25. Uncle

9.7K 863 47
                                    

Happy reading
...........

Marinka terduduk kaku di sofa.

Ia selalu merasa gugup jika berhadapan dengan kakak iparnya, bukan gugup karena suka lawan jenis namun karena segan.

Kakak sulung dari suaminya itu sungguh sangat sulit untuk didekati apalagi jika dijadikan teman untuk beramah tamah.

Karena pria menyeramkan itu memiliki sisi kelam yang menakutkan.

Di pangkuannya ada sang anak yang bersembunyi dipelukannya.

Leon merasa ketakutan ketika bertemu dengan Darka yang sungguh sangat tinggi, bahkan tubuh kecil Lele tidak sampai paha pria tersebut.

Darka duduk di sofa single sambil menatap ke sosok kecil yang bersembunyi dipelukan ibu nya.

Sedangkan kedua sahabat Zephyr yaitu Alvert dan Simba segera ngibrit pulang tidak lupa dengan Rasya yang juga menjerit ketakutan meminta pulang.

Leon yang tak bisa kemana-mana pun akhirnya berlari ke pelukan mamanya.

Zephyr pun duduk di samping bibinya sambil memainkan tangan mungil sang adik.

"Berikan padaku." Dua kata bernada dingin itu berhasil membuat Marinka menegang, Marinka merinding mendengar suara deep kakak iparnya.

Beberapa tahun menjalin hubungan dengan Darion, sedikitnya membuat Marinka dapat paham apa yang dimaksud kakak iparnya tersebut.

"Sayang bareng Uncle Darka dulu yaa, kalian kenalan dulu," kata Marinka pada sang anak yang langsung menggeleng ribut menolak keinginan sang mama.

"Ndak mauu, Lele ndak mau mama, Lele takut.. uncle itu syangat besyal." Mata bulat itu hampir menangis dengan pipi semakin merona.

Darka mengernyit tak suka atas penolakan yang ditunjukan secara terang-terangan oleh sang keponakan. "Kemari bocah," ujar Darka kembali.

Kali ini tertuju langsung pada Leon.

Zephyr tak suka dengan nada dingin sang paman yang membuat adiknya semakin gemetar takut. "Uncle harus lembut jika ingin membujuk anak kecil," ujar Zephyr dengan segan namun ia tetap memberanikan diri karena ia juga tahu betapa menyeramkan nya lelaki tersebut.

Sebenarnya Zephyr pun tak pernah bersikap selembut itu kecuali bersama dengan adik imutnya.

Darka menghela nafas pelan garis wajahnya sedikit ia lembutkan, walaupun tidak kentara terlihat.

Leon sedikit mengintip untuk melihat Darka yang kini tengah tersenyum tipis padanya. Anak itu mulai mengendurkan pelukannya dan menatap sang mama.

"Sana kenalan dulu sama Uncle, mama mau buatkan susu buat adek dulu," ujar Marinka sembari tersenyum lembut.

Marinka pun menurunkan sang anak.

Lele terlihat ragu untuk maju, namun melihat tangan yang sudah terlentang menyambut dirinya, bocah itu pun memberanikan diri.

Lele sudah terlihat tidak terlalu takut dia pun berjalan ke arah Darka, kaki kecilnya pun berpijak tepat di depan pria besar itu. "Hawo uncle, ini Lele," katanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

Gigi-gigi susunya yang berderet rapi pun ia perlihatkan, Darka terdiam dengan tubuh membeku. Dirinya terkena heart attack melihat keimutan bocah kecil dihadapannya.

Zephyr mendengus ia tahu apa yang terjadi dengan Uncle menakutkan nya itu. "Uncle dia mengajak berkenalan," ujar Zephyr ketika melihat tangan sang adik yang terulur tidak diperhatikan sang uncle.

Darka melirik pada tangan kecil yang terulur padanya, ia menjulurkan tangannya. Tangan mereka saling tertaut, namun tangan kecil Lele hanya sanggup menggenggam dua jari milik Darka.

Baby Lele (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang