16. SMA Purijaya VS SMA Garuda part 2

23 5 1
                                    

Haloo

Akhirnya setelah sekian lamaaaa

Maaf ya, udah kok so langsung cusss

aaa jan lupa vote ya!! kasih aku semangattt

888

888

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16. SMA Purijaya VS SMA Garuda part 2

***

Tantangan harus dihadapi!

***

Gegel masih kegelian mengingat apa yang dilakukan teman-temannya Langkir tadi. Yang lebih membuat Gegel heran adalah dirinya sendiri, bisa-bisanya ia meladeni orang aneh. Tidak seperti biasanya.

Ia keluar dari kamar mandi dan mulai berjalan ke depan wastafel untuk mencuci tangan sembari berkaca, membenahkan rambutnya yang teracak.

"Seperti biasa, gue ini ganteng." Bang Gegel menunjukan otot lengannya. "Gue juga kelihatan kekar, ha ha ha!"

"Iyalah, Pemimpin. Lo emang orang paling keren yang pernah gue temui." puji Mrono.

"Lah," Bang Gegel terlonjak kaget. "Lo ngapain disini?"

"Tanding, Pemimpin."

"Tanding? Sama SMA mana?"

"SMA Purijaya, SMA yang selalu gue certain itu, Pemimpin. Jujur dari tadi gue nahan buat nggak bikin keributan."

"Ngapain lo nahan-nahan segala?"

"Gue tahu moto pemimpin yang nggak usah kasih kesempatan kedua alias mikir-mikir." Mrono menarik tisu. "Kalo salah hajar aja jangan kasih ampun. Tapi masalahnya ini di sekolah, Pemimpin."

Bang Gegel terdiam tidak bisa berkata apa-apa. Sial, Mrono pasti ingin membalas dendam karena saat pertemuan kemarin Mrono mengadu dan membuat semua ketua penjuru blok menyetujui Mrono dan mengecap Langkir sebagai buronan.

"Pemimpin, wajah lo kenapa?" cemas Mrono memindai wajah Bang Gegel.

"Kenapa wajah gue?"

"Kayak habis kaget dilihatin setan." Mrono mendekat. "Pemimpin khawatir sama buronan Langkir? Tenang pemimpin, gue sebagai ketua blok utara nggak akan mengecewakan pemimpin utama."

Bang Gegel menyeka keringat dinginnya, bukan itu yang Bang Gegel khawatirin tahu! Mending diam nggak usah nglakui apa-apa. Bang Gegel memantapkan pikirannya, iya, ia harus segera pulang.

"Gue cabut,"

"Pemimpin,"

"APA?"

"Nggak mau nyemangatin gue tanding gitu?"

"Kalo nggak kenapa?!" sinis Bang Gegel.

Mrono langsung bergidik.

"Lo lakuin aja pertandingannya yang bener, gue ada kerjaan."

LANGKIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang