BAJU OLAHRAGA

62 3 0
                                    

DI MOBIL

"Hufft, kita harus bikin rencana baru buat bikin si Cassia gak mau tinggal dirumah kita lagi." Ujar Dylan tiba - tiba.

"Gue juga kepikiran terus bro, masa dia mau jadi penguasa di rumah kita? Lama - lama papa selalu belain tu anak anjir!" Kesal Davin.

"Masalah nya itu anak kebal sama yang namanya di kerjain!" Ujar Dareen.

"Gue juga bingung dia takut nya sama apa, bahkan waktu kita bully pun dia bisa ngelawan!" Kesal Deon.

"Papa kenapa kepikiran ngadopsi anak panti sih!?" Kesal Dylan.

"Mana papa belain itu anak terus lagi!" Gerutu Davin.

"Hmm, gue punya ide!" Ujar Dylan.

Di sisi lain, Cassia yang sudah sampai ke gerbang sekola, tiba - tiba merasa kuping nya panas.

"Hadeh ada yang ngomongin gue nih," Gumam Cassia.

"Ah bomat deh!" Cassia berjalan menuju ke kelasnya.

Akhirnya 4 kembar sampai di sekolah, mereka memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah. Baru saja memakirkan mobilnya 4 kembar itu sudah dilirik sana sini. Mereka berempat pun segera memasuki sekolah Tirtayasa.

"Radit kan?" Tanya Dylan pada salah satu siswa.

"Eh iya kak, ada apa ya?" Tanya Radit.

"Lo sekelas sama Cassia?" Tanya Dylan.

"Iya kak,"Jawab Radit.

"Gue ada tugas buat lo." Ujar Dylan.

Cassia di tatapan aneh oleh banyak dari teman sekelasnya. Cassia menghiraukan tatapan - tatapan aneh orang - orang kepadanya. Setelah menyimpan tas nya, ia pergi ke kelas Adara.

Setelah Cassia meninggalkan kelas nya, ternyata teman sekelasnya langsung mengambil baju olahraga Cassia dan menyembunyikannya.

Bel jam pertama berbunyi, murid - murid di kelas Cassia mulai mengganti baju mereka. Cassia segera memasuki kelas, tapi ia terkejut karena baju olahraga nya sudah hilang, ia mencoba bertanya ke teman sekelasnya.

"Maaf, tapi apa kamu tau baju olahraga aku dimana?" Tanya Cassia.

"Baju olahraga lu, kenapa nanya ke gue?" Sinis murid itu.

"Hmm, oke, yang lain liat baju olahraga aku gak?" Tanya Cassia.

Murid lain hanya terdiam, bahkan Lingga pun tak berani menjawab, semua orang tidak mempedulikan Cassia.

"Woi cepet ke lapang!" Ujar Ketua kelas, lalu murid di kelas Cassia beramai - ramai segera menuju ke lapangan.

Cassia terpaksa mengikuti teman - temannya pergi ke lapangan, terpaksa Cassia menghampiri guru olahraga.

"Pak, maaf , baju olahraga Cassia hilang," Ujar Cassia.

"Hilang maksud kamu apa!?" Tanya guru olahraga galak.

"T- tadi saya bawa baju olahraga saya, tapi sekarang sudah hilang, saya tadi sudah coba cari tapi tidak ada pak,"

"Bohong pak, dia emang sengaja gak bawa baju olahraga, biar gak ngikutin pelajaran bapak." Ujar salah satu teman sekelasnya.

"Engga , saya jujur, baju olahraga saya memang hilang."

"Bohong, dia emang pemales!" Sarkas teman sekelasnya.

"Bener pak! "

"Cassia, kamu dianggap alpha dipelajaran saya. " Tegas guru olahraga Cassia.

"Tapi pak..,"

"Gak ada tapi - tapi, memang kamu tidak mau mengikuti pelajaran saya, dan di materi kali ini kamu tidak mendapatkan nilai."

Cassia segera pergi meninggalkan lapangan, ia kembali kekelasnya dan terduduk dibangkunya. Cassia sungguh kecewa dengan guru olahraga nya yang begitu mudah percaya akan omongan teman sekelasnya.

1 jam kemudian, akhirnya pelajaran olahraga selesai, teman - teman sekelas Cassia memasuki kelasnya. Mereka menatap Cassia dengan puas. Tiba - tiba salah satu murid mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Ekhemmm!" Ujarnya.

"Eh, itu baju olahraga aku?"

"Tolong balikin please,"pinta Cassia.

"Haha, balikin gak nih gays?"

"GAK!"Jawab teman sekelas Cassia serempak.

"Kalian pada kenapa sih?" Bingung Cassia.

"Itu baju olahraga aku."

Cassia mencoba merebut baju olahraga nya, tapi temannya malah menghindari nya dan kabur, Cassia mengejar teman sekelasnya itu, teman sekelas Cassia yang lainnya mengikuti.

"Balikan please!" Pinta Cassia.

"Wkwk, kalo bisa aja deh!"

Akhirnya mereka sampai ke belakang sekolah, lalu baju olahraga Cassia dengan sengaja di gunting.

"GAK PLEASE JANGAN!"

"Anak yang gak punya nyokap sama bokap gak pantes buat dapet ampun wkwk," Temannya masih terus memotong - motong baju olahraga itu. Lalu setelah potongan nya selesai, mereka mengumpulkan potongan itu dan melemparkan potongan potongan baju nya, seakan - akan ada sebuah pesta.

"Bwhahaha!"

"Seru banget gak sih, jadi pesta dadakan kita yagaya?"

Cassia yang sudah sangat kesal langsung menampar teman sekelasnya itu.

"Lo-"

"BERANINYA LO!" Saat akan menampar balik Cassia, ada seseorang yang menolong Cassia.

"BERHENTI ATAU GUE LAPORIN KALIAN KE GURU!"

"Ish !!"

"Yaudah kita bubar!" Kesal teman sekelasnya dan mereka segera bubar meninggalkan Cassia berdua dengan orang yang menolong nya, dan ternyata itu adalah Ion. Cassia hanya terdiam dan kemudian ia terjatuh pingsan.

Cassia merasa rapuh saat itu, baju itu memang tak seberapa, tapi semua seragam nya itu semua dibayar oleh Rini. Ia merasa bersalah pada Rini karena tidak menjaga barang yang sudah Rini berikan.

_______________________________________


CASSIA AND 4DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang