33. Dendam

4.2K 403 30
                                    

Zephyr memangku adiknya yang sudah terlihat sangat lelah, pipi anak itu ditumpukan dibahu sang kakak, hingga pipi mandunya terlihat meluber.

Mereka telah diperjalanan untuk pulang.

Zephry satu mobil dengan sang ayah, bersama dengan supir khusus ayahnya. Sedangkan Ron dan Tio dibiarkan satu mobil sendiri.

"Ayah.." Panggil Zephry dengan tangan yang tak berhenti mengelus punggung kecil adiknya.

Diego yang sejak tadi terjaga dengan notebook dipangkuannya menatap pada anak tunggalnya.

"Mereka telah bergerak, anak buah ku sudah mengacaukan 20% rencana mereka, sekarang ayah bisa maju," jelas Zephry dengan tatapan penuh kebencian.

Diego menatap tenang pada sang anak. Tangan nya terangkat, perlahan ia mengelus surai sang anak yang selama ini selalu berusaha terlihat tegar.

"Ayah dan para paman mu akan membalaskan dendam ini," ujar Diego dengan yakin.

Tiba-tiba Zephry menggelinjang geli. Pemuda itu berusaha menjauh dari sumber geli itu.

Diego menyadari tingkah laku sang putra. "Ada apa?"

Wajah Zephyr terlihat begitu pasrah. "Tolong Yah, bayi kecil ini menyedot leherku," ujar Zephry dengan wajah melasnya. Dia tidak ingin terlalu banyak bergerak takut membangunkan adiknya.

Diego terkekeh kecil karena hal itu. "Astaga bayi singa ini, pasti dia haus."

Tubuh kecil itu diambil alih oleh Diego. Bayi singa itu sontak langsung bergerak gelisah karena tidak bisa menyesap lagi.

Diego menatap pada anaknya yang wajahnya kini terlihat lega. "Bawa perlengkapan bayi?"

Zephyr langsung teringat dengan tas kepala singa yang diberikan bibi nya sebelum berangkat ke markas. Segera ia membuka tas kecil itu, dan terpampang lah botol dot berisi susu bubuk, termos air, dan empeng si bayi singa yang kini terlihat akan menangis dalam tidurnya.

Zephyr bingung, ia tak pernah membuat susu formula. Ia menatap pada ayah nya yang kini terlihat sekali sedang pura-pura tak melihat ke arah dirinya.

Pemuda itu menatap datar tingkah sang ayah yang berusaha pura-pura tak tahu itu.

Zephyr menatap pacifier yang masih terlihat bersih itu. 'ini tidak perlu pakai susu kan?' batinnya bertaya-tanya.

Ia pun untuk sementar memberikan pacifier itu ke adiknya, ia masukan benda silikon itu ke mulut sang adik dan sontak bayi singa itu langsung tenang dengan mulut yang terlihat bergerak-gerak menyesap benda kesayangannya.

Ia pun untuk sementar memberikan pacifier itu ke adiknya, ia masukan benda silikon itu ke mulut sang adik dan sontak bayi singa itu langsung tenang dengan mulut yang terlihat bergerak-gerak menyesap benda kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zephyr terperangah melihat mahkluk menggemaskan dipangkuan sang ayah.

Dengan gemas ia menciumi pipi bulat yang terlihat mengenyot empeng silikon dimulutnya. "Apa bayi ini tidak berat membawa pipi bulat ini hmm." untuk kesekian kalinya Zephyr terkena pelet adik manisnya.

Baby Lele (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang