happy reading ~
"Selamat pagi papa, mama, dan kak Jay." Sapa Rayden dengan semangat berjalan mengunakan satu tongkat di tangan kanannya untuk membantunya berjalan ke arah ruang makan. Dimana di sana sudah ada kedua orang tuanya dan juga kembarannya.
Rupanya mereka bertiga sudah makan terlebih dahulu dan tidak menunggu Rayden untuk makan bersama.
"Hmm." Tidak ada yang menanggapi sapaannya, bahkan sang ayah hanya berdehem saja sambil memperbaiki dasinya.
Meskipun merasa sedih, Rayden tetap memperlihatkan wajah cerianya. Ia pun duduk di bangku tepat di sebelah Jayden -kembarannya.
"Kakak udah makan?" Tanya Rayden basa basi.
"Lo bisa liat kan?" Bukannya menjawab pertanyaan adiknya. Jayden justru berbalik bertanya, hal itu membuat Rayden menunduk sedih lalu setelahnya ia menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
"Yaudah, Ray juga mau makan," Ujarnya sambil mengambil sisa makanan yang disisakan untuknya.
"Jayden, kamu mau ikut papa? papa udah mau berangkat sekarang." Tanya Robert kepada Jayden.
Mendengar itu Rayden yang sedang makan buru buru menghabiskan makanannya.
"Enggak pa, hari ini Jayden mau naik motor." Jayden memili naik motor saja karena hari ini ia ada ekskul basket yang harus di ikuti. Jadi lebih baik ia naik motor saja agar Robert tidak perlu repot repot menjemputnya.
"Oh oke, kalau gitu papa duluan."
"Pa."
Saat Robert ingin beranjak dari tempat duduknya, Rayden menahannya sehingga membuat Robert menatap Rayden kesal."Ada apa?!" Tanya Robert menatap tajam putrnya.
"Rayden boleh numpang sama papa?" Tanya Rayden hati-hati.
"Enggak, papa buru-buru kamu naik angkot saja!" Ujar Robert lalu beranjak dari sana, tidak lupa Robert mencium kening sang istri dan juga menepuk pundak salah satu anaknya-Jayden.
Melihat kepergian Robert, Rayden hanya bisah tersenyum getir. Ia kembali duduk di kursi nya.
"Kalau gitu Jayden juga berangkat ya ma." Jayden juga berpamitan kepada starla -mamanya.
"Kak, Rayden boleh nebeng gak?" Tanya Rayden menatap sang kakak yang hanya terpaut 5 menit dengannya.
"Enggak!"
Bukan Jayden yang menjawab melainkan Starla yang menjawab pertanyaan anak bungsunya itu.
"Kenapa ma?" Rayden menatap wajah sang mama.
"Ya gak bisa dong Ray, motor Kakak kamu kan tinggi, terus kaki kamu aja pincang, gimana cara naiknya? Yang ada kamu Malah bikin kak Jay repot nanti."
Rayden yang mendengar itu ia berali menatap salah satu kaki pincangnya, lalu ia pun tersenyum getir.
"Hmm, yaudah deh." Ujar Rayden sambil tersenyum kepada Starla dan juga Jayden.
"Jayden berangkat ma," Jayden pun berlalu dari sana Tanpa berkata sepata katapun kepada Rayden- adiknya.
"Hati-hati sayang." Ujar Starla.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 AYDEN [✓] Revisi
Teen Fiction"Nasib manusia memang berbeda-beda, bagi sepasang kembar sekalipun. Takdir hidup mereka tidak sama." WARNING!!! Bukan BL/GAY!! HARAP JANGAN SALAH LAPAK🔥🔥 ________ "Gue malu punya kembaran pincang, kayak Lo!" Ujar Jayden kepada sang kembaran. ____...