Apa jadinya kalau Langkir harus berurusan dengan Geng Bonjol (pengedar narkoba) yang di mana diketuai oleh Abangnya sendiri.
Langkir Dewa Sahaja, hidupnya sempurna bak tokoh fiksi di dalam sebuah novel. Seorang atlet voli, pintar dalam osn, ketua ge...
jan lupa kasih aku semangat vote dan rajin komen ;0
supaya up cepet jugaaa
xixi
888
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4. Tidak Sengaja
***
" Kamu tahu? Pertolongan selalu ada disekitar kita, dekat sekali! "
Namun terkadang kita tidak menyadarinya
-Arsena Dwi Sanjaya
***
Di rumah semegah dan sebesar ini Langkir duduk terdiam sendirian menonton voli acara kesukaannya sekalian mengetahui teknik baru untuk perluasan pengetahuan, sebentar lagi Langkir ada pertandingan melawan sekolah sebelah.
Kesepian seperti ini sudah melekat dalam daging Langkir, dahulu Langkir kecil memberontak marah di rumah karena tidak ada yang menemani.
"Mpok Imah, anterin Langkir ke perusahaanya Papa!" Langkir menjerit menangis.
"Nanti Papa Den pulang sebentar lagi," ujar Mpok Inah menenangkan.
"Bohong!" elak Langkir.
"Mpok Inah gak bohong,"
"Dari kemarin Mpok Imah selalu bilang bakalan pulang tapi malamnya Papa nggak pulang!"
"Kan Papa—"
"Papa lembur, banyak kerjaan. Mpok Imah bakal bilang gitu lagi kan?" potong Langkir. Langkir uring-uringan di tempat, jeritan tangisnya ia kencangkan layaknya anak kecil diluar sana yag permintaanya tidak dikabulkan.
"Woi, adik kecil!" panggil Abang Gegel dari anak tangga. "Lo ngapain nangis tengah malam kaya gini?"
Langkir merengut memalingkan wajah. "Abang sama kaya Papa! Nggak mau main sama Langkir."
"Abang nggak bilang nggak mau main sama Langkir, kan? Abang udah bilang PR Abang banyak dan deadlinenya besok."
Langkir terdiam tidak mwnjawab.
Abang Gegel menghampiri Langkir, ia mengelus kepala Langkir untuk membujuk tapi upayanya tidak berhasil.