Meaning Of Love (𝐬𝐢𝐧𝐤𝐨𝐨𝐤)

7. Close

Close
Erat/Dekat

Happy reading!

Sesuai kesepakatan, SinB akan bekerjasama sama dengan perusahaan SKY Corp. SinB hanya perlu menyiapkan dan memilih pakaian untuk seorang model. Dan hari ini juga, SinB langsung pergi ke perusahaan.

SinB disambut oleh Irene. SinB tentunya senang, karena ia bekerja tidak akan ada sangkut pautnya dengan CEO perusahaan, yang tidak lain dan tidak bukan yaitu Jungkook.

"Semoga kerjasama kita berjalan lancar ya."

"Iya Kak Irene, semoga."

"Ayo SinB, aku mau kenalin kamu sama model juga photographer."

Irene merangkul tangan SinB, dan mengajak SinB masuk ke studio. Beberapa karyawan menundukkan kepalanya saat melihat kedatangan Irene dan SinB. Irene tentunya memperkenalkan SinB kepada karyawannya juga.

"Starla," panggil Irene.

Starla yang mendengar panggilan itu, langsung berbalik dan bertatapan dengan SinB.

"SinB?" Starla terkejut dengan keberadaan SinB, begitupun dengan SinB yang terkejut saat melihat keberadaan Starla.

"Loh, kalian saling kenal?" tanya Irene.

"Dia teman lamaku," jawab Starla.

"Ouh! Kalau begitu, aku tidak perlu memperkenalkan kalian berdua. Yang jelas, SinB ini desainer yang aku percaya dan Starla modelnya."

SinB tersenyum. Mengetahui bila Starla juga ada di sini, rasanya ada sesuatu yang membuat SinB merasa canggung.

"Ouh iya SinB, aku juga mau kenalin kamu sama photographer, tapi dia kayanya belum datang. Kamu ngobrol dulu aja sama Starla."

"Iya Kak."

Irene mempersilahkan SinB untuk duduk di samping Starla, lalu Irene pamit keluar sebentar.

***

Irene berjalan ke depan kantor, ia tengah mencari keberadaan Taehyung. Bukan apa-apa, tetapi pemotretan tidak akan bisa dilangsungkan bila photographernya tidak ada.

"Kemana sih tuh orang? Enggak tau waktu apa?" Irene menghentakkan kedua kakinya kesal.

Tidak lama dari itu, sebuah mobil terparkir di depan kantor. Irene memperhatikan mobil di depannya dan melihat Taehyung turun dari dalam mobil sambil tersenyum. Irene memutar bola matanya malas, lihatlah, Taehyung dengan seenaknya datang terlambat.

"Pagi."

"Kamu terlambat."

Taehyung lagi tersenyum, ia mendekati Irene. Tangan kanan Taehyung memeluk pinggang Irene, lalu Taehyung mencium kepala Irene. Mendapati itu, Irene membulatkan matanya dan langsung menepis pegangan tangan Taehyung.

"Ih! Ngapain sih kamu?"

"Nyapa kamu lah. Kalau nanti kita udah pacaran, aku tentunya harus peluk dan cium kamu, kan?"

"Sembarangan! Dan lagi, emangnya ada yang mau jadi pacar kamu?"

"Ada."

"Siapa?"

"Kamu." Taehyung menunjuk Irene.

"Jangan gila! Sampai Korea Selatan dan Korea Utara damai, aku enggak akan mau pacaran sama cowok prik kaya kamu."

"Ya udah, enggak usah pacaran. Kita langsung nikah aja yuk!" Irene menggelengkan kepalanya, masih pagi, tapi ia harus meladeni tingkah aneh Taehyung.

"Aku enggak ngerti, kenapa bisa ada orang seaneh kamu."