21. || JAYDEN OR RAYDEN ||

3.4K 255 55
                                    

Happy reading ~


"Kesel banget deh gue!" Ucap Dira saraya menaruh semangkok bakso dan juga minumnya di atas salah satu meja yang ada di kantin tersebut. Di ikuti Kanara yang hanya tersenyum kikuk tidak tau harus berkata apa.

Pelajaran pertama telah selesai. Itu sebabnya Kanara, Dira, dan juga beberapa murid lain kini berada di kantin sekolah.

"Udah pergi gak bilang-bilang! Eh! Sekarang Mala ngabarin kalau tu anak izin seminggu!!" Lanjut Dira setelah memasukkan satu bakso kedalam mulutnya. Membuat Kanara terkekeh karena ulah Dira yang menurutnya lucu.

" Gue kira dia udah bilang sama Lo?" Tanya Kanara seraya ikut memakan baksonya.

Mendengar itu, Dira menghentikan mulutnya yang sedang mengunyah dan menatap kearah Kanara.

"Dia bilang ke gue tadi pagi kar! Itupun dia udah dalam perjalanan!!" Kesal Dira dan hanya di balas senyum kikuk oleh Kanara.

"Udahlah! Alya emang jahat!!" Lanjutnya seraya menambahkan saos sambal kemangkok bakso miliknya.

"Eh?! Udah dir! Lo bisa sakit perut nanti!" Ucap Kanara seraya menghentikan aktivitas Dira.

"Hehehe.. gue kesel soalnya"

"Ya.... Gak gitu juga kali dir" ucap Kanara seraya geleng-geleng kepala, Dira hanya tersenyum kikuk seraya menggaruk tengkuknya tak gatal.

Sedangkan di sisi lain. Jayden yang tengah berjalan sendirian ke arah ruang OSIS, kini cowok itu mengubah tujuannya kearah perpustakaan setelah melihat sang kembaran memasuki perpustakaan tersebut seorang diri.

Di dalam perpustakaan!

"Eh? Sendirian lagi Ray?" Tanya Bu Apika. Saat Rayden memasuki perpustakaan, "cewek yang tempoh hari  sama kamu. Kemana?" Lanjut Bu Apika.

"Iya Bu. Oh! Nara lagi ke kantin Bu" ucap Rayden seraya tersenyum kecil.

Mendengar itu. Bu Apika mengangguk mengerti, " kenapa kamu gak ke kantin juga?"

Rayden menggeleng, " Ray gak lapar Bu. Mau baca-baca buku aja" ucapnya terkekeh.

"Emang beda kamu sama anak lain Ray! Andai aja kamu gak lumpuh udah saya jodohin sama anak saya" ucap Bu Apika Tampa sadar. Selang beberapa menit Bu Apika pun sadar dengan ucapannya dan buru-buru meminta maaf,"eh?! maaf nak Ray! Ibu gak bermaksud menghina kamu" ucap Bu Apika

Mendengar itu Rayden tersenyum, " iya Bu. Gapapa, Yaudah Bu. Ray kesana dulu" ucap Rayden menunjuk meja yang ada di pojok  di dalam perpustakaan tersebut. Bu Apika hanya mengangguk masih merasa tidak enak.

Tampa mereka berdua sadari percakapan itu di dengar oleh Jayden yang masih berada di balik pintu perpustakaan. Jayden mengepalkan kedua tangannya, entah kenapa hatinya seperti teriris pisau mendengar ucapan Bu Apika kepada kembarannya.

"Lo terlalu sok baik Ray! Harusnya Lo marah! Ini yang buat gue muak sama Lo!! Lo terlalu membiarkan orang-orang menghina Lo!" Batin Jayden. Tidak menunggu lama Jayden akhirnya melangkahkan kakinya ke dalam perpustakaan tersebut.

Jayden terlebih dahulu menghampiri  Bu Apika di mejanya, setelah cowok itu memastikan tidak akan ada yang mendengar ucapannya dengan Bu Apika.

"Bu! Boleh saya bicara?" Tanya Jayden berusaha sopan, bagaimana pun dia ini ketua OSIS. Tidak baik jika nanti ada berita ia memarahi guru di sekolah tersebut.

Mendengar itu Bu Apika menggangguk dan sedikit penasaran dengan arah pembicaraan  Jayden si ketua OSIS.

"Maaf Bu sebelumnya, saya gak sengaja mendengar ucapan ibu ke anak yang ada di pojok itu" ucap Jayden menunjuk kearah Rayden.

"Menurut saya... Ibu gak seharusnya mengucapkan hal seperti itu kepada dia! Iya saya tau Bu. Dia emang lumpuh! Tapi ibu inikan seorang guru! Sangat di sayangkan ibu bisa berkata seperti itu tanpa memikirkan perasaan murid ibu!!" Lanjut Jayden

"Iya nak, ibu salah! Gak seharusnya ibu berkata seperti itu" ucap Bu Apika menunduk semakin merasa bersalah dengan ucapannya. Menurutnya ucapan Jayden memang benar, itu sebabnya ia tidak marah telah di tegur oleh Jayden.

"Saya harap.. Ibu gak mengulanginya lagi" ucap Jayden meninggalkan Bu Apika yang masih menundukkan kepalanya.

________

"Kakak?" Rayden cukup terkejut saat Jayden manaruh buku di meja dan duduk tepat di hadapannya.

"Kenapa? Gak boleh gue duduk disini?" Tanya Jayden sewot.

Mendengar itu Rayden menggelengkan kepalanya.

"Maksud dari gelengan kepala Lo itu apa?! Gak boleh? Hah?!!"

"Boleh kok kak" ucap Rayden tersenyum hangat kearah Jayden, hal itu membuat Jayden berdehem sambil membuka buku di hadapannya. Melihat itu Rayden pun ikut melanjutkan bacaannya dengan bibir yang masih menyungkingkan senyuman.

"Hmm...  Lo jadi tinggal sama kakek?" Tanya Jayden masih fokus kearah buku di hadapannya.

Mendengar itu Rayden menatap kembarannya, "kakak tau? Tau dari mana?"

"Gue nanya! Harusnya Lo jawab! Bukan Mala balik nanya!!" Ucap Jayden kesal, "Lo jadi tinggal sama kakek?!" Lanjutnya lagi

Rayden menggeleng

"Kenapa?" Tanya Jayden penasaran.

Rayden pun menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan kakaknya, " gapapa... Ray cuma gak mau jauh dari papa dan mama" ucap Rayden.

Mendengar itu entah kenapa Jayden semakin kesal, maksudnya? Rayden hanya tidak ingin berjauhan dari kedua orang tua mereka? Begitu? Jadi Rayden tidak masalah jika berjauhan dengan dirinya?

"Bangsat!! Padahal gue udah ngerasa sedih pas tau gue bakal jauh dari dia!!!" Batin Jayden kesal.

"Sama kakak juga" ucap Rayden setelah melihat wajah Jayden yang terlihat sedang menahan amarah.

"Oh!"

"Kakak pasti senang kan jauh dari Rayden?" Tanya Rayden, dan di balas anggukan kepala oleh sang kembaran.

"Iya!! Gue senang.. puas Lo?!"

Ya begitulah Jayden beda di mulut beda di hati, dasar gengsi!

________

"Jayden kemana?" Tanya Arpin saat cowok itu memasuki kelas di ikuti Abimana.

Arpin dan Abimana baru saja kembali dari kantin, akra tidak ikut karena cowok itu masih kenyang, katanya, dan Jayden yang juga bilang masih kenyang tapi selang beberapa menit setelah Arpin dan Abimana keluar dari kelas. Jayden pun ikut keluar kelas, itu sebabnya akra hanya sendiri sekarang.

"Ke ruang OSIS" ucap akra tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel miliknya, terlihat cowok itu sedang asik dengan dunia gamenya.

Mendengar itu Abimana dan Arpin hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

"Apa Lo?" Tanya Abimana menatap kearah Antonius yang sedang berjalan  mendekat kearah mereka. Hal itu berhasil membuat akra ikut menatap kearah Antonius.

"Bilang ke teman Lo! Jangan sampai lupa nanti malam!!" Ucap Antonius

"Gue tu heran liat Lo Ton. Kok ada orang kayak Lo selalu aja buat ribut!" Ucap Arpin seraya geleng-geleng.

"Bacot Lo!!"

"Kenapa? gak suka?" Tanya Arpin menantang Antonius. Hal itu membuat Antonius Hampir saja melayangkan satu pukulan kearah Arpin. Namun dengan cepat akra menahan pergelangan tangan Antonius.

"Gak usah main fisik bro!" Ucap akra.

"Bacot Lo semua!!" Antonius meninggalkan kelas tersebut dengan amarah yang memuncak.

"Lo sih pin! Cari masalah aja!" Ucap Abimana

"Yaa.. kan gue kesal Bim!"

Written by jkeyyyna_

2 AYDEN [✓] Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang