brak!
"ingat baik baik, saya! tidak akan memaafkan kamu Feni!" tekan Shani marah, wajahnya memerah padam saat menatap wajah seseorang yang sudah dia anggap teman dekatnya itu. saat ini Shani sengaja menemui Feni di sel tahanan.
"kamu ga ngerti perasaan aku Shani, aku kaya gini itu karna kamu! aku suka sama kamu Shani!"
"tapi tidak dengan mencelakai orang yang saya sayang Feni! kamu tau dengan kamu yang seperti ini malah membuat saya membenci kamu! saya tidak Sudi melihat wajah wanita yang tidak berperasaan!" balas Shani dengan tajam
Feni menatap tajam mata Shani kemudian menyeringai, "Lo liat aja Shani, gue akan bunuh Sisca bersama anak Lo itu" ujar Feni bersemirk
Shani tersenyum tipis, matanya menatap datar orang yang berada di hadapannya, "terus lah bermimpi untuk bisa hidup bebas di luar Feni! saya pastikan kamu akan mati membusuk di tempat ini!" ujar Shani dengan menyeringai dan kemudian pergi keluar dari dalam ruangan kunjungan yang membuat Feni berteriak marah tidak terima
"AGHH! SIALAN LO SHANI! GIMANAPUN CARANYA GUE AKAN BUNUH SISCA! LO LIAT NANTI! AGHH SIALAN!!" marah Feni dengan memukul mukul pintu ruangan khusus berkunjung
sedangkan Shani terus berjalan tanpa memperdulikan teriakan Feni dan Shani menghampiri kepala kepolisian
"saya mau dia dipenjara seumur hidup! saya akan bayar berapapun asal dia jangan di bebaskan!" ujar Shani
"baik Mrs, akan kita urus semuanya" ujar kepala kepolisian
kemudian Shani berjalan keluar dari sel tahanan itu, dengan bodyguardnya kepercayaan yang setia mengikutinya di belakang.
Shani sengaja membawa bodyguard untuk menyetir mobilnya, karna dia sedang tidak ingin mengemudi
"kita kerumah sakit sekarang"
"baik Mrs"
sedangkan di rumah sakit, tepatnya di ruang rawat Sisca kini tengan ramai dengan orang tua Sisca serta para sahabat yang menjenguk Sisca
Sisca sedang di suapi makan oleh sang mommy, sedangkan para teman temannya itu asik menyemil dengan santai di sofa khusus ruang rawat Sisca
"tapi nan, si Feni itu bukannya sahabat Lo juga ya?! kok Lo bisa gatau si kalo si Feni itu ternyata suka sama Shani!" ujar Anin berbisik bisik
"nah makanya itu, setau gue yang suka sama Shani emang Gracia dari dulu. si Feni setiap kita ngumpul keliatan biasa biasa aja padahal eh tau tau kaya iblis anjr" ujar Jinan berbisik juga dengan sesekali memasukan snack kentang kedalam mulutnya
"ye Lo gimana si! katanya sahabat masa bisa gak nyadar!" ujar Anin kesal masi dengan nada berbisik
"ya dianya aja kali yang terlalu rapih nutupin perasaannya, eh lagian ya gue ogah sekarang kalo sahabatan sama dia" ujar Jinan dengan memasang muka jijik
"sttt, udah udahkalian jangan bahas Feni dulu di sini. takut siscanya juga kurang nyaman kalo denger" ujar Gaby yang ikut menyahuti obrolan Anin dan juga Jinan dengan bisik bisik
"ada apa nak, kalian kenapa bisik bisik seperti itu" ujar Daddy Sisca yang membuat Sisca dan sang mommy kini ikut menatap mereka
"gaada om, ini si Anin katanya laper" ujar Jinan, Anin yang mendengar melotot kepada Jinan
"oh astaga! kalian mau makan apa nak, pesan aja apa yang kalian mau biar nanti om yang bayar"
"oke om, makasi banyak" girang Jinan kemudian segera memesan beberapa makanan online
sedangkan Anin hanya tersenyum malu malu sambil tangannya mencubiti badan Jinan
"sialan lo, bilang aja Lo yang laper monyet" gerutu Anin
![](https://img.wattpad.com/cover/353905788-288-k919310.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU (SHANSIS)
Teen Fictionperistiwa yang terjadi di luar kendali kedua manusia tersebut. akan kah kisah mereka berjalan manis? we don't know Ini hanya fiksi be smart all.