8. Rooftop

29 12 0
                                    

Hi hi

Ketemu lagii, nihhhh

Iyaaa sabar yaaa....

Jan lupa kasih aku semangat vote dan komennya dongg ;O

luv luv

888

  8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  8. Rooftop

***

"Diam adalah emas"

***

"Den Langkir udah pulang," Mpok Imah berusaha mengambil tas Langkir yang masih di pundaknya.

"Nggak usah, Mpok Imah." tolak Langkir menyingkirkan tangan Mpok Imah.

"Kalau Mpok Imah mau bawaain tas kamu jangan dilarang. Itu memang sudah tugas dia," Papa Gading membalikan lembar koran keduanya dengan santai.

Langkir mematung, ia segera menguatkan cengkraman tangannya yang masih memegang tali tas. Sudah berapa lama Papa tidak pulang ke rumah, selalu seperti itu sejak Langkir kecil. Bahkan saat kejadian itu terjadi Papa tetap tidak pulang ke rumah.

Papa Gading menutup korannya. Ia menaruh koran di atas meja untuk beralih mengambil secangkir kopi panas. "Gimana sekolah kamu?"

Langkir menurunkan tangannya untuk dikepalkan. Dalam hati Langkir tidak ingin menjawab tapi ia tahu batas. Papa Gading tetap Papa Langkir walaupun sikapnya seperti itu.

"Biasa," Langkir segera mempercepat langkahnya menuju kamar.

"Den," lirih Mpok Imah memandang sedih punggung Langkir.

"Langkir, Papa sedang bicara sama kamu." Papa Gading melirik sekilas.

Langkir menghentikan langkahnya. "Bicara?"

Mpok Imah yang melihat hawa rumah sudah tidak kondusif memutuskan untuk pergi dari ruang tamu.

"Bukannya tadi udah bicara sama Langkir?" ujar Langkir.

Papa Gading diam tidak bisa menjawab.

"Nggak ada yang mau Papa omongin lagi, kan?" tanya Langkir sarkastik.

"GEGEL SI KEKAR PULANG!" teriak Abang Gegel memasuki ruang tamu. Abang Gegel sedikit terkejut melihat Papa. "Papa pulang? Kapan Pulangnya?"

"Barusan,"

"Terus sampai kapan Papa pulang?" Abang Gegel medekat duduk diseberang sofa.

"Bicaranya udah selesai, kan. Kalau gitu Langkir ke atas." Langkir berbalik menaiki anak tangga dengan emosi yang memuncak.

LANGKIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang