Shani menatap sendu ruang UGD di depannya. dia memejamkan matanya mencoba untuk tenang
"nak!"
Shani membuka matanya dan terlihat sang mamah yang berjalan menghampirinya dengan tergesa
mama Shani segera memeluk sang anak, dia mengusap bahu sang anak agar lebih kuat dan tabah
"ma Sisca ma, maafkan Shani yang tidak becus menjaga Sisca" lirih Shani di pelukan sang mama
"sttt, tenang sayang kita berdoa semoga Sisca dan anak kamu baik baik aja ya" ujar mama Shani berusaha menenangkan sang anak.
kemudian mama Shani mengajak Shani untuk duduk di kursi tunggu.
cukup lama mereka menunggu kemudian Pitu UGD terbuka
"keluarga pasien?" Shani segera berdiri menghampiri dokter tersebut
"saya dok, gimana keadaan istri saya?" ucap Shani
"istri anda baik baik saja, setelah saya cek secara keseluruhan tidak ada yang perlu di khawatirkan. hanya saja sepertinya istri anda mengalami benturan di kepalanya yang mengakibatkan bisa merasakan nyeri sewaktu waktu jika istri anda berpikir terlalu keras atau terlalu banyak pikiran jadi untuk sekarang tolong sangat di jaga untuk istri anda, agar tidak berfikiran yang bisa memicu kepalanya sakit kembali" jelas dokter membuat Shani bernafas lega
"kalo bayinya dok, gimana keadaan bayinya dok" tanya Shani
"untuk calon bayi anda baik, sepertinya istri anda menjaganya dari benturan benturan dengan menggunakan tangannya, jadi tangan istri anda terdapat beberapa lebam"
"terimakasih dok, terimakasih banyak" ujar Shani
"sama sama, kalo begitu saya permisi dulu. dan anda bisa menjenguk istri anda saat sudah di pindahkan ke ruang rawat. saya permisi dulu" ujar dokter.
Shani dan sang mama tersenyum dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada sang dokter.
setelah Sisca di pindahkan ke ruang rawat kini Shani dan sang mama sudah berada di dalam ruang rawat Sisca
terlihat Sisca yang kini sudah membuka matanya
"sayang" Shani dan sang mama berjalan menghampiri Sisca.
"kepalanya masi kerasa sakit hm?" tanya Shani lembut.
Sisca tersenyum tipis dan menggeleng.
"apa bayi aku baik baik aja?" tanya Sisca pelan
"ya, bayi kita baik baik saja" ujar Shani
Sisca tersenyum kemudian dia menatap sang mertua, "mama"
"iya nak?"
Sisca merentangkan tangannya perlahan meminta sebuah pelukan. mama Shani yang melihat itu segera memeluk sang menantu kesayangan dengan hati hati.
sejujurnya Sisca sangat takut mengingatkan kejadian dia di sekap, dia butuh sang ibu untuk memeluknya.
sejatinya Sisca tetapnya anak manja jika sudah di dekap sang mommy dan juga mama Shani. dia akan selalu membutuhkan pelukan sosok ibu untuk menguatkannya
"istirahat yang cukup ya nak," ujar mama Shani
Sisca hanya mengangguk di pelukan sang mama mertua.
![](https://img.wattpad.com/cover/353905788-288-k919310.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU (SHANSIS)
Teen Fictionperistiwa yang terjadi di luar kendali kedua manusia tersebut. akan kah kisah mereka berjalan manis? we don't know Ini hanya fiksi be smart all.