"dadda~" panggil seorang balita yang usianya tepat 2 tahun
"mommy~"
balita perempuan gembul itu berjalan dengan hanya memakai diapers serta singlet yang melekat di tubuh gempalnya itu
berjalan sambil celingak celinguk mencari kedua orang tuanya, dia baru saja bangun tidur tetapi tidak menemukan kedua orang tuanya di kamar.
merasa tidak mendapati kedua orang tuanya, kedua sudut bibirnya perlahan melengkung kebawah dengan mata yang berkaca kaca
"mommy~"
balita itu berjalan menuju living room sambil mengusap matanya, tetapi kosong tidak ada kedua orang tuanya juga
bibir mungil itu semakin bergetar sedih hingga, "huwaa~ mommy daddaa" tangisnya
sedangkan di sisi lain, Shani dan Sisca tengah bermesraan di halaman belakang rumah mereka, dengan duduk santai di sana
"sayang"
"Hem?"
"kapan kamu libur kerja?" ucap Sisca yang tengah bersandar di bahu Shani
"kenapa?"
"aku pengen liburan bareng baby sama kamu juga"
"liburan? oke Minggu depan kita liburan" ucap Shani merangkul Sisca, membiarkan Sisca bersandar di dadanya
Sisca mendongak menatap Shani, "emng kamu ga sibuk di kantor? dua hari ini kan kamu sibuk banget"
"sengaja aku lemburin urusan kantor, aku emng rencananya pengen ngajak kamu liburan"
"kamu mau liburan kemana hem?" tanya Shani mengusap lembut bahu Sisca
"aku pengen banget ajak baby ke Thailand" ujar Sisca antusias
"Thailand? Deket banget, ga mau ke Hawai? Paris? atau turki?"
Sisca menggeleng, "mau sih kesana, tapi nanti aja kalo baby udh gede"
"kena-" ucapan Shani terputus saat Sisca menutup mulut Shani guna memperjelas pendengarannya
"huwaa~"
"eh? baby udah bangun yang" ucap Sisca yang segera bergerak menghampiri sang buah hati yang tengah menangis itu
Sisca berjalan ke arah living room saat mendengar suara tangis sang anak berasal dari sana
"sttt, sayang nak maaf sayang mommy ga denger baby tadi" ucap Sisca segera menggendong sang anak, saat melihat sang anak tengah menangis berdiri di samping sofa
"maaf sayang, mommy di belakang sama Dadda jadi ga tau baby udh bangun, maafin mommy Hem" Sisca mengusap air mata di pipi sang anak yang sesenggukan matanya sembab dan pipi serta hidungnya juga memerah
kemudian Sisca berjalan ke halaman belakang kembali menghampiri Shani yang terlihat sedang menyeruput kopinya.
"kenapa?" tanya Shani yang melihat sang anak masi terisak kecil di gendongan Sisca.
"bangun tidur gaada orang, kayanya sempet nyariin aku juga di ruang tengah tadi, jadinya nangis" Sisca duduk kembali di kursi samping Shani sambil memangku sang anak
"mommy hiks~"
"iya sayang, sayangnya mommy" Sisca menepuk nepuk punggung sang anak supaya lebih tenang
si balita mulai terdiam, ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher mommy nya.
"gemes, kakinya gembull banget" ujar Shani yang menciumi kaki gembul sang anak
![](https://img.wattpad.com/cover/353905788-288-k919310.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU (SHANSIS)
Teen Fictionperistiwa yang terjadi di luar kendali kedua manusia tersebut. akan kah kisah mereka berjalan manis? we don't know Ini hanya fiksi be smart all.