13. Merah

17.1K 1.2K 31
                                    

"Papa itu punya Lele." Rengek si bocil Lele karena piring berisi makanannya ditarik oleh sang papa.

Darion hanya menatap anaknya dengan wajah tanpa dosanya. "Sini papa suapi," tawar Darion dengan sendok berisi nasi dan teyuy siap dihantarkan ke mulut kecil anaknya.

Leon tidak jadi merajuk, ia dengan senang hati membuka mulutnya tak sabar menerima suapan dari sang papa.

"Aaa... aishh papa nakall." Memang Darion pemberi harapan palsu, sendok itu sudah dekat mulut si bocil tapi tiba-tiba sendok itu langsung berbalik arah dan masuk ke mulut ayah satu anak itu.

Leon memakan udara kosong dan Darion menampilkan tampang tengil. Bibir Leon mencebik matanya berkaca-kaca, ia sedang lapar tapi malah dijahili seperti itu.

Darion tertawa, melihat anaknya menahan tangis.

Aishh lucu sekali wajah putranya jika seperti itu. Pipi nya terlihat memerah karena menahan kesal dengan mata yang berkaca-kaca menatap tajam dirinya.

"Mas..."

Deg

Darion seperti merasakan hawa panas dibalik tubuhnya, ia menelan ludah kasar.

Dengan gugup ia membalikan tubuh dan menatap istrinya yang sudah berapi-api.

'Mampus lupa ada induk macan' batinnya bersuara.

"Aaha-haha, s-sayang aku hanya bercanda kok, ya kan baby?" Tawa itu terdengar garing, Darion menatap putranya yang air matanya sudah meleleh, celakalahh dia!

Tririring

Dengan cepat ia mengangkat ponselnya. "Ahh iya, aku ke kantor sekarang," ucapnya tergesa-gesa.

"Aku ke kantor dulu dear, baby makan yang banyak yaa."

Cup

Muach

Darion mengecup pipi tembam anaknya kemudian memberikan kiss bye pada istrinya, takut dia tuh entar dicakar.

Marinka menggeleng-geleng tak habis pikir dengan kelakuan suaminya, ia tau jika panggilan telpon itu adalah pengalihan sang suami agar bisa melarikan diri dari amukannya.

"Baby, mama saja yaa yang suapin."

"Eumm."

Marinka melap air mata putranya, jika dilihat-lihat wajah putranya memang lebih menggemaskan jika seperti ini pantas saja suaminya senang sekali menjahili.

Cup

"Anak mama imut banget sihh akhhh." Gantian emak satu anak ini yang ngereog tak tahan melihat kegemoyan anaknya sendiri.

"Akhh mama huwaaa." Dahlahh hobi banget orang tua ini membuat anaknya menangis.

........

Darion sampai di kantornya.

Ia benar-benar ke kantor walau sama sekali tak ada yang ia kerjakan.

Panggilan itu dari Fabio, tangan kanannya itu hanya ingin melaporkan jika kakaknya ada di kantornya.

Jadi karena kebetulan ia ingin melarikan diri langsung diiyakan saja laporan itu.

Para karyawati lelaki matang itu menatap sang bos dengan tatapan kagum yang tak disembunyikan, Darion memang sangat tampan diumurnya yang sudah masuk kepala tiga, aura yang dikeluarkan lelaki itu pun semakin membuat ambyar para wanita yang melihatnya.

Namun biarpun seperti itu tak ada yang berani mengeluarkan suara apalagi menggoda sang bosa karena mereka tau betapa kejamnya sang bos diam-diam.

Darion langsung memasuk lift khusus petinggi perusahaan.

Baby Lele (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang