gantiin uang bunda lo oke? Setelah ini lo gak marah lagi kan?"Bujuk Dareen.

"Gue gak tau sih kalo itu." Jawab Cassia sembari memakan makanan nya.

"Gue ngerti kok kalo tindakan gue sama saudara - saudara gue emang berlebihan. Dan gue sangat meminta maaf akan hal itu, gue juga ngerti kalo tindakan gue emang gak semudah itu dimaafkan."

Cassia hanya mengangguk dan menghiraukan penyesalan Dareen, ia lebih fokus terhadap makanan nya. Tiba - tiba tidak sengaja ada makanan yang membuat nya tersedak.

"Eh lu kenapa?!" Bingung Dylan.

Cassia memberi kode kepada kakak tirinya itu untuk segera mengambil kan nya air. Dylan segera memberikan segelas air putih kepada Cassia.

"Hufft lega.."

"Lu makan kayak orang yang gak makan 1 minggu sih!" Omel Dylan.

"Jujur aja sih gue lagi laper,"Jawab Cassia.

"Lain kali pelan - pelan kalo makan." Titah Dylan.

"Iya kakak ku tercinta!🥰"

"Hueekkkkk!" Wajah Dylan memerah.

"Anjir, seriusan ini gue udah jadi kakak?" Batin Dylan.

"Idih, kak Dylan salting ya?" Goda Cassia.

"Gak sama sekali!"

Tiba - tiba Davin mengumpat ke arah bawah meja makan. Hal itu membuat saudara - saudara nya yang lain terheran - heran.

"Lu ngapain Davin?" Bingung Deon.

"Tau tuh, kayak lagi di kejar - kejar rentenir aja!" Ujar Dareen.

"Lu jangan banyak bacot deh! Tuh liat kesana!" Davin menunjuk ke seorang pria yang berperawakan seperti, JAKI.

"Bwhahaha!" Dareen mengedipkan mata ke arah Dylan dan Deon sebagai kode. Sedangkan, Cassia hanya pelanga pelongo tidak mengerti.

"Ini kenapa sih?" Bingung Cassia.

"Syutt, lu punya kakak ipar loh, kakak ipar lu ada disini!" Ujar Deon.

"Ya terus gue harus apa?" Heran Cassia.

"Tunggu dulu, gue panggil kakak ipar lu yang terspesial,"

"JAKI WOY!" Jaki langsung berbalik ke arah Deon dan saudara - saudara nya.

"Eh, bestie gue yang terspesial!" Jaki berlari menuju ke meja adik - Kaka tersebut.

"Aw, ada si kasep ( Ganteng) Dareen sama Dylan!"

"Halo incess Jaki," Sapa Dylan.

"Halo juga Dylan!"

"Eh ini siapa? Cantik banget sihh," Puji Jaki saat melihat Cassia.

" Kenalin dia Cassia, yang kamar nya waktu itu di dekor sama lu." Dareen memperkenalkan Cassia kepada Jaki.

"Oh iya, kayaknya ada yang kurang deh!"

"Siapa ya?" Bingung Jaki.

"Kayaknya sih si-" Belum juga Dylan melanjutkan ucapan nya, kaki nya sudah di injak duluan oleh Davin yang ada di bawah meja makan.

"Anj!" Ringis Dylan.

"Eh , kenapa Dyl?" Tanya Jaki.

"I-itu, si Dareen gak sengaja injek kaki gue hehe," Bohong Dylan.

"Hah?" Bingung Dareen.

"Eh, i baru inget, calon suami i yang ganteng itu kemana sich? Itu loh si Mpin,"

"Anjir, Banci sialan!!" Batin Davin.

"Justru orangnya lagi ngumpet di bawah sana," Deon memberi tahu Jaki.

"Eh, bawah mana?" Deon pun menunjuk ke arah bawah meja makan, ini adalah bentuk kejahilan nya kepada Davin. Jaki pun berjongkok dan melihat Davin yang sedang mengumpat di bawah meja makan.

"OMG CALON SUAMI I!" Heboh Jaki.

"A-anjir calon suami?!" Kaget Cassia sampai tersedak untuk kedua kalinya.

"Bwhahahah!!" Ketiga kembaran yang lainnya hanya tertawa terbahak - bahak melihat momen tersebut.

"Sayangku, jangan ngumpet terus dong, kalo udah keluar, i janji akan kasih ciuman😍" Goda Jaki.

"NAJIS ANJIR NAJIS!! GUE MAU DISINI AJA, SAMPAI KAPANPUN GUE NORMAL ANJING!!" Kesal Davin.

"Aduh, jangan salting dong babe," Jaki memberi kedipan manjanya kepada Davin.

"HUEKKKKK!"

Tiba - tiba ada panggilan telepon dari handphone Jaki dan membuat Jaki harus segera meninggalkan tempat itu.

"Aduh, i harus pergi dulu ya bestie - bestie, Byeeee!"

"Byee, juga sayang ku Davin!" Jaki pun bergegas pergi meninggalkan restoran itu dan Davin bisa bernafas lega.

"Kayak tai lo semua!" Ujar Davin setelah keluar dari bawah meja makan.

"Aduh, siapa tau kita nih bisa jadi Mak comblang nya lo sama si Jaki loh!" Goda Deon.

"Mata lu!" Kesal Davin.

"Bwahahaha!!" Saudara - saudara nya yang lain hanya tertawa terbahak - bahak melihat Davin kesal.

_______________________________________

_______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





CASSIA AND 4DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang