Sisca sedang memakan makan siangnya di rumah sakit dengan di temani sang mommy. Sedangkan Shani sedang pergi keluar membeli makan untuknya dan beberapa makanan ringan yang bisa Sisca konsumsi
"Mom, maafin Sisca" ujar Sisca lirih tiba tiba
Mommy Sisca berhenti menyuapi sang anak, dia menatap lekat lekat mata sang putri di sana terlihat jelas penyesalan kekhawatiran dan ketakutan yang menjadi satu. Sejujurnya mommy Sisca sudah menerima semuanya, dia juga sangat menerima kehadiran cucu yang akan di berikan oleh anak semata wayangnya itu.
"Mommy okay sayang, nanti kamu akan menjadi seorang ibu. Mommy pesan jangan pernah menyesal karna telah melahirkannya. Jadi ibu yang baik untuk anak kamu kesamping ego kamu, sayangi dan cintai anak kamu nanti sepenuh hati."
"Mommy bahagia akan hadir seorang malaikat kecil nanti. Mommy tidak menyalahkan kamu ataupun Shani karna ini memang tidak di sengaja dan atas kecerobohan masing masing. Mommy percaya sama Shani dia orang yang baik dan tulus, dia juga orang yang sabar jika mommy perhatikan sangat cocok untuk kamu yang tidak mau mengalah dan gampang marah." Mommy Sisca sedikit terkekeh jika mengingat sifat sang putri yang selalu tidak ingin mengalah.
"Sisca takut mommy kecewa sama Sisca, Sisca.. Sisca takut mommy gak mau ketemu Sisca lagi mom hiks" Sisca mulai menangis dia merasa Takut jika ibunya tidak ingin lagi bertemu dengan nya. Melihat bagaimana respon sang ayah kepada Shani waktu itu membuat Sisca khawatir
Mommy Sisca menaruh mangkuk bubur di nakas samping brankar rumah sakit, kemudian memeluk tubuh sang putri.
"Sttt, kenapa kamu mikir kaya gitu hmm? Mommy gak mungkin benci sama anak mommy sendiri, gaada orang tua yang benci sama anaknya sendiri sayang" ujar mommy Sisca berusaha menenangkan sang anak.
Sisca hanya dia dengan terisak di pelukan sang ibunya. Mommy Sisca mengecup kening sang anak untuk menenangkan
"Udah berhenti nangisnya ayo di lanjut lagi makannya mommy suapi" mommy Sisca kembali menyuapi sang anak
_________________
"Menginginkan sesuatu?" Tanya Shani
Saat ini di ruangan Sisca hanya ada Shani yang menjaga Sisca sedangkan mommy Sisca pulang untuk mengganti baju dan juga membawakan beberapa baju milik Sisca
"Kapan aku pulang?" Tanya Sisca, dia sudah sangat tidak betah berada di rumah sakit. Bau obat obatan membuat Sisca cukup pusing
"Kamu belum pulih sepenuhnya, mungkin tiga atau dua hari lagi. nanti aku coba tanya dokter"
Tangan Sisca terangkat, jari jarinya menyentuh luka luka yang berada di wajah Shani
"Udah mulai sembuh, apa ini masi sakit?"
"Tidak" geleng Shani
Lalu tiba tiba pintu ruan rawat Sisca terbuka, masuk Daddy Sisca dengan dua bodyguardnya
Melihat ini Sisca reflek meremas jari jari tangan Shani, dia takut jika Shani di hajar lagi terlebih kini sang Daddy datang dengan membawa bodyguardnya
"Bisa kita bicara Shani" suara bariton milik Daddy Sisca terdengar begitu tenang
Mendengar itu Shani berdiri dari duduknya, Sisca Manarik pelan tangan Shani membuat Shani menoleh menatap Sisca. Kemudian Sisca menggeleng tanda jangan keluar dari ruangan ini.
Melihat Sisca yang sepertinya takut dengannya, Daddy Sisca berjalan mendekati sang putri dan mengecup keningnya dengan lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU (SHANSIS)
Ficțiune adolescențiperistiwa yang terjadi di luar kendali kedua manusia tersebut. akan kah kisah mereka berjalan manis? we don't know Ini hanya fiksi be smart all.