Part 22 (Revisi)

710 106 12
                                    

Typo bertebaran 🙏

-

Seperti yang sudah di prediksi, inilah yang terjadi saat ini. Ruangan yang awalnya tempat ternyaman untuk beristirahat di saat lelah. Hancur belebur bagaikan kapal pecah, wanita yang mengamuk sejak kepulangannya kini menjerit penuh amarah.

"Aku akan membunuhmu Kyungsoo" dengan suara lantang ia berseru seakan ucapannya bukanlah sesuatu yang akan membuatnya mendekam di balik jeruji para penjahat di tahan.

"Kau.. Arghhhh.. Sialan, aku benar-benar membencimu jalang"

Jongin di balik pintu kamar Wendy hanya bisa terdiam, ia tidak tahu harus melakukan apa. Sedari tadi ia sudah berusaha mengetuk pintu kamar kakaknya tetapi wanita itu seakan tuli, Wendy sengaja mengabaikannya.

"Noona... Aku mohon tenangkan dirimu, mungkin saja hubungan mereka tidak seperti yang noona pikirkan"

Walaupun Jongin sendiri ragu dengan ucapannya karena dialah salah satu saksi mata bagaimana hubungan terlarang itu ada di antara chansoo.

"DIAM KAU JONGIN, kau tidak tau apa-apa, jelas-jelas mantan rendahanmu ingin merebut Chanyeol dariku. Gadis sialan itu-- apa yang ia telah lakukan sehingga Chanyeol lebih mempedulikannya? Hiks.." teriak Wendy menjawab pertanyaan adiknya, gadis itu juga terdengar terisak.

"Aku akan berbicara denga..."

"YA KAU HARUS MEMPERINGATINYA... Gadis tidak tau malu itu ingin bersaing denganku, ck!" Wendy terkekeh tapi tidak menghindar dari air matanya yang menetes.

"Gadis rendahan bagaimana bisa dia menggoda Chanyeol-ku, aku bahkan lebih dari segalanya" racuannya seperti orang gila juga isakan beberapa kali keluar dari mulutnya.

"Chanyeol hanya mencintaiku, dia tunanganku" lanjutnya meyakinkan diri.

"Kyungsoo hanya parasit kecil yang mencoba merusak hubungan kami, hah? Apa gadis itu pikir aku wanita bodo yang ingin berbagi priaku?" Wendy berusaha mengendalikan isakannya.

Pandangan wanita itu terlihat kosong, ia menatap lurus kedepan seolah tidak memiliki nyawa. Tidak ada lagi cahaya dari mata wanita itu padahal Kyungsoo belum melakukan misinya lebih jauh.

"Chanyeol hanya milikku. Hanya milikku" lanjutnya semakin kecil.

Hatinya terlalu sakit dan kecewa--- Wendy memeluk lututnya menenggelamkan kepalanya di sana kemudian menangis sejadi-jadinya.

Jongin yang masih setia di depan pintu mengepalkan kedua tangannya, hatinya ikut sakit mendengar ketidakberdayaan kakaknya dalam isakan pedih.

Kenapa Chanyeol dan Kyungsoo mempermainkan perasaan tulus kakaknya? Kakaknya orang baik, kenapa mereka begitu jahat memperlakukan kakaknya seperti ini.

"Jongin ada apa?"

Suara lembut seseorang berjalan ke arahnya membuat Jongin menoleh, pria itu menghela sebelum menarik Baekhyun ke dalam pelukannya.

"Maafkan aku, aku tidak sempat menemanimu memeriksa kandunganmu" pria itu mengecup pucuk kepala Baekhyun tidak sepenuh mengabaikan pertanyaan istrinya padanya.

"Noona sedang tidak baik-baik saja"

"Kenapa?"

Jongin menarik dagu Baekhyun, keduanya saling bersitatap. Baekhyun tersenyum hangat, Jongin adalah pria baik. Suaminya bukan tidak ingin menemaninya memeriksa kandungan tetapi pria itu sibuk--- ia lagi berusaha bekerja keras agar posisinya di Perusahaan Park di angkat menjadi manager.

"Sesuatu terjadi, nanti aku memberitahumu" balas Jongin.

"Lalu apa kata dokter soal calon bayi kita?"

REVENGE HAS SWEET FRUIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang