EXTRA PART

4.5K 154 12
                                    

Happy reading ~

"Cari tahu siapa yang telah menabrak cucu saya!!" Perintah Wiliam kepada bawahannya melalui sambungan telepon, lalu setelah itu ia pun mematikan sambungan teleponnya.

Kini Wiliam tengah berada  di dalam mobilnya, tidak jauh dari area pemakaman umum, di mana kedua cucunya baru saja di makamkan.

Pria tua itu meremas kuat benda pipi yang ada di genggamannya. salah satu tangannya memengang dadanya yang terasa sesak mengingat kepergian kedua cucunya.

Air matanya jatuh tanpa perintah, sudah lama sekali Wiliam tidak menangis, terakhir kali pria itu menjatuhkan airnya ketika mendiang istrinya meninggalkannya.

"Apakah kamu sudah bertemu dengan kedua cucu kita? Michelle." Guman Wiliam menatap lurus kedepan.

"Saya sangat merindukan mu, tolong jagalah cucu kita. Jagalah mereka hingga saya ikut menyusul kalian." Lanjut pria tua itu, masih berguman.

Tok tok tok

Suara ketukan di kaca mobilnya menyadarkan Wiliam dari lamunannya. dengan cepat pria itu menghapus air matanya. lalu menurunkan kaca mobil tersebut.

"Ada apa?" Tanya Wiliam kepada Muliadi -sang supir, yang sejak tadi menunggu di luar.

"Maaf pak, saya kira bapak harus melihat ini." ucap Muliadi seraya menyerahkan ponselnya ke arah Wiliam, dan langsung di terima oleh pria itu.

Wiliam pun dengan tatapan tajamnya,  mulai menonton video rekaman yang ada di ponsel supirnya itu. Bisa pria itu lihat, di sebuah lorong sekolah terdapat seorang anak laki laki yang sedang di pukuli dua anak laki laki lainnya.

Pria tua itu mengepalkan tangannya kuat saat melihat dengan jelas muka anak laki laki yang sedang di pukuli.  Terlebih ketika ia melihat sang pembulli meludahi cucunya. yaa, video yang sedang Wiliam tonton adalah rekaman di mana Rayden yang sedang di pukuli Antonius dan juga Aldo.

"Siapa nama kedua brandalan ini?!" Tanya Wiliam marah.

"Kata anak saya, yang lebih tinggi itu namanya Antonius, dan yang meludahi Den Rayden, namanya Aldo." Terang Muliadi.

Mendengar itu, Wiliam hanya terdiam dengan mengepalkan tangannya kuat. Urat-urat tangan pria itu terlihat, menandakan ia sedang menahan amarah yang bisa  meledak kapan saja.

"Maaf pak, gara gara membela anak saya yang sedang di buli mereka, den Rayden jadi ikut di pukuli." Lanjut Muliadi. Mengingat perkataan anaknya.

Masih ingat kah kalian dengan Kalif? Cowok yang tidak sengaja menabrak Antonius? Cowok yang Rayden selamatkan, hingga membuat Rayden menjadi sasaran bulian mengantikan Kalif. yaa, cowok itu adalah anak dari pak Muliadi- supir pribadi Wiliam.

Setelah kejadian itu, Kalif berusaha keras mencari bukti perbuatan Antonius dan Aldo. Hal itu Kalif lakukan karena ia merasa bersalah dan merasa berutang Budi kepada Rayden. Kalif ingin kedua cowok itu mendapatkan ganjaran dari apa yang mereka perbuat. Namun, saat ia berhasil mendapatkan video rekaman itu, ia justru mendapatkan kabar jika Rayden telah tiada.

Dengan perasaan bersalahnya, Kalif menceritakan tentang Rayden kepada ayahnya -Muliadi. yang ternyata supir pribadi Wiliam -kakek Rayden. hal itu  membuat Kalif berinisiatif mengirimkan video itu ke pada ayahnya, agar Muliadi bisa memberitahu Wiliam. 

"Kirim kan Video ini ke ponsel saya!" Ujar Wiliam mengembalikan ponsel Milik Pak Muliadi.

Pak Muliadi pun menerima ponselnya, dengan perasaan bersalah karena Wiliam tidak menanggapi ucapannya.
"Baik pak." Dengan cepat Pak Muliadi pun mengirim Video tersebut.

2 AYDEN [✓] Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang