Part 1 (Revisi)

914 108 14
                                    

Typo bertebaran🙏

-

Sungai Han menjadi bukti di mana seorang gadis hampir saja menerjunkan dirinya dengan bebas ke dalam dinginnya air yang terlihat mengolok-olok dan memanggilnya untuk menjerumuskan ke lautan api Neraka.

Mengakhiri hidup bukanlah satu-satunya jalan keluar bagi kehidupannya yang semakin kelam, bersyukur di tengah gelapnya dunia ia masih memiliki harapan melanjutkan hidup dengan mencukupkan segala kebutuhan dari gaji yang di dapatkan tiap bulan sebagai sekretaris di Perusahaan yang terkenal di bidang otomotif.

Kyungsoo, gadis itu menertawakan penuh sakit kesialan hidupnya. Rambut panjangnya sudah acak-acakan ia tarik melampiaskan sakit hatinya di mana kekasih yang ia cintai dan percayai di dalam hidupnya mengakhiri hubungan mereka beberapa jam lalu.

"Aku minta maaf Soo, tapi jika kita terus bersama apa kau berpikir masa depan kita akan bahagia? Aku masih karyawan biasa di Perusahaan kekasih kakakku sementara kau? Aku tau kau sekertaris yang cukup di andalkan saat ini---"

"Tapi siapa yang bisa menebak jika suatu hari nanti kau di pecat karena suatu kesalahan, ataupun aku"

Kyungsoo menatap tak percaya pria yang tengah memberikan alasan yang tidak masuk akal menurut gadis itu untuk mengakhiri hubungan mereka, siapa Jongin sehingga bisa meramal masa depan mereka? Dia bukan cenayang yang tahu segalanya melebihi pengetahuan Tuhan.

Mencemooh dalam hati, bahkan saat ini pun kehidupan keduanya hancur jika Tuhan berkehendak tidak seperti cenayang yang meramal sesuai penglihatan yang belum tentu kejadiannya benar adanya.

"Aku tidak bermaksud meremehkanmu, aku juga tidak bermaksud menghinamu tidak memiliki apa-apa tapi aku memikirkan masa depan ki..." Jongin tidak melanjutkan perkataannya saat satu tamparan mengenai pipi kirinya yang berhasil membuat ia menoleh ke kanan.

Pria itu memejamkan mata, ini pantas untuknya--- Kyungsoo berhak menampar dirinya sepuasnya namun setelah ini ia tidak akan membiarkan gadis itu mengusik kehidupan barunya.

Jongin tersenyum yang membuat Kyungsoo ingin menghancurkan wajah pria itu detik itu juga.

"Aku berharap kau bisa memulai hidup baru dengan bahagia tanpaku, mari mengakhiri hubungan kita dengan baik. Aku bisa menjadi temanmu setelah ini"

Bulshit!! Kyungsoo rasanya ingin tertawa dalam tangisan detik itu juga mendengar ucapan Jongin. Ia mendelik tak percaya. Teman?

Sementara pria itu setelah berucap menyakitkan hatinya melenggang pergi begitu saja meninggalkan Kyungsoo yang merosot--- gadis itu menangis tanpa suara meremas dadanya yang terasa nyeri.

"Bajingan!!" satu kata itu tergantikan isakan pedih, Kyungsoo tidak tahu akan sesakit ini di tinggal tanpa kejelasan yang pasti. Ia mencintai pria itu sampai ingin mati rasanya.

Beberapa pejalan kaki menatap iba dirinya namun satupun dari mereka tidak ada yang mendekat.

Suara ponsel Kyungsoo berbunyi, di layar benda pipih itu tercantum nama sahabatnya. Kyungsoo menangis sejadi-jadinya---- ia ingin curhat dan satu-satunya tempatnya curhat yang tepat saat ini adalah sahabatnya, dia Baekhyun yang menelponnya.

Namun siapa yang menyangkah kehidupannya yang sudah kelam semakin tenggelam di dalam kubangan lumpur yang menariknya jatuh jauh ke dalam dasar tanah yang menguburnya hidup-hidup sehingga indahnya dunia tidak terlihat lagi sebab ia tertelan ke perut kegelapan yang mengerikan.

Bak petir di siang bolong--- kehidupan Kyungsoo hancur sehancur-hancurnya saat Baekhyun berceletuk dengan nada ringan nan riang sampai kedua telinga Kyungsoo berdenging, gadis itu tidak memberikan Kyungsoo jeda hanya sekedar berkata "halo".

REVENGE HAS SWEET FRUIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang