22. Kebodohan Natural

9.3K 833 44
                                    

Maap guyss😭

Aku lupa banget punya cerita on going yang harus dilanjut😭👍

Silahkan kalian membaca dengan nikmat sembari rebahan santuy🗿

........

"Mansion ini kenapa jadi menggelikan?" Tiba-tiba suara seseorang dengan nada sinis mengacaukan kesenangan keluarga yang sedang reunian bahagia itu.

Leon yang asik memainkan boneka telurnya, Darian kembaran sang papa sedang cosplay jadi telur dan Diego si wajah datar dengan suka rela wajahnya di coret menjadi telur oleh ponakan tercintanya.

Sedangkan Zephyr pemuda itu hanya menggigit bibir dengan hidung kembang kempis menahan tawa melihat sang ayah ternistakan oleh keponakan tercintanya.

Dan Marinka juga Darion sebagai orang tua baik hati mereka hanya duduk di sofa sambil memakan pop corn seakan dihadapan mereka adalah tayangan bioskop paling menarik.

Namun satu ucapan sinis berisi ejekan berhasil memecah kesenangan mereka.

"Jika kemari hanya mengejek lebih baik kau tak perlu menginjakan kaki mu di mansion ku lagi," ucapan sarat akan kekesalan namun diucapkan dengan wajah dingin menunjukkan seberapa dia membenci kehadiran sosok orang tua tunggal nya.

Padahal mereka baru saja bermaafan, namun apa-apaan perkataan lelaki tua itu?

Jika kalian menebak itu adalah si tua Mario Balotelli Gualtieri, maka jawaban kalian benar.

Pria tua itu niatnya hanya bercanda, namun perkataan ejekan berniat bercandanya dianggap serius oleh anak-anaknya.

Mau bagaimana lagi seharusnya lelaki tua itu sadar jika mereka baru saja berbaikan janganlah melontarkan perkataan keterlaluan.

"Kakek kenapa anak miskin itu ada disini?" Pertanyaan terkesan polos namun kejam terlontar dari anak kecil di samping Mario.

Leon melihat keberadaan si tua Mario dan keberadaan Tio yang telah memberikan luka paling menyakitkan terakhir kali pada dirinya.

Sontak mata bulat bersinar Leon langsung bergetar takut, kaki nya langsung berlari ke arah orang tuanya. Dia memeluk kaki Darion seerat mungkin dengan mata terpejam.

"Siapa yang kau bilang anak miskin?" Pertanyaan bernada dingin itu menyentak Tio, ruangan yang semula hangat berangsur beku. Seluruh tatapan tajam dilayangkan pada Tio yang tersentak karena mendapatkan pertanyaan itu.

Tio merasakan tangan nya tiba-tiba gemetar, ia tidak pernah terbiasa menghadapi keluarga Gualtieri yang terkenal dengan sifat mengerikan nya.

Dengan takut-takut dirinya menjawab. "Ten-tentu saja a-anak yang memeluk Papa Darion," jawab Tio tergagap.

"Siapa yang kau panggil papa bocah sial!" Bentak Darion tidak terima dirinya dipanggil 'papa' oleh bocah yang akan dirinya benci sampai mati.

Penyelidikan sudah ia lakukan secara menyeluruh tentang anak tercintanya, dari sekian banyak teman-teman sd anaknya hanya si Tio yang berani membuli anaknya, sampai sang anak kena mental.

Tio gemetaran, ia menatap kakeknya yang menatap tajam anak bungsunya.

Tanpa orang-orang ketahui dirinya menyeringai, bocah itu merasa masih di atas awan karena pria dengan tahta tertinggi di keluarga Gualtieri masih berpihak pada dirinya.

"Jaga ucapan mu Darion!" Bentak balik Mario.

"Ohh jika anda tidak terima silahkan anak angkat kaki dari mansion ini," ujar Darian sinis, pria wajah bahagia itu kini terlihat memasang wajah menyeramkan dengan sedikit tatapan kebencian ia layang kan pada ayahnya.

Baby Lele (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang