30. Kiss

290 27 18
                                    

KARINA POV

Masuk IKEA dengan gugup.

Kita mau beli kasur.

Bjir awkward banget nggak sih? Beli kasur sama calon suami.
Sama SAGARA.
Membicarakan kasur yang harusnya nyantai tapi otak aku mikirnya malah kemana-mana.

"Ini suka nggak Rin?" Tanya Saga nunjuk salah satu kasur Queen Size.

"Bagus." Jawab aku masih mencoba mengontrol otak ini. Tolong banget Karina yang biasa aja ekspresinya.

"Kuat nih kaya'nya."

Maksudnya Ga? Kuat apa nih? Kuat untuk jadi alas kita bercocok tanam kah?

"Nggak bunyi-bunyi juga deh ini Rin."

Bjir. Mau kabur aja rasanya nih aku.

"Mau yang ini atau pilih yang lain?" Tanya Saga.

"Yang ini aja deh." Grogi banget woy.

Saga cuma senyum-senyum. Pasti paham sih dia. Kaya'nya emang sekalian godain aku aja tuh.

Kita lanjut beli perabotan.
Saga keliatan pengangguran, tapi banyak juga duitnya. Karna privilege sih kaya'nya. Rumah keluarga Saga bagus, outfit juga selalu merk terkenal, gadget pun keluaran terbaru. Udah pasti tipe-tipe orang yang menunggu warisan aja.

🍃

Duduk dulu beli es krim.

Makan es krim berdua di dalem mobil di parkiran.

"Udah nikah mau punya anak berapa?" Tanya Saga tiba-tiba.

Kenapa malah ngomongin anak. Kan jadi salting woy. Kepikiran waktu buatnya. 🥲🤘🏻
"Asal jangan dua belas aja kaya' keluarga kamu Ga."

Saga ketawa lirih. "Itu karna Bapak aku poligami baru bisa dua belas. Atau aku boleh poligami juga nggak nanti?"

Belum juga mulai nih menikahnya malah ditawarin soal poligami. 😒

"Becanda sayang. Kamu tau Ibu aku itu istri pertama Bapak aku kan? Aku paham gimana perasaan asli Ibu aku dengan kondisi rumah tangga nya. Nggak mungkin aku buat kamu jadi punya perasaan nggak menyenangkan kaya' gitu." Lanjut Sagara.

Auto senyum.
Aku senyam-senyum mulu pokoknya kaya' cewek gila.

Kita lanjut ngobrol dan becanda-becanda gitu sampai akhirnya udah waktunya kita pulang.

"Pakai sabuk pengamannya ya Rin, aku mau lewat ke daerah yang sering ada razia."

Aku langsung tarik sabuk pengamannya tapi kaya'nya nyangkut deh. 🥲
Emang kebiasaan aku tuh suka ngerusakin barang.

"Maaf Ga, tanganku emang ajaib." Ucapku tapi Saga bilang -It's okay sayang- dan langsung lepas lagi sabuk pengaman di badannya.

Saga agak mendekat ke kursiku dan bantuin aku buat narik sabuk pengamannya. "Emang mobil aku aja yang burik." Lanjut Saga lalu mandangan aku di jarak wajah kita yang lumayan berdekatan.

"Nggak usah merendah deh Ga, aku tau harga mobil ini berapa, dan kalau nggak salah ini masih keluaran tujuh bulan yang lalu." Jawabku sambil berusaha mengatur nafas, saking gugupnya.

Eh yang aku harapkan beneran terjadi, Sagara kecup bibir aku. "Udah aku tahan tapi susah, maaf."

Maaf segala, lanjutin dong Ga, elah apaan tuh cuma nempel mulu kalau nyium. 🙃

Ah nunggu Saga lama,
Aku raih tengkuk Saga dan buat dia kembali mendekat ke aku.
Kita ciuman lagi, kali ini lebih dalam.
Maaf Ga, kamu aja yang alim. Aku mah belum. 🥲

💋

Setan lagi bekerja nih.
Yang awalnya Saga diem aja, eh lama-lama dia mulai membalas lumatan yang aku mulai.
Maaf ya Allah, abis ini langsung taubat kok janji. ✌🏻

Tapi ini bukan deep kissing yang lama juga, soalnya aku inget kita lagi di parkiran, kalau diliat orang kan nggak enak.

Saga usap bibir aku, bersihin sisa ciuman kita barusan. "Ih dicium Karin nih aku. Orang-orang kalau tau pasti iri. Apalagi Orion. Haha."

"Saga itu first kiss aku." Ucapku yang yakin pipi ini pasti udah memerah.

First kiss tapi jago. Iya lah. Aku nih udah ada di level tertinggi drakoran. Nonton drakor udah sampai ratusan judul. Segala jenis cipokan di drakor pun udah aku pelajari dengan sungguh-sungguh.
Haha. Sad.

"Me too." Jawab Saga senyum lalu balik benerin posisi duduknya.

Of course you too sayang. Harus serba pertama sama aku ya! 🥰

YOU [SOOBIN x KARINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang