12. Penyesalan

17.8K 1.2K 12
                                    

Wowwow sudah 80 vote dan 30 komen ternyata, aku up tepat waktu ya wkwk

Semakin banyak vote semakin semangat buat chapter berikutnya🔥

Jadi jangan mengabaikan tanda bintang dan komennya yaa.

Happy Reading

........

"Mas.. maafkan aku yang tidak becus menjadi seorang istri." Suara itu memecah keheningan yang sempat melanda.

Setelah melewati tangisan yang sulit dihentikan sebelumnya.

Leon tertidur di tengah-tengah pasangan suami istri tersebut, tubuhnya baru saja sembuh sehingga masih membutuhkan banyak istirahat.

Darion mengecup lama kening istrinya, sebelum menjawab kata maaf sang istri.

"Tidak perlu minta maaf istriku, aku mengerti." Darion akhirnya bisa bernafas lega melihat istrinya yang kembali hidup dengan cahaya.

Melihat istrinya yang kembali dari keterpurukannya pun sudah menjadi hal yang sangat ia syukuri untuk saat ini.

Marinka tersentak mendengar itu. Jawaban seperti itu memang sudah ia duga akan ia dapatkan namun mengingat betapa berdosanya ia selama ini mengabaikan suaminya membuat hatinya sesak.

Sebenarnya Marinka juga tidak bisa disalahkan begitu saja karena ibu mana yang tak terguncang saat kehilangan anak semata wayangnya yang begitu ia cintai sepenuh jiwa dan raganya.

"Maaf.. hiks.. maaf mas, selama ini aku begitu terpuruk hingga melupakan segalanya." Marinka tersedu, Darion pun tak tega melihat wanita yang dicintainya kini begitu menyesali sikapnya selama ini.

Darion sama sekali tak masalah karena ia pun merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan sang istri namun karena ia adalah kepala keluarga ia harus lebih kuat untuk pondasi keluarga kecilnya dan untuk kembali menemukan anaknya yang kini telah berada dipelukannya.

"Sstt sudah.. semua telah berlalu, kita mulai semua dari awal lagi," ucap Darion dengan senyum menenangkan yang dibalas senyuman manis sang istri walaupun dengan air mata yang tetap mengalir dipipinya.

"Ya.. kita mulai semua dari awal."

..........

Mata itu terbuka, ia menatap langit-langit kamar yang begitu asing dipenglihatannya.

Dengan panik kepalanya menoleh mencari keberadaan sang papa, ia sangat takut sendirian.

Tapi untung saja saat pertama kali menoleh ke kanan, ia langsung dipertemukan dengan wajah cantik sang mama dan ketika menoleh ke kiri wajah tampan sang papa lah yang terlihat.

Leon mendudukan dirinya di tempat tidur, ia tidak berani membangunkan mama nya karena mereka baru saja bertemu, Leon masih belum tau karakter mama nya saat ini.

Leon bangun dan naik ke tubuh papa nya, dan duduk di atas perutnya.

"Papa... papa.. banun." Bocah itu berusaha membangunkan papa nya dengan bokong kecil nya yang melompat lompat kecil menekan perut sang papa.

"Ughh." Darion langsung membuka matanya ketika merasakan beban yang menekan perutnya.

Wajahnya begitu melas ketika melihat kecebongnya yang ternyata sedang berbuat ulah.

"Apa baby?" tanya Darion dengan perlahan bangkit duduk dan merubah posisi sang anak menjadi duduk dipangkuan nya.

"Lele lapal papa, mau matan teyuy." Leon tiba-tiba merindukan makanan kesukaan nya bahkan dengan memikirkan nya air liur bocah itu bisa menetes.

Baby Lele (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang