Tok!
Tok!
"Sisca!" Panggil Shani di depan kamar Sisca. Tetapi tidak ada jawaban dari yang punya kamar
Hari ini Shani datang ke apartemen Sisca bermaksud mengajak Sisca untuk pergi, dia bahkan rela meninggalkan pekerjaan kantornya menumpuk demi melihat Sisca. dia sudah mengabari dan menelfon Sisca bahkan dari semalam tetapi tidak ada respon sama sekali, hingga karna itu dia segera ke apartemen sisca. Dia sudah tau pin apartemen Sisca dan itu membuat dia bisa leluasa masuk ke apartemen Sisca.
"Sisca? Saya masuk ya!" Ujar Shani. Kemudian dia perlahan membuka pintu kamar Sisca.
Terlihat Sisca yang berbaring dengan selimut yang hampir menutupi semua badannya.
Kening Shani mengkerut heran, tidak biasa wanita itu masi tidur dengan lelap di jam segini. Kemudian tanpa berlama lama dia segera mendekati Sisca dan duduk di tepi kasur.
Tangan Shani terulur untuk membelai lembut kepala Sisca. Tetapi dia merasa ada yang aneh, kemudian tangan Shani menyentuh kening Sisca.
Shani membulatkan matanya saat menyadari bahwa Sisca sedang demam yang lumayan tinggi.
"Pantes pesan saya tidak kamu balas ternyata kamu sedang sakit!" Shani berlalu membuat kompresan untuk Sisca. Wajah panik dan khawatir sangat terlihat jelas di wajah Shani
Setelah siap dengan kompresannya Shani segera kembali ke kamar Sisca dan mulai menempelkan kain kompres di kening Sisca.
"Nghh.." lengguh Sisca
"Shit! Wanita ini. Wanita pertama yang membuat saya khawatir selain mama!"gumam Shani. Dengan terus mengompres Sisca
Cleklek..
"Sis, makan dul-" ucapan Anin terhenti saat dia melihat Shani yang sedang mengompres Sisca
"Lah? Sejak kapan Lo di sini?" Tanya Anin
"Sejak tadi" Shani
"Badan dia panas dari pagi tadi, dari semalem juga dia muntah muntah terus." Cerita Anin
"Kenapa tidak mengabari saya?" Tanya Shani
"Ya gue mana tau nomer Lo! Gue abis beliin Sisca bubur nih. Lo bangunin dia buat makan perut dia kosong soalnya. Gue mau berangkat kerja, kerjaan gue gabisa di tinggal. Gapapa kan Sisca sama lo" ujar Anin yang di balas anggukan oleh Shani.
Kemudian dia menyerahkan semangkuk bubur dan air putih pada Shani. Lalu dia keluar dari kamar
Shani menaruh bubur dan juga air putih di atas nakas samping tempat tidur. Kemudian dia perlahan membangunkan Sisca.
"Sisca" panggilnya sambil mengusap pipi Sisca
"Sisca ayo bangun, kamu makan dulu!"ujar Shani dengan sabar membangunkan Sisca.
"enghh.. " lenguh Sisca sambil merenggangkan badannya samar. Kemudian perlahan dia membuka matanya.
"Makan dulu!" kata Shani dengan tangan terus mengusap pipi Sisca
"Gak. Gue takut muntah lagi" ujar Sisca menolak.
"Tidak akan. Ayo makan saya suapi"ujar Shani, kemudian dia perlahan mengangkat tubuh Sisca supaya bersandar di sandaran tempat tidurnya.
Setelah di rasa posisi Sisca sudah cukup nyaman. Kemudian Shani mulai menyuapi Sisca
Sisca menerima suapan Shani dengan diam. Setelah menghabiskan setengah porsi bubur tersebut Sisca menyudahi makannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU (SHANSIS)
Roman pour Adolescentsperistiwa yang terjadi di luar kendali kedua manusia tersebut. akan kah kisah mereka berjalan manis? we don't know Ini hanya fiksi be smart all.