2. Reality

285 40 19
                                    

Reality
Kenyataan

Happy reading!

SinB bernapas lega, saat ia telah selesai mengerjakan desain yang klien pinta. Dengan senyuman merekah, SinB meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

"Akhirnya selesai juga."

SinB menatap keluar butik, tampaknya Eunchae dan Karin belum juga akan pulang. SinB lantas bangkit dari tempat duduknya, ia akan mencari mereka sekalian pergi untuk membeli kopi.

Saat SinB keluar dan berjalan ke arah kanan, Eunchae dan Karin datang dari arah kiri. Karin membuka pintu dan Eunchae masuk sambil berlari mencari mommynya.

"Mommy." Eunchae menatap kesana-kemari, tidak ada mommynya di sini.

"Tante Karin, mommy kok enggak ada?"

"Mommy lagi keluar sebentar. Kita tunggu aja dulu."

"Oke kalau begitu." Eunchae lantas duduk di kursi SinB dan menyangga dagunya, ia akan menunggu mommynya kembali.

Karin yang melihat Eunchae tertawa, ia mencubit pipi Eunchae saking gemasnya dengan anak kecil satu ini.

"Tante Karin, jangan cubit Chae. Sakit tau!"

"Suruh siapa kamu lucu dan menggemaskan?"

"Chae terlahir dari rahim mommy, jadi pantas saja jika Chae lucu dan menggemaskan. Bukan begitu, Tante Karin?"

Karin tertawa, lalu berkata, "Ya, kamu memang photocopy SinB. Semua kelakuan SinB, ter photocopy dengan baik. Meski, Chae lebih menyebalkan!"

"Ih Tante Karin. Chae bilang mommy, biar gaji Tante Karin dipotong."

"Ya ampun, anak kecil main ngancem. Enggak baik tau!"

"Suruh siapa bilang Chae menyebalkan?"

"Iya maaf, lain kali enggak lagi deh."

Eunchae memalingkan wajahnya. Karin lagi-lagi tertawa karena sikap Eunchae, Eunchae tengah merajuk sekarang.

***

SinB masuk ke dalam cafe, ia memesan segelas ice americano juga sepotong kue. Selesai membeli dan membayar pesanan take away, SinB berjalan keluar sambil menundukkan kepalanya, karena ia tengah sibuk memainkan smartphonenya yang sedari tadi berbunyi terus menerus.

Saat SinB membuka pintu dan keluar dari dalam cafe, SinB tidak sengaja menyenggol lengan seseorang.

"Ya ampun ma-" Ucapan SinB terhenti begitu saja saat SinB menatap Jungkook di depannya. Lagi, kenapa ia harus bertemu dengan Jungkook. Mengapa dunia ini begitu sempit untuk mereka.

Berbeda dengan SinB yang langsung memalingkan wajahnya. Jungkook justru menatap SinB tidak percaya, benarkah ia bertemu dengan SinB. Perempuan yang sudah lama tidak ia temui, meski, mereka tidak begitu dekat.

"SinB?"

"Maaf anda salah orang." Setelah berkata begitu, SinB pergi dari hadapan Jungkook.

Jungkook menatap SinB dengan salah satu alisnya yang naik ke atas. Jungkook rasa ia tidak salah mengenali orang, benar, itu SinB yang dikenalkan oleh Starla.

Setelah bertemu dengan Jungkook, SinB merasa sesak napas, bahkan tubuhnya terasa lemas. SinB mencoba menetralkan pernapasan, juga menguatkan dirinya. Saking terkejutnya karena dipertemukan dengan Jungkook, SinB sampai gemetaran memegang pesanan juga smartphonenya yang terus berbunyi.

Mengingat smartphonenya berbunyi, SinB lantas mengeceknya begitu ia mulai merasa tenang. Ternyata itu telpon dari Karin, Karin menjelaskan bila Eunchae tengah mencari-cari SinB. Bahkan, Eunchae langsung memotong pembicaraan SinB dan Karin.

Meaning Of Love (𝐬𝐢𝐧𝐤𝐨𝐨𝐤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang