Sisca Saras berusia 24 th. Dia bekerja di salah satu perusahaan yang berada di kota. Dia merantau dan tinggal di apartemen miliknya, sedangkan kedua orang tuanya berada di luar kota mengelola beberapa bisnis dan juga perusahaan miliknya.
Sudah hampir tiga tahun dia bekerja di sana namun Sisca adalah orang yang tertutup. Walaupun dia kenal semua karyawan tetapi cuma satu teman dekatnya yaitu Anin yang duduknya tepat di samping meja dia
Anindya berusia 24 dia juga tinggal di apartemen yang sama dengan Sisca setelah mengetahui Sisca hamil. Dia juga anak rantauan seperti Sisca. Mereka berdua berteman cukup lama dari masa mereka kuliah.
"Lo beneran udah gapapa? Udah lah Lo di rumah aja. Biar gue bilang bos nanti" ujar Anin
"Gue udah gapapa, please stop ngoceh ya Anin freak" kesal Sisca
"Eh sialan Lo! Inget sekarang tuh di perut Lo ada orang!" Sewot Anin
"Iya Tante" jawab Sisca malas
Pagi ini Sisca kembali bekerja setelah dia rasa dirinya sudah mulai membaik. Ya walaupun tadi pagi dia sempat memuntahkan isi perutnya seperti biasanya.
Sementara itu..
"Shan gue udah nyuruh beberapa orang suruhan gue buat cari cewek yang lo maksud" ujar jinan
Shani menghembuskan asap rokok dari mulutnya
"Saya tidak tau kenapa pengen banget ketemu dengan perempuan itu" ujarnya pelan
"Lo sempat ngelakuin hal hal yang lebih ke perempuan itu?" Tanya jinan
"Saya tidak tau apa yang udah saya lakuin. Yang jelas tiba tiba paginya saya terbangun di kamar dengan keadaan saya tidak pake apa apa. Terus juga perempuan itu sudah tidak ada di sana" jelas Shani
"Lo sempat liat ada bercak darah di kasur?"
"Saya tidak tau. Saya bener bener tidak ingat" ujar Shani frustasi.
Sedangkan jinan menghela nafasnya kasar. Dia kecolongan! Seharusnya dia menemani Shani untuk mabuk waktu itu.
"Sekarang Lo tenang aja gue bakal bantu Lo sebisa gue buat nyari perempuan itu. Dan jangan lupa sore nanti Lo ada undangan dari perusahaan lils'crop" jinan
Shani natio berusia 26 th, manusia super kaku Dia mempunyai perusahaan bernama natios'company. Dia hanya memiliki seorang ibu karena sang ayah harus merengang nyawa karena peristiwa kecelakaan naas yang di alaminya. Sedangkan jinan adalah teman kecilnya sekaligus sebagai asisten nya di perusahaan miliknya. Sebenarnya Shani sudah meminta jinan sebagai salah satu CEO namun jinan menolaknya
"Ya tolong siapkan keperluan yang harus saya bawa nan"
________________________
POV SISCA DAN ANIN
"huueekk.. huueekk.. shit nyiksa banget si huueekk" di toilet saat ini Sisca terus memuntahkan isi perutnya yang padahal baru saja dia isi.
"Kan gue bilang juga apa Lo nya ngeyel banget sih monyet" ujar Anin yang
"Shut up Anin. Mending Lo ambil minyak angin di meja gue" ujar Sisca yang sudah kelelahan mengeluarkan isi perutnya
"Tunggu sebentar gue lari" ujar Anin kemudian segera berlalu mengambil minyak angin. Sedangkan Sisca keluar menuju wastafel di depan kaca besar. Dia membersihkan mulut dan juga tangannya
"Please God" gumam Sisca sambil memejamkan matanya bersandar di tembok dengan tangannya mengelus perutnya yang sedang tidak enak itu. Rasanya dia benar benar tersiksa
Kemudian pintu kamar mandi terbuka. Terlihat seseorang yang buru buru masuk kedalam salah satu bilik toilet di sana.
Sisca tidak perduli siapa yang masuk tadi, dia tetap memejamkan matanya menunggu Anin datang kembali
Setelah beberapa saat orang itu baru keluar dari toilet. Setelah nya merapihkan pakaian dia kemudian menatap lekat seseorang yang masi berdiri sambil bersandar di tembok tepat depan wastafel dengan mata terpejam.
Dia. Dia tau perempuan itu. Perempuan itu yang selalu masuk kedalam mimpinya kemudian-
Sret~
Shani menarik pelan tubuh Sisca. Tetapi karena Sisca yang masi sangat lemas dirinya menabrak tubuh Shani.
"Kamu.. kamu yang waktu itu di club' kan?" Tanya Shani
Sisca menatap Shani dengan pandangan sulit di artikan. Kemudian dia mendorong tubuh Shani
"Lo salah orang" ujarnya kemudian melangkah untuk keluar, tetapi Shani kembali manariknya.
"Saya tidak mungkin salah orang. Kamu pasti perempuan itu kan?!"
"Bisa jangan tarik tarik gue! Lo gak sopan brengsek!" Balas Sisca penuh penekanan
Tanpa memperdulikan Sisca. Shani menarik Sisca kedalam pelukannya.
"What the fuck! Lo gak sopan ya sialan! Gue gak kenal Lo!" Marah Sisca berusaha memberontak di palukan Shani
"Please saya selalu nyari kamu... saya selalu minpiin kamu, saya tidak mungkin salah orang" bisik Shani dengan mempererat pelukannya seakan takut Sisca pergi menghilang
"Shhh aww perut gue sakit" rintih Sisca
Shani segera melepas pelukannya kemudian mengecek keadaan Sisca yang memang terlihat pucat.
"Kamu sakit ayo kita kerumah sakit!"
"Gak perlu! Dan tolong lepas tangan Lo dari tangan gue. gue mau pergi" ujar Sisca dengan muka marahnya. Dalam hati dia juga mengumpat kenapa mesti ketemu oleh orang brengsek ini. Dan kenapa Anin lama banget sialan! Oh god mood dia bener bener rusak saat ini.
Shani mengulurkan tangannya "saya Shani" ujarnya
Sedangkan Sisca hanya melihat tangan Shani sekilas setelah itu
"Fuck you!" Umpatnya sebelum akhirnya dia langsung keluar dengan buru buru
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU (SHANSIS)
Teen Fictionperistiwa yang terjadi di luar kendali kedua manusia tersebut. akan kah kisah mereka berjalan manis? we don't know Ini hanya fiksi be smart all.