13. ||JAYDEN OR RAYDEN||

3.8K 386 30
                                    


Happy reading ~


Seperti yang di katakan kepada kanara semalam, hari ini Rayden. Cowok itu benar-benar berangkat sekolah, walaupun luka lebam di badannya belum sembuh total. Akan tetapi, ia memaksa untuk sekolah saja hari ini.

Berbeda dengan hari biasanya, pagi ini Rayden berangkat sekolah di antar wiliam-kakeknya. Rayden sempat menolak, akan tetapi wiliam memaksa. Wiliam juga sempat mengajak Jayden untuk berangkat bersama. Namun cowok itu lebih memilih naik motor saja, dan wiliam pun mengiyakan.

Karena di antar wiliam, Rayden jadi lebih cepat sampai di sekolahnya, ia tidak perlu berjalan cukup jauh lagi untuk mencari angkot. Pagi ini, ia juga tidak menerima cacian dan ejekan dari orang-orang yang ia temui di jalan, semua ini karena wiliam- kakeknya.

Saat mobil wiliam berhenti di depan gerbang sekolah, Rayden sedikit menghelah nafas panjang, ia bersyukur sekolah masih terlihat sepi. Ia tidak mau saja jadi bahan omongan, tentu saja semua teman sekolahnya akan heboh jika mengetahui Rayden. Cowok lumpuh yang selalu saja naik angkot itu tiba-tiba di antar dengan mobil mewah.

"Makasih kek" ucap Rayden kepada wiliam, dan di balas anggukan kepala oleh wiliam. Setelah itu Rayden pun keluar dari mobil milik kakeknya.

Setelah mobil wiliam melaju cukup jauh darinya, Rayden pun memutuskan untuk segera masuk di kelasnya, akan tetapi langkahnya terhenti ketika pak somat-satpam sekolah menyapanya.

"ternyata den Ray to yang diantar mobil mewah tadi, bapak kira siapa" ucap pak Somat sambil tersenyum kepada Rayden.

"Eh, iya pak, selamat pagi pak" ucap Rayden sopan sambil ikut tersenyum hangat kepada pak Somat.

"Pagi juga den"

"Kalau gitu Rayden masuk dulu yaa pak" pamit Rayden.

"Iyaa den"

Setelah itu, Rayden pun berjalan ke arah gedung sekolahnya, saat melewati lorong sekolah. Lorong tersebut masih terbilang cukup sepi, hanya ada satu-dua murid yang berlalu lalang. Dengan susa paya Rayden berusaha berjalan cepat ke arah kelasnya. Saat tiba di depan kelasnya Rayden bisa melihat kedalam kelasnya, tidak satu pun siswa di dalamnya. Rupanya ia datang terlalu pagi, akan tetapi ia juga menyukai ini, dengan segera Rayden pun melangkah ke arah mejanya berada.

Setelah duduk dan menyimpan tongkatnya di samping kursi miliknya, cowok itu membuka tasnya dan mengeluarkan headset bluetooth miliknya lalu ia memakai headset itu di kedua telinganya, dan mulai mendengarkan lagu kesukaannya, ia juga mengeluarkan satu buku tebal. Pagi ini sambil menunggu siswa-siswi yang lain, ia akan membaca sambil mendengarkan musik saja.

Di parkiran sekolah!.

Jayden baru saja tiba dengan kanara yang ada di boncengannya.

Begitu pula dengan ketiga sahabat Jayden. akra, abimana, dan arpin juga baru saja datang. Mereka bertiga mengendarai motor sport kesayangan mereka masing-masing.

"Pagi kanara" sapa arpin setelah melepaskan helmnya.

"Iya pagi"ucap kanara setelah turun dari boncengan jayden,
"Thanks" ujarnya kepada Jayden sambil memberikan helm yang ia kenakan tadi kepada cowok itu.

"Iya"ucap Jayden sambil mengangguk. Cowok itu pun ikut turun dari motornya, di ikuti ketiga sahabatnya.

"Dira, Alya!" kanara sedikit berteriak memanggil dua cewek yang baru saja turun dari mobil miliknya Alya.
Dira selalu berangkat bersama Alya karena rumah keduanya terbilang cukup dekat.

Mendengar kanara memanggilnya, mereka berdua pun memutuskan menghampiri kanara dan juga keempat cowok yang sedang bersama kanara.

pandangan akra tidak bisa lepas dari satu satu cewek yang sedang melangkah mendekat ke arah mereka.
Begitu pula dengan cewek yang di pandangnya, keduanya sama-sama saling tatap.

2 AYDEN [✓] Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang