Happy reading~
seperti biasanya Jayden, cowok tampan itu sedang duduk di balkon kamarnya, sambil memandang ke atas langit malam yang penuh dengan bintang-bintang."Apa gue benar-benar suka sama kanara?" Gumannya pelan
"Atau mungkin gue cuma gak mau kalah dari Rayden?" Lanjutnya lagi.
Ia bingung dengan perasaannya sendiri, ia tidak ingin menyakiti kanara, jika benar ia tidak benar-benar menyukai cewek itu. Akan tetapi, ia juga selalu saja tidak suka jika sang kembaran bersama dengan kanara.
Sambil terus memandangi bintang-bintang, Jayden kembali teringat kejadian di sekolah tadi. Di mana saat ia di toilet sekolah ia merasakan sesak yang sangat menyakitkan untuknya. Hal itu tidak hanya terjadi hari ini, akan tetapi hal-hal tersebut sering sekali terjadi belakangan ini, ia tidak tau ada apa dengan dirinya.
Tok tok tok
Ketukan di pintu kamarnya menyadarkan Jayden dari lamunannya, dengan santai Jayden berjalan ke arah pintu dan membukannya.
"Lo?."
"Boleh Ray masuk?" Ucap Rayden berdiri di depan Jayden, mengunakan tongkat di tangan kanannya untuk mambantunya berdiri dengan baik.
Jayden yang mendengar itu hanya menaikkan kedua aslinya, sambil menatap malas ke arah kembarannya.
Jayden sama sekali tidak menjawab pertanyaan sang kembaran, ia melangkah kembali ke arah balkon kamarnya Tampa menutup pintu.Rayden yang melihat itu, merasa di perbolehkan masuk, ia pun mengikuti kakaknya ke balkon setelah menutup pintu kamar Jayden.
Jayden duduk di salah satu kursi yang ada di balkon kamarnya, melihat itu Rayden pun ikut duduk di kursi yang hanya terhalang oleh meja dengan tempat duduk kakaknya.
"Lo mau ngomong apa?"ucap Jayden membuka suara, ia bisa tebak. Sang kembaran tidak akan kekamarnya jika tidak ingin berbicara sesuatu yang penting.
"Tadi sore, Ray gak sengaja liat kakak lagi ngobrol sama kakek, Ray cuma mau tanya kakek gak marahin kakak kan?"tanya rayden, ia takut jika Jayden juga ikut di marahi karena dirinya. Sungguh bagaimana pun sikap Jayden padanya. Ia sama sekali tidak pernah membenci kakaknya, ia sangat menyayangi sang kakak, meskipun harus mempertaruhkan nyawanya ia akan lakukan itu demi sang kakak.
"Gak, itu doang kan?"ucap Jayden
karena Rayden tidak menjawab ia pun melirik ke arah adiknya itu, ia bisa melihat adiknya yang sedang memandangi langit malam yang gelap dan di hiasi oleh bintang-bintang yang indah.
" Ternyata Lo lebih kuat dari yang gue kira." Ucap Jayden dalam hatinya, lalu ia pun ikut memandangi langit, sama seperti yang di lakukan kembarannya.
"Kak"ucap Rayden Tampa mengalihkan pandangannya.
"Hm"
"Kakak benaran suka Nara?" Ucap Rayden melirik kearah Jayden. Rayden sudah memikirkan ini sejak tadi. Saat ia mandi, ia akan mengalah jika benar sang kakak benar-benar menyukai kanara.
Jayden yang mendengar itu, bukannya menjawab. Cowok itu lebih memili bungkam Tampa melirik ke arah adiknya.
"Kak?"panggil Rayden sekali lagi.
"Kalau gue benaran suka, lo bakalan mundur?" Tanya Jayden sambil tersenyum sinis kearah Rayden.
Mendengar jawaban sang kakak, Rayden pun akhirnya mengangguk setelah terdiam selama beberapa saat.
"Iya, Ray bakal mengalah demi kakak." Ucap Rayden."Baguslah"ucap Jayden kembali menatap ke arah langit.
"Tapi kakak janji sama Ray, jangan pernah sakitin Nara."
KAMU SEDANG MEMBACA
2 AYDEN [✓] Revisi
Dla nastolatków"Nasib manusia memang berbeda-beda, bagi sepasang kembar sekalipun. Takdir hidup mereka tidak sama." WARNING!!! Bukan BL/GAY!! HARAP JANGAN SALAH LAPAK🔥🔥 ________ "Gue malu punya kembaran pincang, kayak Lo!" Ujar Jayden kepada sang kembaran. ____...