hai
udah lama yaa,,,
maaf banyak banget tugas sampe lupaaa
mungkin bakal up ngga menentu ya! tapi aku usahain kok satu minggu satu bab
jan lupa kasih aku semangatt lewat vote dan komen yaaa
gomawooo
888
9. Kai
***
"Setelah dinanti pastinya akan kembali."
***
Langkir memasukan motor besarnya ke dalam pekarangan rumah sekitar pukul lima sore. Hari ini adalah hari terlelah Langkir. Ditambah saat Langkir melihat mobil Papa Gading masih terparkir digarasi.
"Den Langkir," Mpok Imah datang membawakan segelas air minum.
Langkir mengambil gelas itu dan meneguknya. "Makasih, Mpok."
"Mpok buat kangkung makanan kesukaan, Den." Mpok Imah menarik tas Langkir untuk dibawa.
"Tahu aja Langkir lagi mau makan kangkung,"
"Mpok gitu," ujar Mpok Imah membanggakan dirinya.
"Langkir," pangil Abang Gegel.
Langkir menyahut menelusuri seluruh lingkup rumah. Ada suara tapi tidak ada orangnya. Langkir menaikan alis sebelah kananya. "Abang Gegel tadi manggil, ya, Mpok?"
"Iya, Den."
"Mana orangnya?" tanya Langkir masih mencari. "LO DIMANA?"
"Gue di lapangan voli belakang rumah,"
Langkir memberikan gelas yang sudah kosong ke Mpok Imah. "Makasih, Mpok. Nanti kangkungnya bakal Langkir makan."
Langkir berlari kecil menuju ke belakang. Rumah Langkir memang memiliki beberapa fitur yang unik. Selain ada lapangan voli, rumahnya juga terdapat kolam renang dan rumah kaca. Dua tempat favorit Langkir.
"Lo kenapa manggil gue-" ucapnya terhenti ketika melihat Papa berdiri disamping Abang Gegel membawa bola voli.
"Sini," pinta Abang Gegel.
Langkir memundurkan langkahnya. "Gue harus belajar buat olim."
Abang Gegel mencegat Langkir dan menariknya ke tengah lapangan. "Mau kemana lo? Nggak cukup emang belajarnya di sekolah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGKIR
Teen FictionApa jadinya kalau Langkir harus berurusan dengan Geng Bonjol (pengedar narkoba) yang di mana diketuai oleh Abangnya sendiri. Langkir Dewa Sahaja, hidupnya sempurna bak tokoh fiksi di dalam sebuah novel. Seorang atlet voli, pintar dalam osn, ketua ge...