Part 5 (Revisi)

807 102 14
                                    

Typo bertebaran 🙏

-

Setelah mengisi perut keduanya yang terasa kosong, Chanyeol pergi menuju suatu ruangan yang di yakin Kyungsoo kantor pribadi pria itu.

Ponsel yang sedari tadi berbunyi, Chanyeol angkat selagi berjalan. Kyungsoo yang di tinggal melangkahkan kaki menelusuri kediaman pria itu.

Saat ia bertanya, sudah berapa banyak wanita yang di bawa pria dingin itu ke Penthouse mewahnya. Chanyeol hanya menjawab.

"Kau satu-satunya perempuan yang menginjakkan kaki di penthouse-ku"

Kyungsoo mengernyit mencoba mencerna perkataan tersebut sampai di mana ia paham arti dari kalimat yang di ucapkan lantang oleh Chanyeol, dialah satu-satunya wanita yang pernah Chanyeol ajak ke Penthouse ini.

Ada kebanggaan tersendiri dalam hati Kyungsoo, ia bahkan merasakan hatinya berbunga-bunga. Mungkin karena efek mengalahkan sang tunangan dari pria itu.

Sebab sudah pasti Wendy belum pernah ke sini atau bahkan wanita itu tidak tahu kalau tunangannya memiliki Penthouse. Kyungsoo tertawa mengejek dalam hati.

Tentu saja jawabannya iya, karena kalau wanita itu tahu, Kyungsoo yakin dalam hitungan detik Wendy bergegas dari pesta untuk datang dengan sendirinya ke tempat tinggal sementara Chanyeol jika sewaktu-waktu ada yang harus ia tangani sendiri di Seoul.

"Aku akan berbetah lama-lama di sini, seandainya saja Penthouse ini milikku" celetuknya menyapukan tangan di barang antik bermodel kuda hitam di tunggangi seorang pendekar.

"Di sini sangat nyaman" lanjutnya memperhatikan lukisan besar yang melekat pada dinding sampai keningnya berkerut.

"Huh?" seakan mengenali kedua alis Kyungsoo mengernyit mencoba mengingat pernahkah dia melihat sosok yang ada dalam lukisan dengan pemandangan indah itu? Namun dehaman di balik punggungnya membuatnya kaget.

"E-oh.. Sejak kapan kau di sana?" katanya membalikan badan sedikit tidak relah karena Chanyeol menganggu ketenangannya sejenak.

Tanpa basa-basi pria itu mengulurkan tangan ke depan Kyungsoo yang segera menerima map yang di bawanya yang belum Kyungsoo ketahui isinya apa, mungkin saja sertifikat kepemilikan Penthouse? Semoga saja!! Doa Kyungsoo dalam hati.

"Saya sedari tadi disini menonton gadis miskin yang mengagumi kekayaan yang saya miliki"

Pada akhirnya Chanyeol menyahut walaupun terdengar mengejek, yang sama sekali tidak di tanggapi Kyungsoo. Ia sudah terbiasa dengan ucapan pedas Sehun bosnya, jadi perkataan Chanyeol sama sekali tidak ada apa-apanya.

"Surat perjanjian kita" lanjutnya melihat Kyungsoo membaca detail susunan kata di kertas selembar yang terdapat dalam map yang di bawa.

Namun tiga kata itu sudah menjawab semuanya, pria itu menyetujui permintaan Kyungsoo walaupun tadi sempat melontarkan kata-kata pedas yang membuat Kyungsoo hampir menyerah kalau ia tidak sigap memulai.

Kyungsoo mendesah kecewa, ternyata ia salah sudah berpikir jika isinya serah sertifikasi Penthouse kepindah kepemilikan.

Chanyeol melangkah berlalu di sisi ruangan lain di ikuti Kyungsoo dari belakang menuju tempat duduk yang langsung menyuguhkan pemandangan kota yang terlihat luas. Sejauh mata memandang, Kyungsoo hanya melihat keindahan.

Setelah menyamankan posisi duduknya, gadis itu membaca dengan cermat penuh selidik setiap ketikan kata yang tersusun rapi menjadi paragraf pada surat perjanjian yang di berikan Chanyeol.

Kesepakatan perjanjian untuk kedua bela pihak yang telah melakukan kerja sama dalam hal 'membantu' pihak lain. Kedua belah pihak baik pihak pertama yakni Park Chanyeol maupun pihak kedua yakni Do Kyungsoo wajib melakukan dan tidak melanggar beberapa poin yang tercetak di bawah:

REVENGE HAS SWEET FRUIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang