8. Tantrum

18.7K 1.2K 9
                                    

Mau kasih note supaya kalian gak kesel. Jadi kan ada sebagian orang pasti kesel dengan tulisan *hikss-hiks gitukan karena identik banget ama si yeen, nahh jadi aku mau meluruskan *hikss-hiks itu sebenarnya seperti kata ganti untuk sesegukan jadi jangan bilang seperti pick me yaa, kasian si Leon entar kalau ada yang bilang pick me pas dia lagi mewek.

......

"Mau pulanggg," ketiga pemuda itu hanya menatap tubuh yang sedang diperiksa oleh seorang dokter dan ditahan oleh seorang suster.

Leon sosok bocah yang sejak tadi berteriak meminta pulang.

Matanya telah banjir dengan air mata,  karena sebentar lagi tangannya akan diberikan infus.

Tubuhnya kekurangan cairan sehingga menyebabkan tubuhnya demam.

Tekanan yang akhir-akhir ini ia terima adalah penyebab utamanya.

"Mas, bisa tolong tahan kaki adiknya?" Suster itu meminta tolong pada Zephyr, sosok remaja dingin yang katanya ditolong Leon. Bersama kedua temannya Alvert dan Simba.

Zephyr maju untuk menahan kaki Leon yang terus saja menendang-nendang udara kosong.

Alvert dan Simba tentu saja terkejut melihat Zephyr yang dengan inisiatif melangkah maju dan menuruti apa kata suster itu, karena sejak zaman embrio mereka mengenal Zephyr lelaki itu tidak pernah menuruti perkataan apa pun yang menurutnya tidak penting.

"Tenang yah dek tidak sakit, hanya seperti digigit semut." Si dokter mencoba menangkan bocah jelmaan samson yang menjadi pasiennya itu.

Leon mulai lelah, ia yang sebelumnya memberontak hebat mulai tenang. Dokter yang melihat pasiennya mulai tenang mulai mencari titik urat dan mulai menusukan jarum nya untuk tempat selang infus nanti.

"Akhhh katanya sepelti gigit syemutt huwaaa." Jeritnya begitu kencang sampai dirasa-rasa gendang telinga seperti akan pecah mendengar teriakan itu.

Simba dan Alvert pun segera berinisiatif menahan tubuh Leon yang berontakan nya lebih kuat dari sebelumnya.

"Sstt adek tenang yaa nanti abang belikan ice cream." Simba mencoba berbicara menenangkan Leon yang masih menangis walaupun infus itu sudah terpasang dengan apik ditangan kecilnya.

"Ndaaa, Lele ndak syuka huwaa," jawabnya sambil melanjutkan tangisnya.

Simba pening mendengar tangisan super melengking itu. "Mau pizza? Burger?" tanya Alvert mencoba kembali.

"Ndakkk! Aban jeyekk diyamm pala lele pusying, lele mau puyangg hikss hiks." Tangisnya hingga sesegukan ia begitu dongkol dan kesal sehingga ia hanya bisa menyalurkan nya melalui tangisan.

Alvert sweetdrop dibilang jelek, sungguh terlalu, wajah setampan dirinya dibilang jelek namun ia hanya bisa sabar karena yang menyebut dirinya jelek kini sedang tantrum.

Simba dan Alvert pun akhirnya diam karena mereka berdua sama sekali tak ada pengalaman menenangkan anak yang sedang menangis.

Tringtringgg

Suara handphone berbunyi, seketika Leon diam namun tak lama ia melanjutkan tangisannya kembali.

Itu adalah suara handphone Zephyr ia akan langsung mereject panggilan itu namun ketika melihat siapa yang menelepon ia langsung mengangkat panggilan dari orang penting itu.

Zephyr berjalan ke ujung ruangan dengan isi kepala yang rumit karena sejak tadi dipakai untuk memikirkan bagaimana cara menenangkan anak tantrum.

"Ada apa?" tanya Zephyr langsung to the point.

Baby Lele (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang