"baby. Jangan siksa m-mommy please" Sisca menunduk menatap perutnya. Mengajak ngobrol sang calon bayi dengan sayang. Meskipun dia sedikit kaku menyebut dirinya sendiri dengan sebutan mommy.
"Mommy udah lemes banget bolak-balik kamar mandi terus" keluhnya.
Sisca ijin pulang dari kantor, karena morning sicknessnya benar-benar menyiksa.
Sisca butuh Shani sekarang. Hanya wanita kaku itu yang bisa menekan rasa mualnya. Sisca pengen tangan lebar Shani membelai perutnya. itu permintaan debaynya.
Kemudian tangannya meraih ponsel miliknya yang berada di nakas samping tempat tidurnya.
Saat Sisca ingin menekan nomer Shani untuk menelpon nya, tiba tiba saja terlintas di benak Sisca untuk menuju kantor Shani.
"Ah! Gue ke kantor nya aja deh! Tiba tiba mau liat dia kerja" gumam Sisca.
Kemudian dengan cepat dia berganti baju. Rasa lemas yang melandanya tiba tiba saja hilang.
Setelah siap dan wajahnya kembali fresh, dia segera berlalu menuju lobi apartemen dan menjalankan mobilnya menuju perusahaan milik Shani.
Beberapa menit perjalanan kemudian Sisca sudah sampai di depan bangunan yang megah dengan interior yang terkesan elegan dan mewah. Ini perusahaan natios'company. Perusahaan milik Shani.
Sisca berjalan masuk dengan elegan menuju resepsionis.
"Permisi!, ruangan Shani dimana ya?" Tanya Sisca dengan ramah
"Shani? Maksudnya Mr. Shani ya?" Ujar sang resepsionis
"Ah! Iya Mrs. Shani maksud saya"
"Baik! Apa sebelumnya sudah memiliki janji dengan Mrs.Shani"
Sisca terdiam sesaat, dia bahkan datang kesini tanpa mengabari Shani. Oke kayanya Sisca perlu berbohong.
"Ya! Kita sempat ketemu kemarin dan dia menyuruh saya datang kesini" ujar Sisca
"Sebelum nya ibu Atas nama siapa?"
"Sisca"
"Oke ibu Sisca mari. Saya antar ke ruangan Mrs. Shani" balasnya dengan ramah.
Sisca mengikutinya di belakang. Ternyata ruangan milik Shani berada di lantai cukup atas. Hingga sampai kini dia berada di depan ruangan besar milik Shani
Kemudian sang resepsionis mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok!
Tok!
"Masuk!" Terdengar suara datar milik Shani dari dalam.
Ceklek..
"Permisi Mrs. saya ingin mengantarkan tamu tuan"
Shani menoleh kearah pintu dan dia cukup terkejut melihat Sisca yang berada di sana. Dia segera berdiri dan menghampiri Sisca.
"Terimakasih, kamu boleh pergi"
"Baik Mrs." Kemudian sang resepsionis berlalu dari ruangan Shani
Shani membawa Sisca untuk masuk keruangan nya. Dia mendudukkan Sisca di sofa yang berada di ruangannya. "ada apa. Kenapa kamu di sini?" Tanya Shani yang duduk di sebelah sisca
"Gapapa cuma mau kesini. Kenapa gak boleh?"
"Boleh, Tentu saja boleh. Kamu bisa kesini kapanpun kamu mau. Saya tidak masalah" ujar Shani
"Tapi apa kamu tidak bekerja hari ini?" Tanya Shani
"Tadi masuk sebentar. Sebelum akhirnya gue pulang karna terus muntah muntah. Tapi tiba tiba gue pengen ke perusahaan Lo" ujar Sisca. Tidak mungkin dia bilang kalo ingin melihat Shani bekerja. Itu tidak akan terjadi!
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU (SHANSIS)
Teen Fictionperistiwa yang terjadi di luar kendali kedua manusia tersebut. akan kah kisah mereka berjalan manis? we don't know Ini hanya fiksi be smart all.