13

2K 190 14
                                    

"Sis, udah waktunya"

Seorang wanita dengan balutan gaun putih lengkap dengan hiasan yang indah menoleh ke pada sahabatnya.

Sisca berdiri dari duduk nya dan meraih tangan anin sang sahabat untuk menggapainya

"Ini bukan gue yang nikah, tapi gue yang keringat dingin" kata anin menepuk dadanya yang terasa gugup

"Apa lagi gue, rasanya dada gue mau meledak"

"Tapi akhirnya hari ini tiba!!" Ujar anin yang terlihat sangat bahagia menyaksikan sang sahabat menikah

Sisca tersenyum, walaupun dia gugup setengah mati dan tangannya sudah berkeringat dingin berkali-kali. Bahkan semalaman dia tidak bisa tidur

Dan kini tiba waktunya.

Ya, ini adalah harinya.

Hari besarnya.

Hari dimana sisca secara sah akan menjadi nyonya natio. Dan merubah status lajangnya

"Are you ready?" Adam, ayah sisca. Mengangkat lengan kanannya untuk di gapai sang putri

Sisca mengangguk mantap, diraihnya lengan daddy nya dan mereka berdua mulai berjalan pelan bersama sama

Anin pamit duduk di tempat nya setelah menyemangati sang sahabat.

Kini sisca dan sang daddy telah berdiri di balik pintu putih yang menjulang tinggi.

"Apa anda siap, nyonya sisca?" Seseorang berjas hitam dan terlihat seperti salah satu staf wedding organizernya tengah menepuk pelan lengan sisca

Dan sisca kembali mengangguk mantap.

"Oke, mempelai wanita akan masuk" kata laki-laki berjas itu pada mikrofon mini di sakunya yang terlihat seperti walkie talkie.

Seketika sisca mendengar lagu syahdu yang tengah mengalun indah di balik pintu putih itu.

Dadanya berderu hebat, tangannya sedikit bergetar.

"Calm down, sweetie. Everything Will be fine. " daddy sisca membelai lembut tangan sisca yang terlihat sedikit gemetar.

Ketika pintu terbuka, semua pandangan tertuju pada seorang sisca saras.

Pandangan penuh kekaguman, kebahagiaan, iri, bahkan haru telah memenuhi ruangan itu.

Saat sisca berjalan masuk, beberapa bisikan pujian terdengar mengalun indah di telinganya sisca

Jantung bergerak lima puluh kali lebih cepat saat melihat sosok shani yang berdiri dengan mempesona di atas altar.

Perempuan setengah lelaki itu menatap sisca penuh kagum, sosok sisca begitu cantik dan mempesona di mata shani  dan ia sangat bersyukur akan hal itu.

Sisca berjalan semakin dekat, dan dapat terlihat jelan bahwa mata shani kini sedikit berkaca kaca.

"From now on. I trust you to take care of my daughter. "Kata daddy sisca yang terlihat berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh di sana. Lelaki paruh baya itu menggenggam tangan shani dan sisca bersama kemudian menyatukan mereka

Sisca yang merasa jika tangannya sudah sangat dingin, namun saat menyentuh tangan shani, sisca seperti menggenggam Bongkahan es batu. Super dingin

"Kamu cantik sekali, sisca" kata shani sebari menarik sisca untuk mendekat ke arahnya

"Kamu bahkan lengkap. Cantik dan tampan" bisik sisca dengan senyuman

*****

YOU (SHANSIS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang